7. Kehilangan

7K 78 3
                                    

Harap bijak dalam membaca karena part ini ada adegan dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Harap bijak dalam membaca karena part ini ada adegan dewasa

Happy Reading

Tiara kini sedang menunggu ojek di depan gerbang rumahnya. Tiara gusar memikirkan Tama yang tiba-tiba menyuruhnya kesana, dia khawatir tentang keadaan lelaki itu sekarang. Disaat dia bergulat dengan pikirannya, tukang ojek yang dia pesan tadi sudah tiba.

"Neng Tiara ya?." Tanya tukang ojek itu.

"Iya pak."

"Ini neng." Ucap tukang ojek itu sembari memberikan helm berwarna hijau kepada Tiara. Tiara langsung menerimanya dan memakainya.

Tiara menaiki sepeda motor tersebut. "Jalan pak."

Sepeda motor tersebut mulai meninggalkan pekarangan rumah Tiara.

"Ini kemana neng?."  Tanya tukang ojek itu pasalnya di depannya sudah ada pertigaan.

"Belok kiri pak."

Setelah memakan hampir 25 menit perjalanan akhirnya Tiara sudah sampai di rumah bercat krem itu. Tiara langsung turun dari sepeda motor itu dan melepaskan helmnya.

"Ini pak." Ucap Tiara menyodorkan helm dan selembar uang 50 ribu.

"Waduh ga ada uang kecil apa neng? Saya ga punya kembalian nih!." Ucap tukang ojek itu sambil mecari uang kembalian di dalam tas selepangnya.

"Ambil aja pak kembaliannya." Ucap Tiara.

"Makasih banyak neng." Ucap tukang ojek itu senang dan diangguki oleh Tiara.

Selepas kepergian tukang ojek tersebut Tiara mulai berjalan menuju rumah Tama. Rumah yang bisa dibilang bak istana dengan dominasi warna krem menambah kesan megah.

Tiara sudah berada di depan pintu rumah Tama, Tiara sudah berkali-kali memencet bel tapi tidak ada respon orang dari dalam.

Tiara mengintip dari jendela, rumah Tama tampak sepi seperti rumah tanpa penghuni. Tidak seperti biasanya saat dia main ke sini yang selalu rame. Walaupun dia ke rumah Tama bisa di hitung dengan jari.

Ceklek

Pintu tiba-tiba terbuka, menampilkan sosok laki-laki dengan kondisi yang bisa dibilang berantakan, Rambutnya yang acak-acakan dan kantong mata yang terlihat jelas.

"Kamu kenapa?." Tanya Tiara sambil menangkup pipi Tama. Tama hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Ayo masuk." Ajak Tama sambil menggandeng tangan Tiara. Tiara hanya pasrah saat Tama membawanya ke ruang tamu.

KEHILANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang