12. Semakin akrab

52 15 63
                                    

Terhitung sudah seminggu terlewati semenjak Aleta menerima tawaran lomba lari jarak jauh nasional

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Terhitung sudah seminggu terlewati semenjak Aleta menerima tawaran lomba lari jarak jauh nasional. Hari-harinya yang semula belajar-makan-tidur-beli terang bulan. Kini menjadi bertambah dengan latihan lari.

Setiap tiga kali dalam seminggu, Aleta secara rutin melatih kembali otot-otot kakinya agar kuat. Awalnya Hendery melarang untuk tidak usah mengikuti lomba lari tersebut karena kakinya baru saja sembuh. Tetapi Aleta tetap bersikukuh untuk mengikutinya.

Nuansa langit senja dengan paduan awan-awan yang bentuknya tak beraturan, semilir angin segar terhirup dengan damai, suasana seperti ini sangat mendukung semangat seorang gadis yang tengah belari

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Nuansa langit senja dengan paduan awan-awan yang bentuknya tak beraturan, semilir angin segar terhirup dengan damai, suasana seperti ini sangat mendukung semangat seorang gadis yang tengah belari. Dirinya selalu menyempatkan untuk lari sejenak di lapangan setelah para murid sekolah Wayvision pulang.

Napasnya terengah-engah, lapangan telah diputari sebanyak 3 kali. Kaki-kaki mungilnya masih berlari tetapi tidak sekencang sebelumnya. Diliriknya jam tangan yang melingkar pada lengan, seketika pula langkahnya terhenti. Aleta membungkukkan badan, berusaha mengatur deru napas sembari menyeka keringat yang menetes sedaritadi, tiga kali putaran sudah sangat melelahkan bagi dirinya saat ini.

"Kok berhenti, ayo semangat, lari lagi." ucap lelaki yang baru saja tiba seraya menenteng tas merahnya.

"Ca-capek kak."

Sebuah ide terlintas dalam benaknya. Langkah jenjang milik lelaki itu menuju pada ruangan yang menyimpan berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk berolahraga. Sesampainya disana, Xiaojun mengambil salah satu bola basket.

"Aleta coba liat sini." teriaknya sembari mendribble bola basket tersebut. Atensi sang gadis yang dipanggil pun langsung tertuju padanya.

Xiaojun berlari pelan dengan pergerakan tangan memantulkan bola basket. Aleta yang melihatnya masih tidak paham dengan apa yang dilakukan kakak kelasnya itu.

"Ayo Aleta coba kamu lari lagi."

Aleta menjawabnya dengan gelengan cepat menandakan sudah tidak mampu untuk berlari lagi.

Alhasil Xiaojun menghampirinya dalam keadaan bola basket masih dipantulkan. "Aleta kamu ikuti saya ya sambil perhatikan bola basket ini, terus dengerin bunyinya dengan seksama pas dipantulkan." jelasnya dengan binar mata yang menghangat.

Those Bygone Years || XiaojunOnde histórias criam vida. Descubra agora