16. Lomba lari

37 12 55
                                    

Aleta tersadar dari lamunannya ketika secara tiba-tiba dikejutkan dengan sebotol fruit tea yang menempel ke pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aleta tersadar dari lamunannya ketika secara tiba-tiba dikejutkan dengan sebotol fruit tea yang menempel ke pipinya.

"Abang ini kan masih pagi, kok udah beli yang dingin-dingin sih."

"Kamu sendiri masih pagi aja udah ngelamun."

Aleta bersama Hendery telah tiba di sekolah lebih awal setengah jam dari biasanya mereka berangkat, dikarenakan pukul tujuh ini Aleta akan berangkat ke gor untuk mengikuti lomba lari.

Keadaan sekolah masih terbilang sepi hanya ada beberapa pengurus osis yang berlalu-lalang. Salah satunya si ketua osis sedang berjalan menghampiri keberadaan kakak adik tersebut.

"Pagi Aleta." sapa Seongwu dengan senyuman terpatri dari wajah tampannya. "Pagi Hendery." lanjutnya.

"Pagi juga kak." balas Aleta, sedangkan Hendery hanya menatapnya sinis.

Cuaca pagi ini cukup baik, tidak terlalu mendung seperti biasanya. Mentari pagi perlahan menyambut dengan samar-samar, jam masih menunjukkan pukul enam lebih sepuluh, cukup hari ini saja Aleta dan Hendery berangkat lebih awal.

"Oh iya Aleta nanti saya kesini lagi ya masih ada perlu saya sama Pak Daniel."

"Iya kak, eh bentar ini berangkatnya nanti bareng Kak Seongwu?"

"Iya nanti berangkat ke gor nya sama saya pakai mobilnya Pak Daniel."

Hendery menghela napas panjang, ia sebenarnya tidak sudi jika Aleta berangkat ke gor hanya bersama Seongwu. Sejak kejadian Seongwu mengantarkan Aleta pulang pukul sebelas malam, membuat Hendery selalu memandang sinis dan tidak akan membiarkan adiknya untuk berpergian lagi dengan lelaki itu.

Seongwu telah melangkahkan kaki menjauh, dalam hati Hendery ia berkata 'pergi aja sono yang jauh'

Dari kejauhan nampak lelaki bertas merah sedang berjalan menuju lobi, atensi Aleta yang tak sengaja menangkapnya pun langsung berteriak memanggil nama sang empu.

"Kak Dejunnnn."

Xiaojun menolehkan pandangan kearah suara itu berasal, dilihatnya Aleta sedang melambaikan tangan.

Dengan larian kecil Xiaojun memilih untuk menghampiri Aleta dan Hendery yang tengah duduk santai di pinggir lapangan.

"Yaampun kak ga nyangka banget hari ini aku mau lomba." ucapnya sedikit dramatis.

Xiaojun senyum, "Iya Aleta, semangat ya."

Tiba-tiba saja terdengar suara ricuh yang berasal dari gerbang sekolah, ada apa gerangan? Tidak seperti biasanya.

Ternyata oh ternyata setelah ditelisik lebih dalam yang menjadi penyebab kericuhan di SMA Wayvision adalah kedatangan mobil silver berisikan segerombolan lelaki lebih tepatnya—kumpulan lelaki tampan.

Dong Sicheng mengenakan setelan berwarna abu-abu, Ten dengan kaos putih polosnya, Lucas dan Yangyang berpakaian seragam. Cocok sekali jika ditambahkan dengan backsound almost paradise.

Those Bygone Years || XiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang