Ini Dua

6 1 0
                                    


"Hai Ra,  gue Alice." 

"gue Chiara" keduanya berjabat tangan dan tersenyum.

Pembelajaran pun berjalan, ya masih awal-awal, karena baru masuk sekolah lagi.

            Jam istirahat pun dimulai, semua murid berhamburan pergi keluar kelas, sekedar mencari udara segar di taman, atau bahkan jajan ke kantin.

"Oy, Ra. Apa kabar?"

"Heh Nete, kaya udah kenal ae lo sama si Chiara." Arianna menoyor kepala Anete.

"heh ege, lu pada kenapa si, noyor kepala gue mulu, heran deh, udah dua kali gue ditoyor hari ini. lu pada iri ya sama kecantikan  gue?"

"heuh kepedean lu mah" ya ditoyor lagi kepala Anete sama Ayara.

"YaAllah cabut aja nyawa temen Anete yang ini ini pada, Anete cape mereka iri sama kecantikan dan kemolekan tubuh Anete ini Ya Allah." Anete so' tertindas sambil pura-pura menyeka ar matanya.

"nih Ra, ini namanya Arianna, panggil Anna aja. Yang itu namanya Ayara, panggil Yara aja. Nah kalo si buntelan kentut itu namanya Anete, panggil Net, kalo ada yang manggil dia pake sebutan Nete itu artinya ke si Anete kan namanya Anete, makannya anak anak kadang panggil dia Nete, begitu" Alice berbicara panjang lebar pada Chiara.

Chiara yang meringis mendengar Anete dipanggil Nete, pengen ketawa tapi takut dosa.

Mereka berjabat tangan, "gue Chiara, panggil gue Ara aja biar gampang."

"Yaudah kita ke kantin yu, laper gue."

"Hei heiiiiiiii tunggung abwang dong, " Dadang berteriak keras, padahal ga jauh jauh amat tapi dia teriak.

"Hallo Chiara cantik, kenalin nama gue Dadang Abian. Cowo paling ganteng dikelas ini. Will you merry me?" dengan senyum jenaka dan alis yang dinaik turunkan.

"hah?" Chiara kaget, yang lainnya tertawa.

"insaf maneh teh Dang, paingan jomblo wae" Marta geleng-geleng kepala. ( insaf kamu tuh Dang, pantes jomblo mulu)


"hehe, kalian mau ke kantin ya? yu bareng lesgow" 

            Dadang sebenarnya lumayang ganteng juga, tapi ga ganteng amat juga, tapi ya lumayanlah, SNI. Tapi dia orangnya ngelawak mulu, ga bisa diem, heran.


          Mereka pun berjalan bersama ke kantin, melewati lembah dan gunung yang berliku tajam. ga deng.

          Mereka pun sampai di kantin, semua orang memandang kehadiran mereka, terutama karena ada Chiara si anak baru berparas cantik itu. Gimana engga? Chiara itu tinggi, langsing, pipi agak chubby, putih, mata belo dengan bulu mata lentik, hidung yang mancung minimalis (bukan pesek ya) dan rambut yang sedikit curly . Cuman sayang jarang mandi, untung mereka gatau.

"eh itu si anak baru kan? makin cantik ya kalo dari deket"

"diamah paling suntik putih"

"cantikan gue"

"gemes banget, cantik."

"gue mau kenalan ah"

dann masih banyak lagi bisik-bisik tetangga lainnya.

Chiara pun duduk bersama teman-teman barunya.

"heh Dang, kalo lo mau duduk bareng kita, lo harus pesenin makanan buat kita."

"ih gamau ah liat panjang panjang gitu antriannya."

"oh gitu ya, yaudah sana lo pergi ga usah duduk disini. hushhh" usir Alice.

"yaudin iya iya, untung ada Neng Ara, kalo gaada mah ogah gue." Dadang mesem mesem.

"oke gue mau nasgor , lo lo pada mau apa?"

"sama in aja"

"iya gue juga sama in aja." angguk Chiara.

"oke, berarti pesen nasgor 5, sama es jeruknya 5. sok sini duitnya. nasgor sama sama es jeruk hargaya jadi 15 rebu." palak Dadang.

Setelah uang terkumpul dia pun mulai mengantri, bukan ngantri sih, tapi lebih ke nyalip gitu.

ga lama, makanan pun siap. 

"itadakimasu" Dadang berseru.

 BRAKKK

          Meja yang ditempati Chiara dkk di gebrak oleh seorang laki-laki berekspresi datar yang tak dikenal Chiara, Anete yang baru menyuapkan makanannya tersedak, mana nasgor panas pedes pula. 

"uhuk uhuk, airr airrr" sete;ah minum, Anete langsung menggebrak mejanya.

"Sialan lo, ganggu gue makan." srettt menatap tajam laki-laki yang menggebrak mejanya itu.

" eh sialan lo Leon, gue kira siapa, so' so' an natap datar gitu, so misterius banget. hih" Alice memutar bola matanya.

Leon pun nyering 3 jari. "hehe, maaf" 

"Hai Chiara, kenalin gue Leon, 11 IPS 1." sambil mengulurkan tangannya dan berlagak so ganteng.

Chiara hanya mengangguk sambil tersenyum simpul.

"boleh minta nomor WA nya ngga? biar nanti kalo kamu butuh apa apa kamu bisa panggil aku."

"lu ganti profesi jadi abang gojek ya? jangan Ra, jangan mau deket sama dia, dia itu playboy cap kakap asal lo tau."

"heh sembaranganna lu Na sama gue, gue emang ganteng, merekanya yang mau ama gue." Leon memberi penjelasan kepada Anna.

"kalian udah selesai kan makannya? yu pergi aja, disini ada setan playboy, hiii" Arianna bergidik sambil mengajak temannya keluar kantin. 

              Arianna atau yang kerap dipanggil Anna itu memang jarang sekali akur dengan Leon setelah kejadian beberapa waktu lalu itu.


~wiii chapter 2 iniii. gimana? ayo vote, komen juga okey. see u in chapter 3!!!




RainbrownyWhere stories live. Discover now