Epilogue

244 26 7
                                    

"Kau cantik sekali sayang" puji Kuchel menatap calon putrinya berbalut gaun putih setelah selesai didandani. Petra tersenyum menghampiri ibu Kuchel dan menitikkan air mata "Terimakasih ibu"

"Cup sayang nggak boleh nangis sekarang ya. Boleh ibu peluk sekali lagi?"
"Ibu tak perlu meminta izin" Petra langsung memeluk yang sebentar lagi menjadi ibu mertuanya.
"Ibu bersyukur, doa kita terkabulkan dan hari yang dinantikan akan tiba. Ah kenapa ibu jadi ikutan nangis" ucap Kuchel sambil mengibaskan tangan ke matanya.

Terdengar suara ketukan dari pintu, Kuchel sudah bisa menebak itu adalah Paul Ral, ayahnya Petra yang menjemput "Sudah waktunya" yang sekali lagi Kuchel memeluk Petra.

Kuchel membuka pintu mendapati tebakannya yang benar, "Putrimu cantik sekali, Ral. Aku tunggu kalian di altar"

Paul Ral menatap putrinya yang sama kagumnya, "Putri kecil ayah sekarang sudah dewasa yang cantik. Ayah jadi tidak pengen melepaskan putriku"

"Ah ayah, kan ayah sendiri yang minta" ucap Petra dengan nada pura-pura kesal. Paul Ral terkekeh sambil menutup tudung putrinya, "Ibu di surga pasti melihat dengan bahagia sekarang"

Petra memeluk ayahnya erat, "Terimakasih ayah. Aku bahagia dimiliki ayah dan ibu"

"Ayah dan ibu juga bangga memilikimu" Paul Ral membalas pelukan putrinya. "Mari kita berangkat" ucap ayahnya sambil mengaitkan sebelah tangannya. Petra mengamit lengan kokoh milik ayahnya dan berjalan berdampingan. Menuruni tangga menuju altar, the Ebell of Los Angeles jadi tempat bersejarah bagi Petra dan Levi memulai hidup baru mereka.

Tiga tahun sudah Petra diyakinkan hatinya oleh Levi. Bagaimana caranya? Tentunya dengan cara Levi sendiri. Tak melulu dengan kata romantis, perlakuan Levi lah yang menjelaskan bahwa Petra adalah ratunya. Menatap wajah Petra saat Petra bicara, menurunkan nada bicara dan memperlembut ucapannya di hadapan Petra yang padahal setelah berucap kasar di depan Eren, dan mempermudah Petra dalam segala hal pekerjaan sama seperti dulu.

Kisah cintanya kini berjalan dengan mulus. Tidak ada halangan di depan mereka. Sudah mereka lewati masa-masa dimana mereka memendam rasa, menampik egonya, dan bertarung mengabdikan jantungnya di masa lalu.

Sekarang yang akan mereka hadapi pun hampir sama, mengolah rasa, menurunkan ego dan berjuang bersama untuk kebahagiaan keluarga yang mereka bentuk.

Petra dan ayahnya berjalan perlahan menatap ke depan dengan senyuman, Levi yang menantinya di ujung altar dengan wajah tersenyum. Cahaya matahari musim semi menembus masuk di jendela besar depan altar yang menambah hangat senyuman Levi.

Petra menjadi gugup mengencangkan genggamannya pada buket indah paduan bunga matahari dan lavender kesukaan Petra, menanggapi senyuman Levi yang membuat hatinya bisa lumer seketika.

Saat sudah mencapai di hadapan pendeta, Paul Ral memberikan tangan putrinya pada Levi dan disambut kehangatan tangan Levi yang menjalar di tangannya yang pasti sudah dingin.

"Baik, kita mulai pemberkatan pernikahan Levi Ackerman dengan Petra Ral" ucap pendeta dengan lantang.

Levi dan Petra bergantian mengucapkan ikrar suci.

"You may now kiss the bride" akhir pemberkatan dari pendeta yang disambut tepuk tangan menyaksikan ciuman Levi dan Petra yang sah menjadi suami istri.

