Chapter 7

28.5K 3.5K 40
                                    

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.o0o.

"Sebelum itu boleh kah aku mengetahui namamu? tidak mungkinkan aku harus terus memanggil mu pupus? atau kamu memang ingin ku panggil pupus? hahah"ejek Gracia dengan tawa merdu seperti lonceng

Pupus,ehem maksud nya kucing itu di buat tertegun saat mendengar tawa Gracia
Benar-benar membuatnya seperti terhipnotis untuk selalu menatap Gracia

Seakan tersadar sesuatu kucing itupun mengeram kesal

"Dasar bodoh! aku punya nama kau tau! namaku bahkan lebih keren dan gagah dari pada nama mu kau harus tahu itu!hu-hu-hu"teriak nya menggebu-gebu dengan wajah memerah menahan marah

Saat gracia melihat wajah pupus, bukannya takut yang ia dapatkan, tapi wajah kucing yang sangat lucu dan menggemaskan
Membuatnya ingin memakannya saja...
Eh?

"Haha ok ok jadi siapa namamu wahai kucing yang sangat gagah, katanya prff~"

"Orion, itu adalah namaku bagaimana keren kan? hemp"ucap nya sambil membusungkan dadanya sombong

Gracia yang melihat itupun menatap Orion geli
'nama dan muka nya sangat berbanding terbalik hh'

"Baiklah baik, sekarang apa yang harus aku lakukan Orionnn~"tanya Gracia sambil mengelus bulu lembut Orion

"Kita bangkitkan darah mu dulu lalu setelah itu kau pelajari dasar sihir dan elemen mu"

"Baik kita lakukan" Ucap gracia sambil tersenyum manis

.o0o.

"Dimana ini"

"Ini ruang jiwa"

"Ruang jiwa ? Dalam diriku? Woh keren! Ko bisa?" tanya Gracia sembari bertepuk tangan antusias layaknya anak kecil yang baru saja mendapatkan permen

" Ya karena darah spesialmu bocah!" Ucapnya sambil berjalan ke depan meninggalkan Gracia

"Heii aku bukan bocah!" Protes gracia

"Ikuti aku bocah!!! "

Gracia pun hanya menurut dan mengikuti Orion dengan mata yang tak henti menatap sekitar

"Berhenti!"

Lagi-lagi Gracia hanya menurut

"Kau bisa lihat air terjun itu?"tanya orion ragu

"Ya bisa lah emang kenapa?"

"Syukurlah ternyata kau tidak bodoh bodoh amat"

"Dih"Gracia menatap tidak percaya pada Orion
'mengapa dia selalu memanggil ku bodoh?!'

"Terserah, kau.... duduklah di batu yang ada di bawah air terjun itu"perintah nya yang langsung dikerjakan oleh Gracia

"Lalu" tanya Gracia agak berteriak

"Pejamkan mata mu lalu kosongkan pikiranmu"

Walaupun Gracia tidak mengerti mengapa harus seperti itu ia tetap saja mengerjakan nya

Saat gracia sudah berhasil mengosongkan pikirannya

Gracia merasa ia sudah berada di tempat yang berbeda, suara gemericik air pun tak bisa di dengar cia lagi

Karna penasaran cia membuka matanya

Dan dia di buat terkejut dengan banyaknya wanita yang sekarang sedang mengelilinginya sambil tersenyum hangat

"Ka-kalian siapa?"tanya Gracia takut

"Hallo Gracia,akhirnya kamu menemui kami juga ya"ucap salah satu dari mereka yang memiliki sayap putih indah dan menatap Gracia dengan mata putih indah

'angel' tebak Gracia kagum

"Kami adalah Dewi para ras" ucap wanita cantik yang memiliki telinga runcing dan mata hijau seperti daun

'melihat telinga dan mata hijau nya cia yakin dia elf'

"Kau adalah reinkarnasi dari kami sayang" lanjut wanita dengan taring di giginya dan mata semerah darah

'vampir' tebak Gracia agak ngeri melihat taring tajam di dalam mulut wanita itu

"Kami akan membantu mu untuk membangkitkan darah dalam dirimu" sahut wanita yang memiliki telinga seperti kerang dan terdapat sedikit sirip di kulit nya

'itu ras apa ya?ah mermaid'

Gracia tidak tahu bahwa mereka bisa mendengar apa yang cia pikiran, mereka yang mendengar pikiran cia menatap cia geli

"Tapi kalian....se-sebanyak ini?"tanya Gracia ragu dengan kepala yang sedikit dimiringkan
Dan jangan lupakan tatapan polosnya membuat orang-orang yang ada disana menahan gemas

Gracia sangat terkejut saat sadar bahwa di dalam dirinya terdapat banyak sekali darah dari berbagai ras

.o0o.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi GraciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang