3

114 8 7
                                    


Audry Khumaira

Dengan langkah anggunnya gadis itu berjalan di sepanjang koridor, banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan kagum, bahkan banyak yang terang-terangan memuji kecantikan gadis itu.

Siapa yang tidak kenal dengan Audry, gadis cantik dengan segudang prestasi ia juga seorang model yang cukup terkenal bahkan sudah mendapatkan penghargaan di berbagai macam ajang model yang pernah ia ikuti.

Kini kaki gadis itu berhenti di parkiran ia melihat sang idola sekolah sedang memohon-mohon kepada seseorang.

"Akhumm... Jun jadi cowok jangan rendah gitu mohon-mohon minta maaf sama orang yang gak mau maafin lu"

Mendengar itu Juna menoleh menatap Audry dengan tatapan kagum akan kecantikan gadis yang ada di depannya.

"Apaan sih lu ? kalau gak tau apa-apa jangan sok tau" ucap Yasmin dengan sedikit kesal

"Biasa aja kali, emang nyatanya gitu. Iya kan Jun ?"

Juna yang diam lantas menatap Audry, ia menggelengkan kepalanya tanda setuju dengan pernyataan gadis itu.

"Nah tuh Juna aja setuju" Audry menatap remeh Yasmin

"Terserah lu berdua"

Dengan kesal karena tidak di bela sama sekali oleh Juna bahkan pria itu terus saja menatap wajah Audry dengan tatap memuja membuat Yasmin ingin munta. Gadis itu memilih pergi malas jika harus terus berdebat dengan Audry.

"Kamu mau pulang Dry ?"  tanya Juna yang masih menatap Audry pria itu bahkan tidak tau Yasmin sudah tidak ada di sampingnya lagi.

"emang kamu mau ngatar aku ?"

"Iya dong"

Juna langsung membukakan pintu mobilnya untuk Audry mempersilahkan gadis itu untuk masuk ke dalam mobilnya.

Yasmin yang melihat itu refleks menendang batu yang ada di depannya.

"gila sakit bangat kek hati gw"
Yasmin memegang kakinya yang tidak sengaja menendang batu.

***

Setelah melihat Juna yang mengantar pulang Audry membuat Yasmin merasa sangat kesal bahkan yang awalnya Juna hendak meminta maaf kepadanya walaupun ia tau Juna tidak punya salah apa-apa semua itu gagal karena Audry.

Kini gadis itu sedang meratapi nasibnya sendiri di jalan karena ia tidak membawa mobil ia terpaksa pulang jalan kaki. Niatnya tadi ingin nebeng mobil Juna tapi ia yakin sekarang Juna tengah mengantar Audry pulang.

" Kesel kesel kesel ahhh... Kesel gw" Yasmin menghentakkan kakinya ke tanah seraya merengek seperti bayi.

"tuh cewek pake pelet apa sih sebenarnya ? Setiap orang yang liat dia pasti luluh"

"tau ah..."

Saat sedang asyik asiknya jalan tiba-tiba saja seseorang datang berlawanan arah dengan Yasmin menabraknya.

Brak

"Maaf gw gak sengaja" ucapnya dengan mengambil kertas yang terjatuh karena tabrakan tadi.

Yasmin yang dengan cantiknya terduduk di aspal langsung berdiri membersihkan roknya yang sedikit terkena debu.

"Jalan pake mata mba" ucap Yasmin yang masih membersihkan roknya tanpa menoleh ke arah wanita yang ia sebut mba itu.

Orang yang menabrak Yasmin langsung menatap suara yang begitu ia kenal.

"lu Yasmin kan ?" Dengan penuh percaya dirinya ia mendekat ke arah Yasmin yang masih sibuk merapikan roknya.

Yasmin yang mendengar namanya di sebut langsung menatap wanita di depannya itu.

"Gita ? lu Gita...?"

Keduanya langsung berpelukan seperti Teletubbies. Ya gadis itu bernama Gita Wirawan teman Yasmin saat dirinya duduk di sekolah dasar. Keduanya berpisah karena kedua orang tua Gita di pindah tugaskan ke Surabaya tapi sekarang gadis itu sepertinya kembali lagi ke Jakarta.

"gila lu makin glowing aja Git" ucap Yasmin sambil melepaskan pelukannya.

"lu makin burik...hahaha"

Keduanya tertawa dengan tingkah konyol yang mereka buat sendiri, walaupun sudah lama tidak bertemu tapi keduanya tetap akrab karena kedua orang tua mereka juga bersahabat jadi tidak heran Yasmin dan Gita sampai sekarang masih akrab.

Kini keduanya tengah duduk di salah satu caffe, setelah pertemuan yang cukup dramatis tadi membuat Yasmin mengajak Gita untuk ngobrol di salah satu Caffe  yang sering ia kunjungi.

"Jadi lu sama Juna masih temanan ?" Pertanyaan itu muncul dari Gita ia begitu penasaran bagaimana kini hubungan keduanya.

"Ya gitu deh" jawab Yasmin santai.

"gw ingat banget tuh pas SD, lu sama Juna gak pernah akrab selalu berantem tapi sekarang udah jadi sahabat aja mungkin selanjutnya pac....."

Belum selesai Gita berbicara Yasmin langsung menempelkan jari telunjuknya ke bibir Gita

"Suuuuttt diam omongan lu terlalu ngaco ke arah itu"

"Iuuuu bau bawang jari lu" Gita langsung menghempaskan jari telunjuk Yasmin

"Hehe tadi habis praktek iris bawang" tanpa berdosa sama sekali Yasmin menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Sejak kapan anak IPS ngiris bawang ? Ngaco"

"Maaf Git, ganti topik aja gimana ?"

"Apaan sih gak nyambung  !"

"Kok lu bisa ada di Jakarta ?"

"Bokap gw di pindah tugasin lagi di sini, untuk selamanya jadi kemungkinan besar gw akan satu sekolah sama lu. gimana ?" Ucap Gita panjang lebar sambil menaik turunkan alisnya.

"Sumpah demi apa lu ?!!!"

"Etdah, Yasmin gw tabok juga pala lu" kesal Gita

"Hehe gw kaget Git, setelah bertahun-tahun lu pindah ke Surabaya sekarang lu pulang. Aaaaaa gw gak nyangka aja"

"Udah stop jangan lebay. gw dapat kabar dari tante Maya, kalau lu gak punya teman iya kan ?"

Mendengar itu Yasmin membulatkan matanya dari mana mamanya tau soal dirinya tidak mempunyai banyak teman bahkan temannya hanya satu saja.

Jangan heran kenapa Yasmin sekaget itu karena selama ini ia tau bahwa mamanya tak pernah pulang sibuk bekerja terakhir kali bertemu dengan sang mama keduanya pun bertengkar. Sedangkan papa Yasmin sudah mempunyai keluarga sendiri, ia menikah dengan pilihan kakek Yasmin karena sedari dulu hubungan mama dan papanya tak pernah di restui.

Pada akhirnya kedua orang tua Yasmin berpisah dan sekarang Yasmin tinggal bersama Mama yang menurutnya sang gila akan pekerjaan.

"Kenapa kaget gitu sih Yas ?"

"kaget aja gitu ternyata Mama masih perduli sama gw" Yasmin terkekeh

"Ya karna dia ibu lu jadi dia pasti peduli sama keadaan lu Yasmin lemot"

"hahaha semoga aja seperti itu " batin Yasmin

I'am YasminWhere stories live. Discover now