Dan lagi, Petra menitikkan air mata bila ia sedang bahagia. Levi menatap Petra dengan senyuman sambil mengusap lembut pipi Petra "Kau masih saja cengeng di saat seperti ini"
Petra pun ikut tersenyum. Betapa indahnya hadiah dari Tuhan.

================================

Dari kejauhan, Mike dan Nanaba mengamati pemberkatan Levi dan Petra. Mike membuka bicara "Berakhir sudah tugas kita, ayo kita hampiri mereka". Nanaba menganggukkan kepala berjalan menghampiri Levi-Petra.

"Bagaimana caranya metronome kalian berharmonisasi?"
"Hey, bukan hanya kamu yang bisa. Kita sudah bertemu dengan ibumu lebih dulu dan ibumu menugaskan kita supaya kalian bisa bertemu. Tau sendiri kau takkan mau keluar rumah dan mencari kita padahal kita sudah berada di dalam satu kota" jelas Mike dengan bangga.
"Oh begitu" tanggapan Levi singkat dan Petra yang membulatkan mulutnya, memeluk Nanaba sahabatnya.

================================

"Oi, kak Levi" teriak Isabel
"Petra, ini Farlan dan Isabel. Yang pernah aku ceritakan sebelumnya"
Petra membalas pelukan Isabel dan jabatan tangan Farlan.
"Kak Levi, beruntung bisa menemukan wanita semanis kak Petra. Kalau tidak kak Levi bakalan tetap jomblo sampai tua karena kebanyakan syarat" canda Isabel, hafal dengan Levi yang ia anggap seperti kakaknya.
"Senang bisa bertemu denganmu Petra. Tolong rawat Levi dengan baik kalau bisa tempramennya diturunkan ya. Aku sudah lelah diomeli sebagai anak buahnya" ujar Farlan sedikit memelas. Petra tertawa melihat Levi menatap sinis Farlan yang terkekeh tak perduli.

================================

"Hey, pasangan mungil. Selamat ya, kalian akhirnya berakhir bahagia. Moblit, ayo kita lakukan tarian itu disini" ucap Hange setelah menyalami dan merangkul Levi Petra.
"Jangan mempermalukan kita semua di hadapan tamu" Moblit yang menghadang Hange yang sudah bersiap dengan gerakan tarinya
Disusul Erwin yang mengucapkan selamat dan mengajak serta ayahnya.

================================

Oluo dengan langkah gontai menyalami Petra dan Levi, "Harusnya aku sudah tau kalau posisiku di antara kalian. Tapi selamat atas pernikahannya"
"Iish, kau itu tidak di tengah-tengah kami. Kau itu dipojokan sendirian menjadi jomblo ngenes" ucap Petra jahili Oluo
"Hah?! Aku nggak dianggap" Oluo menutupi wajah dengan lengannya pura-pura sedih.
Gunter menepuk punggung Oluo, "Sudah jangan sedih, kau bisa cari jodohmu disini"
"Benar juga hehe" Oluo langsung menegapkan bahunya menyibakkan kerah jasnya dengan senyum yang menggelikan
Disusul Elisa dan Eld mengucapkan selamat

================================

Zeke datang langsung merangkul Petra, Levi dengan ketus memperingati "Jauhkan tangan kotormu dari istriku, monyet sialan"
"Rileks, aku kan sahabatnya jadi jelas- Woy, Eren apa-apaan" ucapan Zeke terpotong karena sudah didorong Eren.
"Ah, kapten, kak Petra maaf ya soal kakakku. Aku sebenarnya capek urus kakak yang nggak tau diri jadi hiraukan saja dia. Ngomong-ngomong, selamat ya atas pernikahan kalian. Semoga berbahagia dan langgeng. Tunggu undangan dariku ya" ucap Eren semangat dengan Mikasa yang menggandeng lengan Eren.
Disusul Armin, Annie dan teman-temannya kecuali Sasha dan Nicolo. Sasha masih sibuk mengunyah dan Nicolo menunggunya dengan sabar.

================================

================================

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Good morning, Levi

Good morning, Levi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MetronomeWhere stories live. Discover now