11

78 3 0
                                    

Jangan lupa cek typo😌💨

.

Yasmin dan Gita berjalan di sepanjang koridor menuju kelas, banyak yang menatap keduanya dengan tatapan jijik, lebih tepatnya pada Yasmin.

Heran dengan tatapan semua siswa sepanjang koridor, membuat Yasmin bingung. Sesekali Yasmin memeriksa penampilannya, apakah ada yang salah atau tidak, tapi ia tidak melihat penampilannya salah, tetap seperti biasa, baik dan rapih.

Saat keduanya sampai di dalam kelas, keduanya langsung memilih duduk.

"Git, kenapa semua natap kita kek jijik gitu sih ?" Bisik Yasmin pada Gita yang sibuk bermain ponselnya.

"Perasaan kamu aja mungkin, Yas. Santai kayak di pantai"

"ihhhh, plis deh Gita. Jangan main hp dulu"

Yasmin mengambil handphone yang Gita mainkan. Hal itu membuat Gita merasa kesal.

"Kenapa sih Yasmin ?! plis lah jangan buat gw kesal. Itu sedikit lagi gw menang"

"gak, lu harus dengarin gw dulu. Semua siswa hari ini tuh aneh, tau gak sih !?"

"lu kali yang aneh, mereka tuh biasa aja"

Gita langsung mengambil handphone yang Yasmin ambil darinya. Melanjutkan kembali game online yang ia mainkan.

Melihat itu, Yasmin hanya bisa pasrah Gita memang sangat keras kepala, tidak mau mendengar dirinya. Malah asik dengan game online yang tidak berfaedah sama sekali.

"HARI INI SEMUA GURU RAPAT. JADI, KITA BEBAS PULANG ATAU GAK"

Teriak salah satu siswa yang membuat semua siswa berjingkrak senang. Bahkan sebagian siswa sudah mengambil tas dan hendak keluar dari dalam keras.

Yasmin yang sedari tadi hanya melamun saja, langsung mengambil tasnya untuk pulang. Bosan jika harus berada di dalam kelas, ia juga rencananya hari ini akan pergi ke toko buku mengajak Gita, sekalian jalan-jalan mungkin bisa membuat rasa bosan hilang.

"Pulang yuk, Git" ajak Yasmin pada Gita yang sedari tadi bermain game online.

"Yuk" Gita langsung mematikan hp nya, mengambil tas dan segera keluar dari dalam kelas.

"Yasmin, lu harus liat mading"

Yasmin yang hendak melangkah di kejutkan dengan Runi, teman satu kelasnya menyuruhnya untuk pergi melihat Mading, entah ada informasi apa.

"Ada apa sih ?" Tanya Gita

"gak tau, liat yuk"

***

Yasmin mendekat ke arah Mading yang menampilkan fotonya bersama om-om yang kemarin ia tolong.

"Siapa yang pasang foto gw ?!" teriak Yasmin pada semua siswa yang ada di hadapannya.

"Yas, gak nyangka cewek kayak lu simpanan om-om" ucap salah satu siswa.

Mendengar itu Yasmin mengepalkan tangannya kuat, ini semua salah paham.

"Ini semua salah, gw gak pernah jadi simpanan om-om, di foto itu emang gw tapi gw cuman nolongin om-om itu karna mobilnya mogok"

"halah, mana ada maling yang ngaku"

"Kalau udah ketangkap basah, gak usah ngelak lagi "

Semua siswa tertawa, menertawakan Yasmin yang masih diam tak bersuara, sebagian siswa lainnya kini meninggalkan Yasmin dengan penuh suara sorakan.

***

"Yasmin"

Mendengar namanya di panggil, gadis itu lantas menoleh, di depannya Juna berdiri dengan tatapan tidak seperti biasanya, bahkan Yasmin pun sulit mengartikan tatapan itu.

"Ada apa Jun ?"

"lu ternyata murahan banget ya, mau-maunya jadi simpanan om-om"

Deg

Ucapan Juna membuat Yasmin kaget, bahkan senyum yang tadi ia berikan pada pria itu kini memudar di gantikan dengan amarah di mata gadis itu.

Ia tau Juna mungkin sudah mengetahui tentang foto yang di tempel di mading sekolah. Tapi apa pria itu tidak mau menanyakan terlebih dahulu pada Yasmin, seolah-olah pria itu menuduh dirinya yang tidak-tidak.

"Apa maksud lu ?"

"Jangan sok polos. Lu butuh uang kenapa gak bilang sama gw ? Kenapa malah jadi simpanan om-om, haaaaa. Murahan !"

Plak

Yasmin menampar pipi Juna dengan keras, ia tidak menyangka selama ini Juna tak pernah mengatakan hal menyakitkan seperti ini. Apa tidak cukup selama 11 tahun ini ia mengenal Yasmin, bahkan pria itu percaya dengan gosip yang tidak pernah benar dari pada mempercayai dirinya.

"Iya, gw emang murahan mau sama om-om. Puas lu, haaa ?!!" Jawab Yasmin pasrah, percuma ia menjelaskan pada Juna, pria ini sama sekali tidak mempercayai dirinya.

Sedangkan Juna, ia hanya diam mendengarkan ucapan Yasmin.

"Dengan mudahnya lu percaya berita yang gak benar itu, lu gak tanya dulu sama gw, benar atau gak. Berapa tahun lu kenal gw, Jun ?"

"asal lu tau, gw bukan cewek murahan yang mau maunya. gw masih waras...."

Yasmin pergi meninggalkan Juna yang masih diam, tidak ada yang mempercayai dirinya sama sekali. Bahkan Juna yang menjadi sahabatnya tidak percaya padanya. Pria itu pergi tanpa mau mendengar penjelasannya.

***

Maaf juga kalau banyak typo yang bertebaran di mana-mana 😌

JANGAN LUPA VOTE❤️
LOVE PREND💩👭

I'am YasminWhere stories live. Discover now