14. Batin Aleta: "Kak Dejun hari ini aneh banget"

46 15 63
                                    

"Bang, selesai pulang sekolah, aku mau kerumah Renjun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bang, selesai pulang sekolah, aku mau kerumah Renjun."

Atensi mereka berenam yang semula terfokuskan pada makanan milik masing-masing, seketika teralihkan pada sang gadis yang berhasil memecahkan keheningan sedaritadi.

"NGAPAIN?!"

Sahutan nada tinggi dari seorang lelaki, bersamaan dengan itu ia mengeluarkan suara hentakan tangan terkepal yang memukul meja dihadapannya. Membuat indra penglihatan seisi kantin, menjadi tertuju padanya seorang.

"Buset, aku yang abangnya, kok Xiaojun yang ngamuk." protes Hendery.

"Kaget aku kak. Pentolku sampai jatuh kan!" gerutu Dera.

Xiaojun menggaruk tengkuknya, secara spontan ia berucap seperti tadi. "Maaf, saya tidak bermaksud bikin kalian kaget, sekali lagi saya minta maaf."

Dalam sekejap, kehebohan telah mengelilingi suasana kantin. Terlihat para murid yang berada disekitarnya mulai berbisik satu sama lain.

"Kaget banget anjir, kukira ada kakel lagi ngelabrak."

"Eh itu bukannya Kak Xiaojun yang anak baru ya?"

Semua itu tidak berlangsung lama karena bel masuk telah berbunyi. Dengan cepat namun tetap tenang, murid SMA Wayvision bergegas kembali ke kelas masing-masing tanpa ada yang membahas lagi perihal kejadian barusan.

Terpisah dari 2 teman sekelas, Hendery menyempatkan berbincang sejenak dengan sang adik sebelum memasuki kelasnya.

"Ada Renjun ga dikelasmu?"

Aleta mengedarkan pandangan pada seisi kelas yang-cukup ricuh, namun lelaki yang dijuluki si tukang ngegas itu tidak terlihat batang hidungnya.

"Kayaknya, Renjun lagi di TU deh bang, ngambil absen."

"Yaudah, nanti waktu istirahat kedua, suruh Renjun temuin Abang di kelas. Biar dia izin secara langsung ke Abang."

"Iya gantengku." balas Aleta.

"Ada acara apa sih emangnya dirumah Renjun?"

"Neneknya Renjun pengen ketemu sama aku." jawabnya, dan Hendery pun langsung paham, karena Aleta sudah menceritakannya beberapa hari lalu mengenai Nenek Renjun.

Pikirnya, pasti Nenek Renjun ingin mengajak sang adik untuk sekedar minum teh hangat. Lebih ngawur lagi, Hendery berpikir kalau nantinya Nenek Renjun akan menjodohkan Renjun dengan Aleta.

"Oke deh kalau gitu, Abang ke kelas dulu ya."

Sebelum lelaki itu benar-benar beranjak pergi, tangannya terulur untuk mengusap pelan rambut si gadis. Cukup manis. Tapi sedetik setelahnya, Hendery menampar cukup keras pipi Aleta, dan langsung pergi begitu saja.

"Pakyu Hendery." teriak Aleta yang cukup frontal.







Bangunan sekolah masih terlihat sama, hanya saja suasana sudah tidak seperti dulu lagi.

Those Bygone Years || XiaojunWhere stories live. Discover now