[34]Falling

435 65 3
                                    

Yo!
Happy reading!

◌●●

"Ceritain dan jelasin perasaan yang lo rasain pas sadar kalo lo jatuh cinta sama Lano."

Hanna menampilkan kerutan dahinya setelah mendengar ucapan yang terdengar melantur dari mulut gue, "Lo kenapa? Apa terjadi sesuatu pas lo bareng sama bang Eris?"

Tepat sekali!

Gue menggeleng cepat, "Engga, ini tentang novel mau gue beli."

"Apa hubungannya?"

"Cepet ceritaaaaa!!!" rengek gue maksa, akhirnya Hanna mengangguk membuat gue bersorak riang.

Hanna melepaskan ikatan dirambutnya membuat rambutnya yang sebahu terurai dengan indah bahkan gue ikut ternganga kagum.

"Gila, rambut lo lebih dari aktris iklan sampoo," ucap gue menggelengkan kepala gak percaya.

Hanna hanya memutar matanya malas, "Apa yang pengen lo denger?"

Gue mengerjapkan mata, tersadar tujuan awal gue, "Perasaan saat jatuh cinta." sarkas gue dengan menggengam kedua tangan gue didada.

"Lo tau rasanya dikelitikin diperut?" tanya Hanna, gue diem.

"Tau,"

"Nah, itu rasanya."

"Tapi, apa hubungannya?" tanya gue bingung, gimana ceritanya dari kelitik diperut bisa jadi perasaan jatuh cinta?

"Ck, pokonya gitu rasanya bikin pengen senyum mulu, mana jantung gak bisa diajak kompromi," ucap Hanna tidak tahan lagi, karena Hanna juga jadi mengulik kembali apa yang dia rasain.

"Tapi, anak kosan juga kalo ngelus kepala gue suka bikin gue senam jantung..." gumam gue bingung.

"Hm?" gumam Hanna menaikkan alis, gue menggelengkan kepala pelan.

"BISA JELASIN YANG JELAS GAK SIH? GUE BINGUNG!" ucap gue frustasi sambil menarik pelan rambut gue.

Hanna ikut menghembuskan nafas frustasi, "Gini, lo pengen dia ada terus dimana pun lo berada?"

Gue berfikir sejenak lalu mengangguk pelan dan ragu.

"Lo pengen rasanya pegang tangan dia supaya dia gak pergi?"

Gue mengangguk.

"Lo ngerasa males sama sikapnya tapi bikin salting dan candu?"

Gue kali ini mengangguk kencang.

"Dan sekarang lo kangen sama dia,"

"IYAAA! GUE KANGEN!" pekik gue menggigit bantal rumah sakit gemas, Hanna melebarkan matanya "Sama siapa?!"

Gue gak mendengarkan Hanna, malah memegang jantung gue yang berdetak lebih kencang. "Kayanya gue jatuh cinta..."

"SAMA SIAPA?!"

Gue tersadar karena keceplosan lalu menggelengkan kepala, "Eh--enggak--itu dialog dari novelnya, udah dapet spoiler gue,"

Kosan Kanjeng MamihWhere stories live. Discover now