Setelah drama di jalanan, akhirnya mereka bertiga sampai di depan toko pak Haji Tetet yang semakin jaya dan makmur karena produk jualanyya semakin banyak dan sesak.
Bluena yang melihat pita warna warni dalam plastik segera berlari menunjuk pita pita itu agar mommynya berniat membelikan untuknya.
"no, pita kamu udah banyak," omel ibunya pada rengekan Bluben Dewisumbi yang masih menunjuk pita dengan gambar hello minnie.
"aaa! mommy!"
"eh adek kecil, tumbas apa hayo?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ditanya oleh mas Haji, kaki Bluena bergetar, merasa tertampar ketampanan laki-laki yang memiliki sorot surgawi. Bluena hanya menggeyal geyolkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri lalu menunjuk pita yang digantung di dinding.
"mau pita itu ya?" tanya mas Haji mendapat anggukan Bluena, karena si kecil merasa tidak diawasi Eunbelle yang sedang memilih rentengan belanjaan bersama Jeno.
Mas Haji Tetet mengambil sogok, sogok berupa tongkat panjang dengan pengait panjang untuk mengambil deretan pita yang dipasang di dinding.
"Bluben beli apa..." ucap Eunbelle setengah pasrah melihat rambutnya sudah dipenuhi dengan pita yang ia pasang sendiri, karena mengaku bisa pada mas haji.
"yaw bei pita ja," jawabnya cuek, seolah pita pita itu dibeli dengan daun. Tidak tahu saja dia betapa ayahnya banting otak untuk mendapatkan sepeser rupiah.
"eh mbak eunbelle ya? ini adeknya?"
"mas tetet masih inget aja, udah beberapa tahun yang lalu, ini anak saya,"