chapter sembilan belas

206 4 0
                                    

Naya membuka pintu kulkas dan ia mau mencari telur.namun sangat di sayangkan sekali ketika ia buka ternyata tidak ada. padahal ia merasa sudah membeli beberapa butir telur waktu kemarin tadi.Ia pun menutup kembali lalu berganti pakaian buat menuju ke toko swalayan.

Setelah selesai memakai baju yang cocok ia pun mengambil tas belanja.naya baru keluar dari apartemen namun ivan juga ikut keluar dan malah menghampirinya.naya bingung.

" Mas ivan mau ngapain "tanya naya.ivan diam kayak biasanya lalu ia merogoh dompet miliknya dan mengeluarkan beberapa lembar uang.ivan pun menyodorkan uang tersebut.naya menggelengkan kepalanya beberapa kali.

" Enggak usah, masih banyak kok uang belanjanya "

Ivan langsung menarik paksa tangan naya dan menaruh uang tersebut di telapak tangannya.naya bingung sekaligus terdiam.ivan membalikan badannya lalu ia berkata.

" Pergilah "

" Tapi mas ini uangnya terlalu banyak " Panggil naya sambil menarik bajunya.sekektika ivan menengok ke arahnya dan lalu ia menepis tangannya itu dengan kasar.

"Aduuh, mas kok kasar banget" Naya meringis kesakitan.

" Uang gue sangat banyak, cepat habiskan saja buat beli sesuatu yang lo butuhkan.dan cepat kembali, gue pengen makan"ujarnya dan ia tidak mau minta maaf sama sekali atas perbuatan kasarnya itu.naya cuman menghela nafas sabar dan lalu melanjutkan melangkah keluar dari apartemen menuju ke toko swalayan terdekat.

Naya sudah berada di luar dan ia pun langsung masuk ke dalam.naya mencari telur.setelah di dapat kan, ia pun kembali keliling di sekitar toko untuk mencari sesuatu yang ia butuhkan.sebenarnya ia bingung harus mencari apa gitu.apalagi uang yang di berikannya itu cukup lumayan banyak belum lagi uang belanja minggu lalu masih tersisa banyak juga.naya menghela nafas sambil mendorong troli belanjaan.

Mata naya terus mencari sesuatu yang menurutnya sangat di butuhkan.ia terus berjalan dan akhirnya ia pun menjumpainya,yaitu berupa susu buat ibu hamil.ia berhenti dan mau mengambil susu tersebut, namun pas berada di genggaman tangannya, ia tak sengaja melirik ke salah seorang pembeli di toko tersebut yang berada di sampingnya namun dari jarak jauh.dan naya terkejut jika orang itu adalah pedro.

"Di_dia" Ucapnya yang mulai takut dan langsung menutupi mulutnya sendiri.naya bergegas beranjak pergi dari toko swalayan tersebut dan untungnya saja pedro tidak melihatnya tadi.

Naya keluar.lalu berjalan menuju ke jalan yang biasa ia lewati.

" Hei kenapa kamu terburu buru seperti itu"ada seorang yang memanggil naya dari belakang.naya menoleh dan ternyata pedro.

Pedro pun dengan cepat mendatangi naya.ia langsung mencengkram tangannya.

" Kamu ngapain pedro, aku enggak mau lihat kamu lagi.tolong lepasin aku tidak atau aku akan berteriak kalo ada penculik "timpal naya yang kemudian ia menggigit tangannya pedro.

" Aduh duh, lo kok jadi agresif kek gini.gue cuman pengen ngobrol doang kok " Alasan pedro.

" Emangnya mau ngomongin apa"tanya balik naya.

*******

Naya sama pedro sekarang berada di sebuah caffe.mereka berdua duduk saling berhadapan.

" Kamu mau mesen apa"tawar pedro.

" Udah enggak usah repot repot, kan cuman ngobrol biasa"balas naya tersenyum tipis namun terlihat kaku.

" Ya enggak enakan tau.masa ngobrol tidak ada makanan ataupun minuman.nanti berasa hambar loh"

" Yaudah minuman yang biasa di hidangkan di sini saja "

" Udah itu aja, enggak ada lagi gitu"

" Iya pedro"

"Ok kalo begitu"

Minuman yang di inginkan naya pun sudah ada di hadapannya.

