chapter tujuh belas

231 7 0
                                    

Kehamilan naya sudah berumur dua bulan lebih.dan mereka berdua yaitu ivan sama naya sudah menikah satu bulan yang lalu.

Kejadian pas waktu tes DNA sudah terbukti kan dengan jelas bahwa anak yang di kandung sama naya adalah anaknya si ivan.

Ivan dan naya pun sekarang ini tinggal di sebuah apartemen yang sudah di beli sama pak septian.

" Mas ivan mau kemana malam malam gini "tanya naya bingung melihat ivan yang mau pergi keluar.

Mendengar pertanyaannya tersebut ivan menoleh ke arahnya dan ia menatap naya dengan sinis.

" Mas kok diam aja.sebenarnya mau kemana mas"

Ivan tak menggubris nya dan ia pun pergi meninggalkannya seorang diri.

Wajah naya menunduk ke bawah.ia merasa hatinya cukup sakit ketika menikah dengan ivan yang bukan membuatnya tambah bahagia namun sebaliknya.

Satu bulan bersamanya terasa tinggal dengan orang lain.ivan yang selalu ia perhatikan di sekolahnya yang karakternya cuek itu kini lebih parah lagi cueknya.ivan bener bener dingin dan sering menghiraukan keberadaannya.tapi hal itu menjadi kan naya sudah terbiasa dengan diamnya ivan.namun yang berbeda dari ivan dulu dengan sekarang itu adalah karena omongannya.sebab sekarang ini ia sekali ngomong bikin hati naya sakit ibarat pisau yang mendarat tepat di dadanya ketika setelah mendengarnya.bener bener cukup kasar setiap perkataannya tersebut.

Naya setiap di omongin sama si ivan setelahnya itu ia pasti menangis.dan kadang kala juga ivan membentaknya dengan tanpa ada alasan yang jelas.

Ia sering sendiri di apartemennya.melakukan sesuatu yang seharusnya di lakukan oleh seorang istri.ia jarang sekali keluar kecuali untuk membeli makanan pokok.sebenarnya si ivan itu setiap minggunya selalu memberikan uang belanja untuk naya.dan adapun pekerjaannya ivan sekarang bekerja di sebuah kantor pialang saham milik ayahnya.

Selepas kepergiannya naya hendak membereskan pakaian yang ada di dalam lemari.ia membuka.kemudian mengambil semua pakaiannya buat di tata ulang.

Pas mau mengambil salah satu pakaiannya, tanpa sengaja ia menjatuhkan sesuatu di balik pakaiannya tersebut.naya melihat ke arah sesuatu tersebut dan ternyata sebuah foto.

Naya memungut nya lalu ia taruh ke atas tempat tidur dulu, dan ia belum sempat melihat siapa di balik foto tersebut.

Kemudian naya menata ulang kembali pakaian pakaiannya itu.setelah selesai ia pun mandi dulu buat menyegarkan badannya sebab seharian penuh ia beberes di apartemen yang di tinggalnya sekarang menjadi kotor karena akibat ulah si ivan yang selalu bekas makannya itu di buang secara sembarangan.ia juga sering mencoret mencoret kaca jendela dan tembok yang enggak jelas entah kenapa maksudnya itu.

ketika di tanya sama naya , ivan pun cuman diam dan selalu acuh tak acuh dengannya.dan masih banyak lagi selain itu lah. Pokoknya si ivan tersebut tidak memperdulikan kondisi istrinya yang sedang hamil muda.

Naya sudah melakukan kegiatan mandinya.ia pun memakai baju tidur lalu dengan begitu cepat ia ambruk di atas kasur yang sangat empuk sekali menurutnya.

Ia tidur terlentang menatap ke arah langit langit apartemen yang cukup indah.dan ia juga mengambil foto tadi lalu melihat siapa di balik foto tersebut.

Naya cukup terkejut ketika foto itu menggambarkan dirinya dengan teman baiknya yaitu si violet di sebuah kelas yang dulunya ia pernah jalani.

Naya mengambil posisi duduk.ia memperhatikan wajah violet dengan tatapan senduh.kemudian tak berselang lama air matanya mengalir.

" Violet lo kenapa sih, tinggalin naya.ku mohon violet.kamu cepat berteman kembali sama aku ..hiks hiks" Naya sedih sebab satu satunya teman yang ia miliki sekaligus selalu membantunya dalam kesulitan kini entah kemana perginya.

Waktu pas resepsi pernikahan naya, violet tidak datang.naya sangat sakit hati jikalau violet tersebut tidak hadir setelah ia membagikan undangan pernikahannya dengan begitu jelas.naya juga sering memberikan pesan permintaan maaf atau pun menelponnya namun sayang sekali violet tidak pernah membalas kedua hal tersebut.

Naya sangat rapuh saat ini sebab kedua orang yang selalu mendukungnya kini telah menghilang yaitu ayahnya dan juga violet.

Naya menaruh foto tadi ke lemari nakas miliknya dan mengambil secarik kertas yang sudah ada tulisannya.lalu ia tidur dengan posisi meringkuk ke kanan sambil membaca kertas tulisan tersebut yang ternyata sebuah list tujuan hidupnya.

Dan dari kalimat terakhir di list itu bahwasanya naya menginginkan cerai dari si ivan ketika setelah ia melahirkan anaknya dan lalu ia pergi ke luar negeri buat bertemu dengan keluarga ayahnya.

Memang ayahnya itu berasal dari luar negeri yaitu dari negara malaysia.di sebabkan naya ingin pergi ke situ karena hanya keluarga dari ayahnya itulah yang bisa menerimanya dengan baik.adapun dari keluarga ibunya malah beda lagi ataupun sebaliknya. dan naya sering sekali di perlakuan tidak baik oleh keluarga tersebut.

Dan keluarga dari malaysia juga baru empat kali aja datang ke Indonesia, pokoknya pas waktu ia kecil dan pas acara pernikahannya.

Uang buat kesananya pun dari tabungan belanja yang di kasih sama si ivan yang setiap jumlahnya itu lebih dari cukup.dan lagi pula jarang sekali ivan makan dari masakan yang di buat sama naya.jangankan makan, ivan jarang sekali tidur di apartemen miliknya tersebut.

Setelah di pikirannya sudah bulat akan melakukan semua list yang ia buat sendiri, ia pun menggulung kertas tersebut dan menaruhnya di tas miliknya dengan di bungkusi sebuah kotak hitam berukuran sedang supaya tidak ketangguhan oleh orang lain.

Ia menaruh sambil tersenyum kecut ke dalam tasnya.

" Semoga aja berhasil "ucapnya dengan suara lumayan lirih.

-tbc-

black outWhere stories live. Discover now