(barisan) ALZARSI

55 4 2
                                    

ALZARSI adalah nama besar yang membuat Riyan dikenal berbagai kalangan, di dalam maupun di luar sekolah. Geng yang sering kali di cap dengan kata "nakal" "bandel" "selengean" atau kata-kata buruk lainnya.

Alzarsi sendiri terdiri dari kurang lebih 200 anggota. Tidak semua anggota berasal dari sekolah Cempaka, adapun yang berasal dari SMA negri di ujung jalan sana. Siapapun boleh masuk di geng ini, kecuali penghianat. Semboyan Alzarsi "we are never die" "penghianat siap ditindas" bagi mereka penghianat tak pantas bergabung menjadi anggota nya, Riyan sendiri yang sering bilang saat selesai Rapat anggota inti

Disana ada Riyan yang sedang duduk di kursi kebanggannya, spesial? Bukan, kursi ini boleh di duduki oleh siapa saja, tapi lebih sering Riyan dan Iqbal yang memperebutkannya. tak jarang Riyan yang memenangkan nya dari Iqbal, maka dari itu ia sebut kursi kebanggannya, karna telah menang memperebutkannya dari Iqbal. Kursi kayu dengan sandaran se bahu, berwarna clasic seperti kursi pada umum nya.

Rumah kosong yang masih layak di huni itu menjadi tempat berkumpul anak-anak Alzarsi. Mereka biasa menyebut nya markas, rumah itu Riyan beli saat mereka kehilangan tempat berkumpulnya karna di serang oleh anak Alphar.

"Udah ketemu?" Tanya Riyan pada salah satu anak buah nya, rangga sang keamanan inti menggeleng lemah

Rangga menggeleng lemah,
"Gua udah cari sebisa mungkin Gup, belum tau siapa yang buat ulah nya,"

"Gupta! Gue bawa orang nya!" Ucap pria di ambang pintu beserta ke tiga teman nya, dan juga satu orang pria yang ia seret dengan keadaan babak belur.

Kemudian David membawa Orang itu ke hadapan Riyan langsung, sontak membuat Riyan langsung berdiri dari duduk nya dan ikut menghampiri sang pelaku

Riyan terkekeh sinis, raut wajah nya langsung berubah saat melihat siapa pelaku nya

"Galang yang udah jadi mata-mata anak Alphar," ucap david

"Kemarin gua udah selidikin, hasil nya emang bener, galang juga yang udah ngasih tau markas kita sebelum di hancurin sama anak Alphar kemarin," David lagi-lagi membongkar rahasia anak Alphar

"Brengsek!" Maki Riyan dengan tangan terkepal hendak memukul Galang yang sudah babak belur. Ia tidak sangka anak baru dalam anggota nya sudah berbuat sampah seperti ini

"Maksud lo apa, bangsat?!" Maki Riyan lagi dengan suara yang lebih keras. Wajah nya merah serta di penuhi keringat yang membanjiri wajah sampai dada nya. Ia sangat tidak bisa menahan amarah kepada seorang penghianat. Sekali nya penghianat tetap penghianat, menurutnya.

Riyan menjongkok di depan Galang yang sudah babak belur itu, pipi nya di penuhi dengan bekas pukulan antek-antek Riyan. Ia mencengkram kuat pipi Galang, bocah kec yang sudah berani bermain-main dengan nya, Tidak akan pernah lepas dari hukuman nya.

Riyan terkekeh kembali, tatapan nya di penuhi rasa amarah. Kekehan di bibir nya terlihat begitu sinis

"Denger ya anjing! Pindah sekolah besok atau lo besok gak akan ada lagi di dunia ini . Ini hukuman rendah buat lo!" Ucap Riyan tegas saat mengatakan nya, ia semakin memperkuat cengkramannya pada pipi penghianat tersebut

Biasanya hukuman yang Riyan berikan untuk masakah seperti ini adalah menyuruh mereka pindah sekolah dari SMA cempaka atau mengancam nya akan ia bunuh

"LO SEMUA DENGER! PENGHIANAT HARUS DI TINDAS, GAK PANTES BERGABUNG JADI ANGGOTA ALZARSI!!" peringat nya lagi dengan nada meninggi. Wajah nya benar-benar merah dengan mata yang masih saja yang menatap ganas pria yang di depan nya

Anggota yang lain hanya bisa menunduk saat Riyan berbicara. Tidak ada yang berani angkat bicara selain Iqbal dirgantara selaku wakil  di organisasi Alzarsi

HELLO,KETOS TAMPAN Where stories live. Discover now