08 - SHE'S ATTRACTIVE

Começar do início
                                    

Kaiden:
semua, tentang dia.

Bara:
ok.

Lalu Kaiden mengakhiri pembicaraan. Ia menunggu info selanjutnya dari Bara. Bara, seorang ahli di dalam mencari hak apapun. Bahkan Bara seperti seorang stalker. Dia bisa mengotak-atik semuanya jika sudah ada ditangannya.

Beberapa saat kemudian, Bara mengirimkan sebuah file kepada Kaiden. Kaiden mengunduhnya lalu ia membukanya. Kaiden perlahan-lahan ia mulai membaca artikel yang berada di file itu.

Gadis itu telah menarik dirinya dan membuatnya penasaran dengan Gadis itu. Bara memang the best, ia mengirimkan artikel yang dimana semuanya tertulis. Semuanya, tentang Letta. Kecuali satu hal...

Kaiden tidak menyangka saat ia membaca artikel itu, ia tertuju pada sebuah kata "Mantan atlet cilik" Ia mulai membaca dari sana. Dan ya ... artikel itu tertulis bahwa Naraletta Berlianeve, gadis cilik yang memulai kariernya di dalam dunia taekwondo. Dan karir sebagai atlet itupun berakhir saat ia beranjak berusia 17 tahun. Sangat disayangkan seorang Letta mengakhiri karirnya sebagai seorang taekwondo. Dan di artikel itu juga tertulis bagaimana Letta mempunyai potensi besar dalam karirnya. Bukan hanya memiliki kekuatan yang setara dengan laki-laki, tetapi Letta juga memiliki skill yang bisa saja mengalahkan seorang laki-laki dalam sebuah kekuatan. Walaupun dengan tubuh Letta yang kecil itu, Letta kuat.

Disitu juga tertulis bahwa Letta selain menjadi mantan atlit taekwondo, Letta juga pernah menjadi bagian dari grup band. Grup Band yang pernah Letta masuki dulu adalah "J-Y Band"

Setelah membaca artikel itu sampai habis, Kaiden membaringkan tubuhnya. Tidak heran babunya adalah orang yang berbakat. Akan tetapi, yang membuat ia bingung adalah mengapa Letta keluar? mengapa Letta mengakhiri karirnya? kenapa ia keluar dari grup? itu yang menjadi pertanyaannya. Padahal jika terus dipepet, Letta pasti sudah menjadi seorang yang luar biasa, walaupun sekarang saja Letta sudah luar biasa, pikirnya.

"Letta ... Letta ... Letta..."

"Ah, She's so attrative."

***

Pagi hari di hari kamis yang indah. Kaiden dan rekan-rekannya duduk di parkiran. Kaiden duduk di atas motornya seraya melihat ke sekelilingnya. Dalam hitungan menit, kemudian muncullah Letta dari luar gerbang. Letta masuk dan itu membuat pandangannya teralihkan kepada Letta, gadis itu.

"Jam berapa?" tanya Kaiden.

"Jambulmu kurang mumbul," jawab Kalingga dengan candaan.

Kaiden menengok ke arah Kalingga. "Bilang sekali lagi!"

Kalingga panik. "Jam 7 kurang 5 menit, Bapak Leader."

Kaiden melihat Letta yang sedang berjalan itu. Sepertinya Letta tidak menyadari bahwa ia diperhatikan oleh seseorang di parkiran.

Ga biasanya lo jam segini baru masuk, Babu.

Meanwhile Letta di jam 01:00 sedang mengerjakan teori konspirasi tentang Segitiga Bermuda dan palung maria.

Di siang hari di jam istirahat, geng ARLEEZ sedang menuju ke kantin. Jika dateng bergerombol begini, seperti ajang fashion show. Mata mereka tertuju kepada ARLEEZ geng. Siapa yang tidak melihat ARLEEZ geng? orang ARLEEZ isinya orang cakep semua. Udah seperti grup idol.

Kaiden yang berada di depan, memimpin jalan. Ia sedang mencari tempat duduk yang pas. Saat Kaiden mencari tempat duduk yang pas untuknya dan untuk rekan-rekanya itu, ia menemukan tempat duduk yang pas, yaitu tempat duduk bersama Letta.

Kaiden mulai berjalan menuju tempat duduk Letta. Kebetulan Letta hanya sendirian, jadi pas untuk 6 orang. Yang 1 nya lagi ambil kursi sendiri biar pas. Dan mereka juga hanya mengikuti Kaiden.

