MONIKA ABELLA

39 3 0
                                    

*jangan lupa taburin bintang dan komentar ya!

Kamar yang di design bergaya eropa itu kini tengah dipenuhi oleh suara air. Ruangan yang di hiasi oleh warna hitam dan di dominasi kan dengan warna putih, membuat kamar itu terlihat sedikit hidup. Kamar yang luas nya 6 × 4 dan hanya di tinggali satu orang saja. Riyan tak pernah merasa kesepian atau pun bosan saat di kamar nya. Ada ps, komputer, dan berbagai macam alat yang bisa dimainkan saat diri nya mempunyai waktu kosong. Tak jarang banyak anak anggota AlZarsi datang kemari untuk bersantai atau pun meminjam Ps milik Riyan. Riyan selalu mengizin kan teman-teman nya memakai berbagai fasilitas milik nya, selama mereka tidak membuat gaduh dan onar.

Kamar mandi yang berada di dalam kamar nya memudahkan Riyan untuk menuju toilet atau pun untuk mandi, tidak perlu susah payah turun tangga terlebih dahulu. Seperti sekarang yang Riyan lakukan, sedang melakukan ritual sorenya. Lelaki tampan bak Dewa di dongeng-dongeng fiksi. Mempunyai ukuran tubuh yang proposional, tinggi yang cukup, alis tebal, hidung mancung dan jangan lupakan kulit putih dan rahangnya yang tegas. Semua yang ada ditubuh nya seolah lukisan sang pelukis handal di atas canvas mahal nya. Sangat sempurna.

Riyan yang baru saja selesai melakukan ritual mandi nya keluar dari dalam kamar mandi menggunakan handuk yang di lilitkan di pinggangnya serta rambut yang basah membuat siapapun yang melihat akan terpesona dibuatnya.

Ia mengambil handphone nya yang berada di atas kasur, ia mengecek notif yang bunyi sedari tadi, entah siapa yang menghubungi nya sore hari begini.

                     
                   ALZARSI 8

Rafael: sayang Raga

Rafael: temenin aa rafa ke
markas yuk

Rafael: ngambil roko ketinggalan

Raga: najis gua rap, geli anjing.

Raga: bayarin bensin gua, nanti gua anterin

Raga: mau gak bos?

Rafaela: gitu amat anjing ama temen, perhitungan

Rafael: gua bilangin Gupta lu

Rafael: @Riyan Gupta. Temen lo ni kasi edukasi bos.

Raga: ngaduan kaya anak sd

Aiden: berisik.

Aiden: pergi sendiri aja rap, gua di markas

Riyan Gupta: anterin Rag, gua nyusul.

Raga dan Rafael, dua orang yang sering meributkan hal kecil, namun erat pertemanannya. Mereka berdua sering kali berdebat dimana pun asal mereka mau, bahkan saat upacara sekolah mereka berdebat perihal tempat baris yang keliru. Maka anggota yang lain tidak aneh kalau mereka sering kali melontar kan kata-kata yang kasar, karna itu hanya candaan bagi mereka.

Riyan kembali melanjutkan aktifitas nya, memakai kaos pollo polos hitam, celana santai se lutut dan tidak lupa memakai jaket untuk lapisan kaos nya. Ia sudah bersiap untuk pergi ke tempat biasanya, markas.

Setelan santai di malam hari membuat nya malah semakin cool nan tampan. Kaki jenjang nya menuruni anak tangga satu persatu. Baru ia menuruni 2 anak tangga, ia teringat dengan perempuan yang tadi siang menemui nya di ruang tamu.
"Apa masih di sana?" Pikir nya lalu melanjutkan menuruni anak tangga

Riyan tidak melihat ada nya perempuan itu di ruang tamu, matanya mencari ke sekitar pun tidak ada, tapi, tas dan handphone ibu nya masih ada di meja sofa.

"Riyan, mau kemana malam hari begini?" Suara Rosa yang membuat Riyan menengok ke belakang

Perempuan yang memiliki bentuk wajah oval dan berkulit putih. Mempunyai umur kisaran 45 tahun. Ia memakai clemek di tubuhnya. Seperti sedang memasak?

HELLO,KETOS TAMPAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang