Tapi tidak papa nanti bisa dikerok pakai koin timezone.

--0--

"eh bluben udah bangun anak cantik momy!" kaget Eunbelle memuji muji putrinya yang bangun di pagi hari.

"yaw, ana bobo?" tanyanya sebal mencari saudara kembarnya. Dirinya merasa gerah, karena biasanya di LA memiliki iklim yang hangat dan dingin.

"mandi dulu, prawan masa mandi nya siang," ucap Eunbelle mengalihkan pembicaraan dengan menggendong si bungsu, baru kali ini Eunbelle dan Taeyong memisahkan dua bocil petasan ini. Taeyong merasa mampu membagi tugas untuk merawat anaknya, agar beban eunbelle sedikit ringan. dia membawa anaknya yang paling nakal alias bobo ke kampus, sementara anak perempuannya yang ceriwis itu bersama ibunya. ya sedikit ringan karena jika bocil mode petasan slomot itu disatukan merawatnya butuh kesabaran, ketegaran, dan keteguhan hati yang luar biasa besar.

Selesai dimandikan, eunbelle menguncir rambut bluena menjadi dua, kemudian memakaikannya baju yang sesuai dengan karakternya.

baju singlet model tali dan pita di atas bahunya. sangat cocok dengan bayi bayi mode pelakor seperti bluena lee.

"nah aura kamu keluar bluben pake baju ini,"

Bluena tidak mempedulikan ibunya dia mengkaca di cermin bedak milik sang ibu kemudian senyam senyum mengedipkan mata bobanya membuat Eunbelle ingin menjambak rambut putri centilnya.

"ayo mejeng bersama momy, di bawah kita bersihin stan yang dipesen sama ayah," ajak Go Eunbelle.

"ayang pan puang momy?" tanyanya saat tangan kecilnya digandeng ibunya.

"ayah baru berangkat cari money, buat beliin kamu pita pita baru, masa udah disuruh pulang," omel ibunya membuat si balita hanya pasrah.

"yaw," balasnya irit. darah ayahnya turut mengalir di tubuh si kecil.

mereka berdua menaiki lift, saat pintu lift tertutup memantulkan cerminan keduanya disana membuat bluena melepas tangan ibunya lalu menggeyal geyolkan badanya merasa drinya seperti sulis blekping.

tingtong

belum sampai di lantai 1 lift tiba tiba terbuka membuat bluena segera berlari memeluk kaki ibunya.

"dosen lu siapa sih buru buru banget,"

"Ada dosen baru phd, gue trauma dosen lulusan luar negeri, killer,"

"ga semua,"

Eunbelle memundurkan dirinya dengan mulut yang terbuka sementara bluena yang semula bersembunyi di balik ibunya mulai keluar dari persembunyian saat melihat makhluk tampan yang kemarin sempat bertegur sapa dengannya.

bocah kecil ini menarik narik kemeja milik mahasiswa ilmu komunikasi, sebelah tanganya menoel noel pinggang mahasiswa tingkat akhir di prodi desain.

Mereka tersentak kaget menjumpai bocah kecil yang membuat mereka selalu bergejolak ingin menghindar, bukannya menggemaskan putri Lee Taeyong ini buas di mata Mark Lee ataupun Haechan Lee.

"oh god," kaget Mark takut takut mulai menepi di sudut lift.

"qyaaa mayi lovy.." teriak Bluena menutup wajahnya sok malu.

"ape lu kateeee??" Cibir haechan dengan mata mendelik

Bluena mengigit bibir bawahnya memletoy dinotice kesayangannya, si Haechan. entah sejak kapan dia suka bujang, tapi baginya om om seperti ayahnya lebih berdamage. tapi kalau abg, asal goodlooking, tidak masalah.

menyadari ada kaki lain diantara dirinya, Haechan segera menoleh termasuk Mark Lee, menoleh pada gadis yang menutup mulutnya tak percaya.

Keduanya saling memandang tak percaya ketika dipertemukan di sebuah lift tanpa rencana.

Script SwiftWhere stories live. Discover now