05. Kejadian Horror di siang hari

75 21 96
                                    

Seorang nenek yang Aleta temui adalah nenek dari Huang Renjun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang nenek yang Aleta temui adalah nenek dari Huang Renjun. Nenek Renjun ternyata tersesat ketika mau pulang kerumah, Renjun sudah mencari ke berbagai penjuru namun tak kunjung menemukan neneknya. Beruntungnya ada Aleta yang membantu sekaligus bertemu dengan Nenek Renjun.

Jujur Aleta masih bingung dengan perkataan Nenek nya Renjun-"kau lihat laki-laki disana, Laki-laki disana sangat cocok denganmu nak, kalian berdua memiliki masa depan yang indah"-Tak ada angin tak ada hujan si Nenek berbicara seperti itu ke Aleta, dan hanya ditanggapi dengan senyuman canggung oleh Aleta.

Perkataan neneknya Renjun masuk ke dalam pikiran Aleta sampai berhari-hari.

...

Seminggu telah berlalu, tibalah hari ini hari dimana Aleta menikmati kegiatan yang ia lakukan. Sungguh kegiatan yang tidak memerlukan tenaga sama sekali, tidak memerlukan bahan maupun perabotan yang begitu banyak.

Kegiatan itu adalah rebahan.
Hanya membutuhkan ponsel, dan kasur saja bagi Aleta.

"GANTENGKUUUU."

tidak ada jawaban.

"HENDRARYYYY."

Terdengar suara langkah kaki dengan hentakan yang begitu keras, salah satu tangannya mengepal dengan raut wajah yang menunjukkan kalau ia merasakan kesal. Berbagai perkataan ingin sekali ia lontarkan, namun hanya bisa dibatin dalam hati.

"Iya Aleta cantik, ada perlu sesuatu?" ucapnya dengan nada yang sangat lembut, seperti seseorang yang memiliki duality.

"Apa sudah anda siapkan sarapan untuk saya?"

"Sudah tuan putri, nasi goreng telah siap di meja makan."

Kejadian langka ini terjadi karena Hendery tak kunjung menggantikan photocard milik Aleta yang tertekuk karena ulahnya sendiri. Dan lagi ditambah dengan Hendery yang tidak sengaja menghapus seribu foto yang Aleta ambil dari aplikasi pinterest kemarin hari ketika meminjam ponselnya.

"Baik, tolong gendong saya agar cepat sampai ke meja makan."

Perihal kaki Aleta yang masih sakit, ia sama sekali belum memberitahu Hendery. Sebenarnya Aleta ingin sekali memijatkan kaki nya sendiri ke tukang pijat langganan mamanya. Namun tukang pijat tersebut telah pindah ke luar kota.

Saat ini Hendery menggendong Aleta seperti koala hug. Disaat Hendery yang selalu ada untuk Aleta, disitu pula Aleta tak henti-hentinya mengucap syukur karena telah menghadirkan sesosok kakak yang sangat ia sayangi walaupun sedikit menjengkelkan.

"Bang, mama udah berangkat kerja?" tanya Aleta selagi Hendery menuruni beberapa anak tangga dengan tubuh Aleta yang masih digendongnya.

"Udah tadi waktu kamu masih tidur."

Those Bygone Years || XiaojunWhere stories live. Discover now