27-JOVANNA END

9.2K 245 13
                                    

Happy Reading...... ヾ(^-^)ノ

Typo dimana-mana
~~~~~~~~~

Badan Anna terasa remuk setelah Maura memukul tubuhnya dengan keras. Sakit sekali dan dia sedikit was was jika Maura akan melukai perutnya.

"Kina" Anna menatap Kina yang masih belum sadar. Dia tadi menangis saat Kina dilecehkan oleh laki laki suruhan Maura dalam keadaan pingsan.

"Awh" Kina yang baru sadar langsung meringis sakit saat merasakan tanganya yang terikat kuat dan terkejut saat melihat dirinya hanya menggunakan bra.

"Kina"

"Kak Anna-" Kina menatap Anna yang sama terikat dengannya dan banyak sekali lebam ditubuh serta wajah Anna. Seingatnya tadi dia mengantarkan dua orang laki laki ke apartemen Anna dan tiba tiba dirinya di bekap hingga tak sadarkan diri. "-Kakak di pukulin?"

"Ya-" Anna menghela nafas saat merasakan sakit di badanya. "-Baju kamu dirobek dan-"

"Dilecehin kan?" Kina menatap ruam merah keunguan yang berada di dadanya.

Anna menunduk setelah mengangguk pelan. "K-kamu kaya gini gara gara aku. Maaf"

"Jangan ngomong kayak gitu, mereka aja yang jahat sama kakak"

Duk

Kina menunduk sambil memejamkan mata setelah bola baseball mengenai keningnya dengan keras. Sedangkan Anna langsung menatap Maura yang mendekat dengan membawa tongkat baseball di tangan kirinya.

"Tepat sasaran-" Maura mengangkat dagu Kina dengan tongkat lalu terkekeh melihat luka karena bola yang dia lempar. "-Jaga ucapanmu gadis kecil"

Kina menggelengkan kepalanya menghalau rasa pusing lalu menatap Maura yang berjalan kearah Anna. "Jangan sentuh kak Anna!"

Bugh

"Kina!"

"Diem atau aku akan menyuruh pria tadi memperkosamu" ucap Maura setelah memukul bahu Kina.

Bugh

Anna meringis kecil saat Maura memukul perutnya. Walaupun pelan, dia tetap khawatir dengan bayi kembarnya. "J-jangan perutku"

Maura menampar pipi Anna lalu berjongkok dan menatap Anna dengan nyalang. "Apa karena anak ini bayi Vandres?"

Anna tidak menjawab, dia menahan rasa sakit karena Maura menekan perutnya. Dia menghela nafas saat Maura berhenti menekan perutnya walaupun rasa sakit masih ada. "Maura to-"

"PERGI!"

Anna membulatkan mata saat Kina diciumi oleh seorang pria tadi di area tengkuk. Dia kemudian menatap Maura yang diam saja. "T-tolong suruh dia berhenti. Kina nggak salah apa apa"

Maura tersenyum melihat Anna yang memohon sambil menahan sakit. "Nanti kalau Vandres dateng"

•••••••••••

Vandres menatap datar seorang yang berstatus sebagai ob di kantornya. Pria dihadapanya sudah babak belur karena dia hajar habis habisan.

"Udah kan? Biarin dia disini, sekarang kita harus pergi ke alamat yang dia bilang tadi"

"Ayo"

Tian menghela nafas melihat Vandres yang langsung melenggang pergi menuju mobil. Dia menyusul Vandres setelah melirik tubuh yang tergeletak dengan darah yang mengalir dari wajahnya.

Mereka menempuh perjalanan dengan keadaan hening sampai di tempat tujuan. Tian turun dari mobil dan mengernyit saat melihat rumah tua besar dihadapanya lalu menatap Vandres. "Jo-"

JOVANNA Where stories live. Discover now