~Part 2~

26.3K 2.2K 31
                                    

Happy reading

Typo bertebaran://

••••••

Bulbul tengah mondar-mandir di teras rumahnya dengan kepala yang di tundukan sedikit dan tangan di silangkan di bawah dada. Gadis itu tengah menunggu Kenzo pulang dari sekolahnya. Sesekali pandanganya mengarah pada gerbang rumahnya.

Pasalnya kemari Kenzo mengatakan, bahwasanya ia akan membelikan ikan cupang yang minggu kemarin gagal untuk mengajak membeli ikan itu.

"Dek bisa diem gak! Mama pusing dari tadi liatin kamu mondar-mandir gak jelas gitu!" tegur Winda yang tengah duduk di kursi teras. "Lagi ngapain si kamu!"

Bulbul berhenti sejenak dan mendongkak menatap ke arah Winda. "Bulbul lagi nunggu Bang Jojo, Mama!" ujarnya dan kembali melakukan kegiatanya berjalan mondar-mandir.

Winda berdecak melihat kelakuan anaknya itu. Pasalnya sudah dari tadi Bulbul mondar-mandir begitu. "Kan bisa sambil duduk Embul. Emang kamu gak capek mondar-mandir terus dari tadi!"

Bulbul menyeka keringat yang bercucur dari pelipisnya dan memilih untuk duduk selesehan di atas lantai itu, menelan ludahnya membasahi tenggorokan yang teras kering, lalu mendongkak menatap Winda. "Mama Bul-Bul aus, mau cucu!"

"Tuh, kamu capekan?" tanya Winda.

Bulbul mengagguk menyenderkan punggungnya pada tiang di sebelahnya. "Bang Jojo lama, ndak pulang-pulang dali adi Mama!"

"Sabar dong Bul, kan Bang Jojo nanti pulang sekolahnya jam 2 siang!" sahut Winda, dan meminum tehnya.

Bulbul mengerucutkan bibirnya. "Masi lama dak Ma?"

"Baru juga jam satu Bul. Satu jam lagi!" jawab Winda.

Bulbul mendesah. "Satu jam tu lama dak Mah?"

"Lama, kalo kamu tungguin mah, apalagi sambil mondar-mandir kaya tadi!" sahut Winda lagi.

"Iih, Mama Bulbul bilang Bulbul mau cucu!" rengek Bulbul mengerucutkan bibirnya kesal. "Bul-Bul aus Mama!" rajuk Bul-Bul.

Winda menghela napasnya, "makanya Mama bialang juga apa diem, bandel si kalo di bilangin!"

Bulbul mengerucutkan bibirnya dan mengerak gerakan kaki kanannya.

Winda beranjak dari duduknya sambil membawa bekas teh yang sudah kosong.

"Mama, cucunya jangan pake dot, Bulbul ndak suka, Bulbul kan udah gekde, pake cankil aja!" pintanya sebelum Winda masuk ke dalam rumah.

Winda mendengkus pelan mendengar permintaan anaknya itu. "Kalo udah gede harusnya Embul udah gak minum susu lagi!"

"Iihh, Ndak bisa dong Mama!" sewotnya mencebikkan bibirnya kesal.

Wida terkekeh, "Yaudah Mama buatin dulu, kamu jangan pergi kemana-mana!" pesan Winda, pasalnya dulu Bulbul perna pergi, katanya si mau jajan namun, anak itu malah main sampai magrib bersama anak-anak lain di ujung komplek perumahan ini.

•••••

Kali ini Bulbul menunggu Kenzo datanga dari sekolahnya di sofa ruang tamu, gadis itu tengah berbaring di atas sofa tersebut. Namun dengan posisi kaki di atas sandaran sofa dan kepala menggantung sedikit kebawah tetapi sedikit jauh mengenai lantai.

Bulbul bahkan sudah meminum susu hampir  empat kali saking lamanya menunggu Kenzo pulang.

Kini matanya sudah tidak bisa di ajak kompromi, tidak bisa lagi di tahan ia mengantuk, munggkin efek minum susu kebanyakan.

BULBUL! [END]Where stories live. Discover now