His Choices

2.5K 442 61
                                    

200++ yang masih baik dan keep voting to shatterable. aku ngerasa ngga pantes tapi makasih banyak, temen2!

ini juga udah masuk masalah! we're almost there, hampir selesai nih! thanks for always being so patient meski aku lelet nulisnya... hehe.

also, aku dan keluarga udah sehat banget, total, sejak semingguan lalu, alhamdulillah. terima kasih doanya ya temen2!! kalian sehat selalu ya.

'did he just giving up on me?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'did he just giving up on me?'

***

"Jadi kapan kau akan memutuskannya?"

Jungkook terkekeh kecut. Pembicaraan dengan topik tolol semacam ini seharusnya sudah habis tempo. Tetapi pria tersebut jelas mengerti bahwasanya wanita paruh baya di hadapannya itu, wanita yang memiliki pengaruh besar terhadap hidupnya, tidak akan menyerah semudah itu. Seingat Jungkook, jawaban yang ia berikan terakhir kali adalah, aku akan mengurusnya sendiri, berikan aku waktu, atau jangan menekanku terus. Entahlah, yang pasti jawaban yang ia berikan tak membuat ibunya puas, Jungkook jelas berusaha menghindar mati-matian.

Memijat keningnya yang terasa pening setengah mati, melonggarkan dasinya kasar, menarik napas, Jungkook menatap lekat sang ibu sebelum berujar tipis, seperti semua ucapannya sudah habis untuk sebuah perdebatan yang tak menemui ujung ini, "Bu, tidak bisakah Ibu membiarkanku kali ini? Tidak bisakah Ibu membebaskanku untuk memilih seperti apa dan bagaimana aku ingin hidup?"

"Seulhee tidak kunjung hamil, itu hal yang paling perlu kau ingat. Kemudian, lihat perjanjian yang sudah kau sepakati sebelum menikah dengannya. Jangan bercanda, Jungkook. Kau sudah dewasa, dan jelas tahu bagaimana menjadi seorang pria yang bertanggung jawab atas apa yang pernah ia ucapkan, benar?"

Jungkook terkekeh sinis. "Persetan dengan perjanjian! Aku bisa menunggu untuknya hamil, sepuluh tahun? Dua puluh? Sampai mati? Tidak masalah sama sekali, buatku. Yang bermasalah selama ini hanya Ibu! Atau kami bisa mengadopsi anak dari panti asuhan, aku juga tidak masalah." Jungkook tak bisa menahannya lebih lama.

Ibu sudah keterlaluan.

Beberapa saat lalu, ia dengan terpaksa memilih menetap di perusahaan dan bertemu ibu ketimbang buru-buru kembali ke rumah dan menemui sang istri tercinta. Menanyakan apa yang ingin ia bicarakan karena terdengar begitu frustasi akan kehadiran Jungkook di rumah. Dan Jungkook sangat senang, ia tidak masalah kalau harus bolos kerja, meninggalkan kewajiban kantor hanya untuk berduaan dengan Seulhee, sungguh. Tetapi lihat, keputusannya jelas salah, harusnya Jungkook menghindar saja sekalian. Dia benar-benar membenci ini.

"Aku sungguhan mencintai Seulhee. Tolong biarkan aku lolos kali ini,"

Namun Jungkook jelas tahu, ini tidak akan mudah dan tidak akan pernah menjadi mudah sebab di sana, Ibu bukannya tersenyum kemudian memberinya sebuah izin, tetapi yang Jungkook lihat justru bagaimana wajahnya yang tampak lebih berseri karena perawatan itu malah memandangnya semakin tak suka, buru-buru melesatkan ucapan yang tak pernah ingin Jungkook dengar sama sekali.

ShatterableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang