"Why you here babe? Nanti kulitmu bisa terbakar berdiri disini disaat jam segini" peringat Jaehyun lalu menyerahkan segelas susu pada tangan gadisnya.

"Aku mau itu" tunjuk Celine pada mobil penjual hotdog dibawah sana, Jaehyun mengangguk lalu merogoh ponselnya yang berada disaku celananya untuk menghubungi bodyguard yang berjaga didepan pintu.

"Belikan hotdog yang berada didepan apartment sekarang" setelah itu memasukkan kembali ponsel itu kedalam saku celana dan menggendong tubuh kecil Celine untuk masuk kedalam apartment.

Tidak begitu lama suara ketuka pintu terdengar dan Jaehyun membukakan pintu itu, bodyguard suruhannya tadi telah kembali dan membawa pesanan dari bossnya tadi.

"Makan dan habiskan" suruh Jaehyun seraya membukakan bungkus hotdog itu lalu menyerahkan pada tangan gadisnya.

"Aku pergi dulu ya" pamitnya lalu mengecup pipi gembul yang tengah mengunyah hotdog. Celine mengangguk tanpa berniat melihat sang kekasih yang mulai meninggalkannya sendirian diapartment ini.

Selesai dengan hotdognya ia memasukkan bungkus bekas tadi kedalam tempat sampah lalu keluar dari unitnya dan beralih masuk kedalam unit yang berada didepannya tempat asisten pribadinya tinggal.

"Aje dimana kau?" panggilnya, pria yang memiliki tubuh kurus itu memunculkan wajahnya dibalik kulkas saat mendengar suara Celine.

"Tumben kesini?" tanya Aje setelah menyeruput jus orange buatannya tadi. "Aku hanya bosan berada dikamar sendirian" adu gadis itu lalu duduk pada sofa disana.

"Huh memang dimana kekasihmu itu? Apa dia sudah bosan denganmu?" Aje memang gemar sekali bercanda dengan Celine dan gadis itu juga tidak masalah dengan itu karena dirinya juga butuh teman berbicara.

"Dia berangkat ke Rusia sore ini"

"Benar tuan muda akan mencari gadis lain disana"

"Akan ku pecat sekarang juga jika kau terus berbicara seperti itu Kim" ancam Celine yang terlalu gatal telinganya selalu mendengar perselingkuhan Jaehyun dari mulut sialan asistennya itu.

Jaehyun menggeret kopernya menuju gate dimana jet pribadinya terparkir, dengan langkah besarnya ia melewati orang-orang yang berjalan lambat. Kacamata hitam yang bertengger pada hidung mancungnya menambah kesan wibawanya dan tidak sekali dua kali orang-orang meliriknya.

"Mari tuan" ucap penjaga gate menyuruhnya untuk segera masuk kedalam jet miliknya. Ia harus sampai di Rusia malam ini juga.

"Berangkat sekarang juga" suruhnya lalu masuk kedalam jet dan duduk pada salah satu kursi disana.

Ada salah satu anak buahnya yang mendatanginya sambil membawa sebuah tab ditangannya, pria itu menggeser layar tab dan menampilkan sebuah jadwal yang sudah tertata rapi disana.

"Malam ini pertemuan dengan Mr. James dan pagi harinya tuan bermain golf dengan Mr. Anki"

Jaehyun mengangguk lalu melepas kacamatanya dan meminum segelas wine yang sudah tertuang digelasnya.

Pria itu kembali menoleh saat ada salah satu bodyguard menghampirinya dan membawakan sebuah barang. "Ini boss" ucapnya menyodorkan barang itu.

Jaehyun menerima barang itu dan bodyguard tadi langsung pergi dari hadapannya. Jaehyun mengambil salah satu ruang didalam jetnya, melepas jas serta kemeja putih polosnya lalu memakai barang yang telah dikasih oleh anak buahnya tadi.

Sebuah rompi anti peluru telah melingkar dibadannya sebagai pertahanan tubuhnya sendiri nanti. Sebuah gun juga telah tersimpan rapi dalam saku jas dalamnya seperti biasa dan para bodyguard juga telah dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap.

"I'm sorry girl"

Kini gadis bertubuh ramping itu tengah berjalan pada pusat perbelanjaan dengan ditemani oleh asisten pribadinya dan beberapa bodyguard suruhan Jaehyun.

Karena jadwal dirinya yang masih kosong sejak konser terakhirnya kemarin, dirinya jadi memiliki waktu untuk memanjakan diri. Namun setelah ini pasti waktu sibuk itu akan segera hadir karena para pihak label tengah menyiapkan lagu untuknya.

Celine tengah menikmati ice cream yang berada ditangannya, dan orang-orang yang ikut dengannya hari ini juga menikmati ice cream yang sama.

Tadi gadis itu memaksa para bodyguard itu untuk membeli juga karena kalau tidak menurutinya gadis itu mengancam akan menyuruh Jaehyun memecatnya. Bayangkan saja pakaian mereka sudah serba hitam dan otot lengan yang sangat terlihat namun mereka dengan enaknya menikmati sebuah ice cream.

"Sebentar" intrupsinya saat dering terdengar dari tas kecilnya, ia merogohnya lau mengambil benda pipih itu.

Sebelum menggeser tombol hijau itu Celine lebih dulu mengerutkan dahinya saat melihat nama pada layar ponselnya. Setelah menggeser tombol hijau ia menempelkan ponsel itu pada telinga kanannya lalu melanjutkan perjalanannya menuju mobil.

"Dia tertembak"






✔ Celine | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now