Setelah duduk, Letta duduk di tengah dan disamping kanannya diisi oleh Kaiden dan Kirinya diisi oleh Narendra. Sedangkan di kursi depannya di isi oleh Tenggara, Teeja, dan Dermaga. Sedangkan Kalingga? dia mengambil tempat duduk dan duduk di tengah meja samping. Tidak adil si, tapi gapapa. Orang-orang kuat itu Kalingga.

Lagi-lagi Letta jadi pusat perhatian. Letta menghiraukan itu, Letta meyakinkan dirinya bahwa mereka hanya fokus kepada mereka berenam dan bukan Letta!

"Lo ga mau minta maaf buat kemarin?" tanya Kaiden yang seketika membuat Letta menghentikan ia memakan sebuah sendok berisi bakso yang akan masuk ke dalam mulutnya itu.

Letta meletakkan kembali sendok itu ke dalam mangkuk berisi bakso. Ia menatap wajah Kaiden. "Minta maaf? untuk apa? bukankah kamu juga ada salah denganku? dan kita udah impas karena sama-sama berbuat salah."

Kaiden tertawa, sungguh ini menyenangkan. "Belum, babu."

"Tidak bisakah kamu membiarkanku makan dengan tenang?" tanya Letta kesal.

Kaiden menggelengkan kepalanya. "No."

Letta benar-benar tidak tahu harus bagaimana, mau mencari tempat duduk lainpun tidak ada gunanya. Ia akan terkena masalah jika terus berada disini, tapi jika ia pindah orang-orang yang mengidolakannya pasti akan menyerangnya.

"Kalian ga makan?" tanya Teeja.

"Tentu, gue udah laper. Tapi tu, ketua aja ga peka." ujar Kalingga sambil mengkode dengan menggerakkan kepalanya ke arah Kaiden.

"Pesen sana." suruh Kaiden.

Kalingga yang menjawab, Kalingga juga yang mengesankan makanan. Kalingga menghabiskan waktu beberapa saat untuk menariki list makanan dan minuman mereka. Saat mereka sedang berbincang untuk membeli makanan, Letta hanya melanjutkan makannya. Ia tidak ingin berlama-lama disini bersama dengan geng ARLEEZ. Saat ini sudah terlihat bahwa orang-orang sedang berbicara dan berbisik-bisik.

"Kalingga, balik ke tempat lo." Kaiden menyuruh Kalingga.

"Eh?" Kalingga bingung.

"Biar babu gue yang nganterin list pesanannya," ujarnya tanpa rasa bersalah kepada Letta.

Mentang-mentang aku jadi babumu, terus kamu manfaatin aku gitu?

Letta ingin sekali menjitak dahi majikannya yang sangat menyebalkan itu. Lebih menyebalkan dari bagian kesiswaan. Letta mengambil sebuah lembaran kertas yang berisi list pesanan mereka berenam.

"Gapapa Letta?? biar gue aja, lo duduk aja." ujar Kalingga khawatir. Dia tidak mau merepotkan orang. Apalagi merepotkan seorang cewek.

Letta tersenyum. "Gapapa, biar aku aja Kalingga."

Sungguh, seharusnya Kaiden meniru sifat anggotanya yang tidak ingin merepotkan orang lain daripada menyuruh dirinya. Mentang-mentang menjadi babu.

"Lo duduk aja, bukannya seneng tempat lo digantiin?" tanya Kaiden kepada Kalingga.

Daripada perdebatan antara anggota dan ketua terus berlanjut menjadi panjang, Letta memutuskan untuk pergi saja. Ia sangat tidak menyukai hal-hal yang diributkan seperti ini. Kalingga mencoba mencegah Letta lagi, akan tetapi Letta tidak menggubrisnya. Letta tetap berjalan menuju Bu Tejo, penjual di kantin yang angat sangat ramah dan friendly.

"Wah, Neng Letta. Mau beli bakso lagi neng?" tanya Bu Tejo.

"Engga, Bu. Tapi Letta mau beliin ini, disuruh Bapak leader." jawab Letta sambil menunjuk Kaiden.

Bu Tejo manggut-manggut. Setelah menyerahkan list itu, Bu Tejo menerimanya. Kata Bu Tejo pesanan akan dihantarkan setelah selesai dibuat, Jadi Letta disuruh kembali. Letta menghembuskan nafasnya, ia sungguh tidak ingin kembali duduk disana dan bersama orang-orang itu.

***

just take it easy while reading it, enjoy~

aku mengucapkan terima kasih dan sekian.

see u, babe!✩

TRAPPED IN DANGEROUS Onde histórias criam vida. Descubra agora