" Jadi kamu ngajak aku ke sini mau ngomongin apa"ucap naya penasaran.

"Gue mau nanya sama ke lo itu tentang gimana kabar rumah tangga lo"

"Kenapa kamu tiba-tiba nanya seperti itu dan terus siapa yang ngasih tau kalau aku sudah menikah" Naya bertanya dan bangkit dari tempat duduknya.kemudian ia memasang raut emosi kesal kepadanya.

" Wow wow Tenang dulu nay ,enggak usah masang emosi segala.gue bisa jelasin kok.coba duduk dulu" Ucap Pedro mencoba menenangkannya.

Naya pun mengikuti perkataannya yaitu duduk kembali.ia menyeruput minuman yang di pesannya tadi biar perasaannya kembali tenang.

" Jadi yang ngasih tau kalo lo sudah nikah adalah aurel.lo tau kan"

"Hmmm sudah kuduga" Gumam naya di dalam hatinya.

"Dan terus apa alasan kamu nanya tentang rumah tangga ku tadi" Ucap naya yang sebenarnya ia penasaran sekali dengan apa yang mau ia utarakan.

" Gue tanya tentang kabar rumah tangga lo itu karena gue kasian sama lo.gue tebak, lo pasti enggak nyaman kan punya suami kek si ivan itu"

" Entah lah"jawab naya dengan sedikit memalingkan wajahnya.

" Dari ekspresi lo itu berarti pertanyaan gue tadi benar"

" Kalo emang ia, terus kamu mau apa"pedro tersenyum dengan jawaban tersebut.lalu ia menarik tangan naya kemudian mengecup di bagian punggung tangannya tersebut sambil berkata.

" Tinggal kan lah ivan lalu hidup lah bersama ku" Naya langsung menyingkirkan tangannya itu.

" Maaf,naya enggak mau" Tolak naya.

" Kenapa nay,gue ini suka sama lo sejak pertama kali bertemu.lo masih ingatkan saat ngobrol di rumahnya aurel"

" Aku lupa pedro.maaf ya, dan kalo begitu naya pamit dulu"naya berdiri lalu menggendong tas belanjanya kemudian mau beranjak pergi tapi tidak jadi sebab tangannya di cegat oleh pedro.naya menoleh ke arahnya dan menatap kesal juga.

" Lepasin pedro, kok kamu maksa banget sih "naya tampak risih sekali dengan si pedro tersebut.di awal awal juga naya sudah tidak nyaman akan kehadirannya itu.

" Coba jawab apa alasan kamu "tanya pedro memastikan.

" Naya merasa kalo kamu itu bukan orang baik " Tukas naya yang langsung kepada intinya.

" Dan naya mau nanya sama pedro.apakah pedro tau penyebab naya mabuk atau pun pingsan pas waktu di rumahnya aurel bulan lalu"

Pedro mengernyit kan dahinya karena bingung dengan pertanyaan naya tersebut.

" Maksudnya kek gimana.gue enggak paham nay dan kalo masalah itu gue enggak tau sama sekali "jawab Pedro.naya pun mengangguk.

" Terimakasih jawabannya " Naya berbalik badan dan hendak pergi tetapi tidak jadi lagi karena Pedro melakukan sesuatu yang sangat keterlaluan bagi dirinya yaitu memeluk tubuhnya dari belakang.dan untungnya saja di cafe itu lagi sepi penghujung.

"Nay gue sangat cinta sekali sama lo.tolong tinggalkan si ivan itu" Ujar ivan sambil memeluk tubuhnya.dengan cepat naya melepaskan pelukannya itu.lalu ia mengambil gelas yang berisi minuman yang ia pesan tadi.kemudian menyirami wajah Pedro dengan minuman tersebut.

" Ini balasan ke kamu karena sangat sudah kurang ajar sekaligus jawaban yang kamu utarakan itu semuanya kurang memuaskan " Ucap naya.

Setelah di siram naya pun mendorong tubuh Pedro hingga terjatuh.kemudian keluar dari cafe dan ia berlari menjauh darinya.

- tbc -

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang