chapter tiga

362 11 2
                                    

waktu sudah mau masuk ke mata pelajaran yang ke empat.namun bukannya yang masuk seorang guru,tapi yang masuk malah si aurel dengan teman temannya.

“ halo semuanya,gimana kabarnya baik kan” sapa aurel yang kemudian seisi kelas cuman diam saja dan malah bingung karena yang datang bukan guru.

“ ok,enggak usah banyak basa basi lagi.tujuan gue ke sini itu mau ngasih undangan bahwa pas di acara prom night nanti bukan di adakannya di sekolah tapi di rumahnya gue.soal fasilitas kalian enggak perlu risau dan pastinya kalian semua senang deh” ujar aurel kemudian ia menyuruh teman temannya itu untuk membagikan semua undangan tersebut.

Setelah terbagi aurel pun kembali ke kelasnya.semua undangan itu sudah di bagi terkecuali ada satu orang yang belum mendapatkannya yaitu si naya.

Naya tersenyum kecut ketika melirik violet sedang memegang undangan yang di bagikan sama aurel tadi.dadanya terasa sakit.ia merasa sangat di abaikan sekali ya walaupun ia sudah biasa sih, namun naya berharap pada lulus sma ini ia ingin memiliki kenangan yang tidak terlupakan dan juga ia sangat menginginkan agar dirinya itu bisa di akui.

Tatapan naya menunduk dan mengarah ke buku pelajaran miliknya.ia kemudian melanjutkan kembali mencatat materi pelajarannya tersebut.air mata yang ia tahan tahan akhirnya meluncur dengan sendirinya.ia pun menangis tanpa bersuara.naya melepaskan kacamatanya sebentar kemudian ia mengusap air matanya itu.dan tiba tiba pundaknya di tepuk sama si violet.naya menoleh.violet pun memberikan sebuah tisu buat mengusap air matanya tersebut.naya menerimanya.violet menatap ke arah wajah naya lalu berkata.

“ malah gue seneng lo enggak di ajak”

Dengan refleks mata naya menyorot tajam ke arah violet.

“ maksud kamu apa apaan violet.apa kamu suka ya kalo aku di abaikan”

“ kan udah biasa”

Naya menggembungkan pipinya.ia cemberut lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

“ hehehe lo kalo lagi mode seperti itu,imut banget tau”

“enggak usah muji violet.utarakan alasan kamu yang kenapa malah senang saat aku tidak di undang” ucap naya Lumayan kesal.

Violet tersenyum.

“ karena itu lebih aman buat lo” jawab violet.

“ tapi kan aku sudah menunggunya sejak lama violet.aku ingin mengikuti acara tersebut” mata naya menjadi senduh dan pandangannya menunduk ke bawah lagi.

Violet pun kembali menepuk pundaknya buat si naya untuk melihat ke arahnya balik.tapi tampaknya si naya sangat kecewa sekali sebab perasaannya yang sudah hancur akibat tidak di undang ke acara prom night tadi eh teman baiknya yaitu si violet malah tidak membantunya sama sekali.naya pun meremas rok sekolah dan pandangannya masih menunduk.

Violet menghela nafas.lalu ia mengangkat dagunya naya buat ia itu bisa melihat ke arahnya.

“ nay dengerin gue ya.kalo lo enggak ikut gue juga enggak ikut” ujar violet.

Mendengar hal tersebut mata naya berkaca kaca.lalu ia melepaskan kaca matanya kemudian mengangguk ke arah violet.

“ kamu emang teman terbaik ku violet” ucap naya yang langsung merubah ekspresinya. violet tersenyum kemudian ia memegangi kedua bahunya.

“ tepat semangat nay,jangan pantang menyerah ya.gue yakin suatu saat nanti lo pasti dapat orang yang membuat lo bahagia selain gue ini.dan yakin lah pada dirimu sendiri bahwa lo itu hebat menjadi diri sendiri” motivasi violet yang membuat bibir naya tersenyum.

“ makasih ya” setelah itu naya mengucek ngucek kedua matanya tersebut supaya air matanya tidak jadi keluar akibat rasa sedih bercampur aduk dengan perasaan senang yang ia alami sekarang ini.

Drama yang di lakukan naya sama si violet itu tanpa mereka berdua sadari sedang di perhatikan sama si ivan.namun perasaan ivan yang melihat hal tersebut tidak beda jauh dengan yang tadi yaitu perasaan tidak suka dan malahan ia memasang ekspresi bergelidik jijik.

“ idih,gue yang lihatnya alay banget njir.apakah yang namanya cewek itu selalu begitu ya.cih bikin gue enek aja yang lihatnya.apalagi si cewek cupu itu terlihat sangat lemah sekali.dikit dikit nangis,dikit dikit nangis.emang dasar enggak bisa di harapkan” si ivan kembali ngedumel di dalam hatinya.

- tbc-

black outWhere stories live. Discover now