chapter tiga puluh delapan

352 4 0
                                    

" ka_kamu kan pacarnya..."

" Nadia"potong orang yang mengakui dirinya adalah Alvin.

" Na_ma kamu kan bukan itu" ucap Naya terbata bata karena masih belum percaya dengan ada yang di hadapannya itu.

"Gue berbohong" jawabnya dan adapun bayi yang di gendongnya tersebut untungnya saja sedang tertidur lelap sehingga tidak ada keributan.

" Dan saat ini gue ingin menghancurkan keluarganya Ivan" lanjutnya sambil melirik ke bayinya Naya.

" Jika kau ingin membalas dendam,Naya mohon jangan libatkan anak saya dalam hal ini.silahkan saya aja penggantinya.ku mohon Alvin " Naya berlutut di hadapannya Alvin dan Alvin hanya diam.

" Jadi kau orangnya" sahut pak Septian menatap tajam ke arah Alvin.

Kemudian Alvin membalas tatapannya itu dan tanpa ada belas kasihan tiba-tiba aja Alvin mengeluarkan pistol di saku celananya lalu menembak bahu violet hingga ia tersungkur.

Naya langsung menengok ke belakang dan mendapati violet yang kesakitan.

" Jangan tembak dia.teman ku itu tidak bersalah" pinta Naya namun Alvin terlihat tidak memperdulikannya dan ia kembali menembakkan pelurunya ke arah violet sekali lagi dan mengenai kakinya.

Naya tak kuasa melihat temannya itu terluka.

"Alvin saya mohon lepasin dia " Naya memeluk betis Alvin dan ia menangis.

" Teman Lo itu bikin merusak suasana saja dan saya akan membunuhnya" ucap Alvin tenang dan kemudian ia menembak kembali namun syukurnya pak Septian dengan cepat membopong tubuh violet lalu menghindari serangan Alvin dan mereka berdua terjun ke air laut.

Naya melihat hal tersebut sangat syok sekali karena suara tembakan dan teriakan rasa sakit violet yang cukup menggema di telinganya.

Naya berdiri kemudian dengan cepat merebut kembali bayinya itu dan ia berlari menjauh dari alvin namun sialnya tidak bisa jauh dari pergerakan alvin.naya terhenti langkahnya karena Alvin menembak ke arah Naya namun tidak mengenainya.ia langsung terdiam kemudian menengok ke arah bayinya yang masih tertidur.

" Jika Lo melarikan diri , maka nyawa Lo dan anak Lo itu sedang berada di tangan gue.jika berani melawan,darah akan mengucur deras di tubuh Lo itu" ujar Alvin mendekat.

Alvin memeluk tubuh Naya dari belakang dan ia pun mencium pipi Naya.

" Jangan melarikan diri ya" bisik Alvin di telinga Naya yang membuat Naya menjadi merinding.

Kemudian ponsel milik Naya berdering dan Alvin mengambilnya kemudian mengangkatnya namun sebelum itu tampaknya ia cukup berhati hati.lalu mengangkat ponsel tersebut sambil tangan yang satunya lagi menodong pistol ke arah wajah Naya.

Naya mencoba menenangkan dirinya dan ia sangat mengkhawatirkan akan keselamatan bayinya itu.

" Tetap tenang ya nak" gumam Naya ke arah bayinya tersebut.

" Halo ,anda siapa" ucap Alvin.

" Naya cepat menunduk"teriak dari orang yang menelpon itu dan Naya mengenal suaranya yaitu pastinya si Ivan.

Naya langsung menuruti perkataannya dan ia menunduk dan setelahnya terdengar suara tembakan.

Pandangan Naya menatap ke arah bawah dan lalu ia melihat sebuah cipratan darah di sekitarnya.ia pun merasakan kalau Alvin sudah tidak lagi mengancamnya.

Naya pun penasaran dengan apa yang sudah terjadi.naya mendongakkan kepalanya dan ia sangat terkejut sekali jikalau si Alvin sudah terkapar jatuh dengan kondisi tangan kirinya sudah hancur dan dirinya tersebut sudah di penuhi dengan simbahan darah.

" Dasar sialan kalian ini" ucap Alvin pelan ke arah Naya dengan mata yang masih sadar namun terlihat dirinya sudah tidak kuat lagi.

Dari kejauhan Naya melihat Ivan mengendarai motor dan membonceng aurel.lalu tak berselang lama mereka berdua pun sampai di tempatnya Naya.

Ivan langsung memeluk tubuh Naya dan ia menangis.

" Kalian berdua tidak papa " tanya Aurel khawatir.

" Kamu kenapa datang ke sini aurel.padahal kamu sedang tidak baik baik aja" balas Naya yang tampaknya tak kalah khawatir karena keadaan tangan Aurel yang sedang di perban.

" Ini luka kecil kok" balas Aurel tersenyum.

Ivan lalu menggendong bayinya dan mengecup kening Naya dengan penuh kasih sayang.

" Nay maafin gue ya karena.." ucapan terhenti karena Naya memeluknya dan menangis.

" Enggak usah meminta maaf lagi mas ..hiks.kita berdua masih hidup aja Naya sangat bahagia.kita lupakan saja semua ini mas , di cukup kan saja permintaan maafnya.naya mohon" tutur Naya dengan nangis yang terisak.

Ivan pun tersenyum dan mengelus elus pucuk rambutnya.

" Ia , suami Naya akan melupakan semuanya" jawab Ivan sambil meneteskan air matanya.

" Naya ,Ivan .gue sangat khawatir kan Lo berdua" panggil Aurel dan Naya sama Ivan menoleh ke arahnya secara bersamaan.

Dan tanpa di sangka di belakang tubuh Aurel ada si Alvin yang berdiri kembali.lalu hal yang sangat tidak di inginkan pun terjadi yaitu si Alvin menembak punggung Aurel dengan begitu brutal.

" Dasar Lo pengkhianat" ungkap Alvin dan tembakannya itu ada yang menyasar mengarah ke kaki ivan.ivan pun terjatuh namun untungnya saja Ivan menggendong bayinya dengan begitu kuat sehingga tidak ikut terjatuh malah berada di pelukannya.

Aurel tersungkur dan sudah tidak bernyawa lagi.alvin berdiri dengan begitu lemas karena sepertinya ia kehabisan darah dan ia melihat ke arah tubuh Aurel yang sudah di penuhi dengan darah.

Alvin terduduk kemudian di wajahnya ada sebuah titik merah yang kemudian tak berselang wajahnya itu ditembak hingga si Alvin meninggal.

Naya sangat takut sekali dengan keadaan sekarang yang benar benar sangat mengerikan baginya.matanya di penuhi dengan ketakutan yang sangat mendalam kemudian ia pun jatuh pingsan.

" Nayaaa" pekik Ivan menahan rasa sakitnya.

- tbc -



black outWhere stories live. Discover now