5

89 5 2
                                    

"Menurut lu Audry cocok gak sama gw ?"

Pertanyaan itu muncul dari Juna yang dengan santainya sedang rebahan di atas sofa ruang keluarga Yasmin. Pria itu dengan tidak tau malunya memakan semua cemilan milik Yasmin.

"gak tau" jawab Yasmin singkat, entah kenapa mendengar nama perempuan itu membuat moodnya hancur.

"Masa lu gak tau dia cocok sama gw atau gak Yas ? Dia itu cantik, pintar, model juga. Kriteria cewek yang gw suka banget"

"Wajah cantik gak menjamin hati juga cantik"

Setelah mengatakan itu Yasmin berdiri hendak mengambil cemilan lagi, karena cemilannya sudah habis di makan manusia serakah di depannya

"Iri bilang bos" teriak Juna

"Gw gak iri ya Jun, lu perlu pastiin dulu kalau yang namanya Audry itu baik atau cuman pura-pura baik kayak mantan-mantan sialan lo" ucap Yasmin kesal

Juna yang mendengar ucapan Yasmin tersenyum "gw pastiin Audry itu baik..."

"Dah terserah lu, Jun"

Juna tidak menghiraukan ucapan Yasmin, pria itu memilih untuk memejamkan matanya entah kenapa rasa kantuk menyerang dirinya sekarang, mungkin ini efek kerena ia terlalu banyak makan.

Tidak lama mata Juna terpejam , pria itu kini tertidur dengan tangan yang masih memegang cemilan.

Yasmin yang baru saja kembali mengambil cemilan terkejut melihat Juna dengan santainya tertidur nyenyak seperti rumah miliknya saja, dalam hati ia berkali-kali mengutuk pria jorok dan seenaknya ini.

Lihat bahkan sisa cemilan yang ia makan menempel tepat di semua mulutnya. Ini sangat berbeda dengan kehidupan di sekolah di mana ia di kenal dengan tampan, berkharisma, cool, dan masih banyak lagi tapi sebenarnya pria ini seperti kebo saja.

"Si kebo udah tidur rupanya"

Ide berlian muncul di otak cerdas Yasmin, ia  ingin mengerjai sedikit saja seekor kebo yang sedang tertidur pulas ini.

Buru-buru ia mengambil spidol yang ada di bawa meja, tangannya kini tengah menggambar di berbagai sisi wajah Juna.

"Jadi, gini kan lu keren benget Jun" ucapnya sambil terkekeh.

Yasmin sangat bangga dengan hasil karya yang ia buat di wajah Juna, dengan cepat gadis itu kembali mengambil ponsel yang ada di saku celananya, ia memotret wajah cemong penuh tulisan warna warni yang terlihat jelas di wajah Juna.

Cekret

Cekret

Cekret

"Hahahaha, puas banget gw Jun" tawa Yasmin pecah saat ia melihat hasil foto yang ada di ponselnya. Ia menertawai Juna yang sangat polos andai saja pria itu tau mungkin Yasmin akan menjadi sambal terasi yang di ulek-ulek oleh Juna.

Merasa terganggu dengan tawa kencang seseorang membuat Juna terbangun dari tidurnya. Matanya belum sepenuhnya terbuka jadi tidak tau jelas wajah yang sedang tertawa itu tapi ia yakin itu adalah Yasmin, karena hanya gadis itu yang ada dalam rumah ini.

"Yas, kenapa lu ?" Tanya Juna dengan suara seraknya.

Mendengar itu tawa Yasmin  kembali pecah ia tak sanggup melihat wajah lucu Juna penuh dengan coretan. Di atas kening pria itu bertuliskan 'monyet gila'.

"gak lucu Yas"

"Hahahaha, muka lu kek orang gila sumpah"

"Lu yang gila ketawa gak jelas"

"Coba lu liat kaca sekarang deh Jun"

"gak gw mau pulang aja ini udah jam 5, nanti bunda nyariin gw"

"Pfff.... Salam ya sama bunda"

Lagi Yasmin bersusah payah menahan tawanya agar tidak pecah, Juna sangat polos tidak tau bagaimana sekarang bentuk wajahnya yang tidak seberapa itu.

Juna yang melihat tingkah Yasmin membuatnya sedikit curiga namun tidak berpikir buruk, ia harus segera pulang kalau tidak bunda ratunya akan marah karena pulang terlambat, walaupun sering kali pulangnya terlambat juga.

"gw pulang dulu"

"Iya, jangan lupa besok jemput gw, besok gww gak mau bawa mobil soalnya.... atut"

"Iya iya bawel"

Juna mengambil tasnya yang ia simpan di atas meja, pria itu melangkahkan kakinya keluar dari rumah di susul Yasmin di belakangnya.

"hati-hati lu di rumah sendirian"

"Babay Juna...... hahaha"

Juna melangkahkan kakinya kembali menuju parkiran, ia mengeluarkan kunci mobil yang ada di saku celananya.
Saat hendak masuk ke dalam mobil ia melihat sekilas pantulan wajahnya pada spion. Ia mengeceknya lagi karena belum terlalu percaya bahwa itu dirinya.

"Gila muka gw..... YASMIN GILAAAAA"

mendengar teriakan Juna Yasmin tertawa tanpa dosa pasti Juna sudah melihat wajahnya yang penuh dengan coretan. Dengan cepat Yasmin menutup pintu rumah agar Juna tidak kembali masuk dan memukul dirinya.

I'am YasminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang