Chapter 3

41.2K 4.1K 75
                                    

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.o0o.

Jilatan kecil dari seekor kucing putih cantik mengusik seorang gadis yang sendari tadi menutup matanya.

"Eugh..."

Gracia mengerjabkan matanya, ia menoleh pada seekor kucing yang dari tadi menjilati nya seakan menyuruhnya untuk bangun.

"Huft tadi itu sakit sekali, hm kayanya itu tadi ingatan tubuh ini deh, kasihan sekali dia mati karena kelaparan....".

Dalam ingatan yang Gracia dapatkan, tubuh ini bernama Gracia Lovely Elvyn . Nama yang sangat panjang, dan sedikit mirip dengan namanya.

Tubuh ini tumbuh bersama seorang wanita paruh baya yang beberapa Minggu lalu telah meninggal akibat penyakit yang tidak diketahui nya.

Walaupun tubuh ini hidup sederhana dan jauh dari pedesaan, kalau soal makanan sehari-hari itu akan selalu terpenuhi oleh wanita paruh baya yang tubuh ini panggil dengan sebutan 'ibu'.

Ibu seorang wanita yang tegas dan disiplin ia juga selalu mengajari tubuh ini tentang pelajaran akademis dan fisik /bela diri.

Wanita itu seakan tau segalanya, itu menakjubkan.

dunia yang sekarang cia tempati sekarang terdapat sihir dan elemen.

Dari pengetahuan yang tubuh ini dapatkan adalah disini masih ada sistem kerajaan, akan tetapi teknologi disini sudah terlampau canggih bahkan melebihi dunianya dulu.

Tapi entah kenapa ibu dan tubuh ini memilih tinggal di tempat sederhana yang sangat jauh dari ibu kota bahkan pedesaan sekali pun.

Pernah sekali tubuh ini bertanya alasan itu kepada ibunya tapi yang ia dapatkan adalah penolakan dengan suara yang dingin dan tajam.

ibunya memang baik, namun sangat tegas hingga tak segan untuk melakukan itu.

Jadi sejak saat itu ia tak pernah mau lagi bertanya tentang masalah tempat yang saat ini ia tempati.

Pernah juga ia memaksa ibunya untuk ikut dengan nya menuju pedesaan untuk sekedar jual beli, walaupun pertama nya di tolak keras tapi dia tetap kekeuh ingin ikut.

Alhasil ibunya pun menyetujui nya dengan syarat ia harus memakai tudung dan topeng menutup seluruh wajah nya, ingat ini dunia sihir, walaupun topeng itu menutup seluruh wajah bahkan matanya tapi ia masih bisa melihat dengan leluasa apa yang ada di luar dan sekelilingnya.

Ia pun menyetujui nya.

Dalam ingatan tubuh ini Gracia dilihatkan pedesaan yang katanya kecil itu, Gracia di buat kagum dengan teknologi dan bangunan yang mungkin setara dengan ibukota di dunianya dulu.

Jadi kalau pedesaan kecil saja sudah seperti ini bagaimana dengan ibukota nya, bahkan kerajaan nya? Gracia tak bisa membayangkan.

"Dunia yang menakjubkan ya pus, jadi pengen liat ibukota nya deh" gumam cia sembari mengelus kucing putih tadi

Saat Gracia sedang melamun tiba-tiba kucing tadi mengigit tangan cia hingga berdarah.

"Awsh... sakit... kamu kenapa sih pus?" ujar cia dengan mata yang berkaca-kaca.

Meong~

Kucing itupun segera menjilati tangan Gracia.

Secara ajaib tiba-tiba luka tadi pun menghilang seperti tidak pernah terluka sama sekali.

"Lah ilang? Kok bisa?.... Pus kamu?"

"Apa!"

"Kyaaaaa ka-kamu...bisa bicara?.." terkejut hingga mundur sedikit menjauh dari kucing itu.

"Dasar bodoh"

"Bagaimana bisa?" tanya Gracia.

"Ck ya karna kita sudah terikat kontak darah" jawab nya malas

"Hah? kapan?" ucap Gracia dengan tampang bodoh.

"Hentikan wajah bodohmu itu gadis bodoh" cemooh nya.

"Yakk aku tidak bodoh tau, dasar kucing nakal"

"Ck"decaknya sambil memutar bola matanya malas

"Serius deh sejak kapan kita melakukan kontrak?" Tanya cia menuntut

"Saat aku mengigitmu dan meminum darahmu yang sangat menyegarkan" jawabnya santai dengan senyum yang sedikit menyeramkan, itu sangat tidak cocok dengan wujudnya yang manis.

"Oh... jadi kamu sengaja ya!,  Heii itu sakit tauu, kenapa ga ngomong dulu sih hmp" ucap Gracia dengan sedikit mengerucutkan bibirnya ke depan.

Melihat itu kucing putih itupun menatap cia jijik

'dasar kekanak-kanakan' batinnya

"Ekhem karna itu cara kerjanya"ujarnya 

"Bisa gitu ya" gumam cia lirih

"Ya bisa lah, dan bisa kah kau menghentikan ekspresi mu itu membuat ku kesal saja"

"Ish jahat sekali"

.o0o.

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi GraciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang