Blessure 09

46 22 1
                                    

"We all deserve someone who never stops trying."
_Scay_

--

"Kok lo berangkat sih?" Risa langsung duduk disamping Kinan ketika ia sudah sampai didalam kelas.

"Ya terus? Ini kan bukan hari libur," jawab Kinan.

Risa menghela nafas, "Maksud gue, siapa tau aja lo masih pusing, atau bahkan sampe demam. Harusnya nggak usah berangkat dulu.

Kinan menggeleng, "Nggak pa-pa, tenang aja."

Risa mengangguk saja, "Lo kemaren pulang sama si Rafael kan?"

Pertanyaan Risa membuat Kinan membuang muka, ia salah tingkah. Pasti Mela yang memberitahunya. Apalagi nada bicara Risa terdengar seperti sedang menggodanya.

"Heh gue nanya loh, kemaren lo pulang sama si Rafael?"

Kinan akhirnya mengangguk dan menatap Risa sambil menahan senyum. Apa salahnya sih jika dia pulang dengan Rafael?

"Ciee."

"Apasih, itu kan cuma sekedar pulang bareng."

"Ya gue kan cuma nanya sama bilang cie doang, nggak usah salah tingkah gitu." Risa tertawa ketika mendapati raut wajah Kinan masih salah tingkah, "Kayanya Rafael suka sama lo, deh."

Kinan terlihat ragu, "Ngawur deh, nggak mungkin."

"Ya bisa jadi, kan? Lo sendiri gimana, suka nggak sama Rafael?"

Kinan hanya mengedikkan bahunya.

"Dih, lu mah. Jawabannya tuh iya atau nggak, bukan nggak tau."

Kinan terkekeh saja. Ia sendiri bingung dengan perasaannya, apa mungkin ia hanya menganggap Rafael sebagai teman atau ... ia menyukainya?

--


"Ihh ayo Kinan ngga pa-pa, gue udah chat Haikal buat makan di kantin atas aja." Risa sedang berusaha membawa Kinan untuk makan di kantin atas, katanya dia sangat merindukan mie ayam dan gorengan Teh Mina.

Kinan menolak, ia tak yakin kantin yang diatas lebih baik dari kantin dibawah, ia juga takut kalau ternyata kantin yang diatas lebih banyak orang yang akan membully-Nya.

"Udahlah Nan nggak pa-pa, daripada kita nggak makan cuma gara-gara si Risa ngambek," kata Mela setelah lelah terus berdiri melihat perdebatan kedua sahabatnya.

"Tuh kan, udah ayo. Nggak akan ada yang gangguin lo kalo lo tetep sama gue," Risa kemudian melingkarkan tangannya di tangan Kinan, "Ayo Mel, katanya lo juga mau nemuin gebetan ya."

Mela melotot pada Risa, "Gebetan-gebetan mata lo dua, masa baru putus kemaren langsung ada yang baru lagi, apa kata si mantan."

Risa terbahak, kemudian pergi sambil masih menggandeng Kinan dengan  posesif, membuat Kinan hanya mengikuti langkah Risa pasrah, dan jangan lupakan Mela yang mengekori mereka.

Sesampainya dikantin, mereka langsung mengerubungi Teh Mina yang sedang menyiapkan mie ayam untuk murid-murid yang sedang mengeluh kelaparan.

"Teh aku nggak pake saos inget yah."

"Kuahnya banyakin dikit lagi dong, Teh."

"Ayamnya tambahin dong Teh masa cuma segitu."

"Teh aku ambil dulu gorengannya ya nanti si Ahmad yang bayar."

Dan banyak lagi suara-suara lainnya yang membuat Teh Mina pusing, "Sabar dong kalian, ini tangan saya teh cuma dua, ini si Dara kemana lagi aduh orang lagi rame begini."

BLESSURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang