"lo buta?"
"kenapa lo pasang lukisan gue disini?!"
"bukan gue, tapi Jaemin,"
"..."
Gadis itu diam seribu bahasa, masih menangis dengan ratapan yang sendu dan hampa.
"lo terlalu sibuk ngurusin perasaan lo sendiri, tanpa peduli perasaanya. he make this paint for the pain sampai akhir hayatnya."
"butuh kekuatan buat gue bisa masuk ke rumah ini. termasuk untuk hal-hal seperti ini, gue nggak bisa.."
"lo terlalu takut,"
"Jen, lo mana ngerti?!"
"gue lebih tahu semuanya,"
"semua orang termasuk lo udah hancurin gue, kecuali Nana."
Jeno menumpukkan lututnya mendekap bahu gadis yang tengah duduk menangis di lantai ruang.
"sekarang nggak ada yang bisa hancurin lo,"
"lo pikir gue bisa tenang sejauh ini? lo pikir gue nggak takut kalau alter sialan itu balik lagi? Gue nggak bisa hidup tenang Jeno! sekalinya bisa itu cuma pura-pura." Sentaknya mendorong Jeno menolak pelukan dari saudara tirinya.
"stop nyalahin dia,"
"karena lo di pihak dia yang buat gue hancur kedua kalinya!"
"eunbelle!"
"lo selalu ada buat gue, tapi lo juga masuk di daftar tersangka dari sekian orang yang hancurin hidup gue." Eunbelle tidak dapat menahan amarahnya, rasa sakit itu selalu menjadi menoriam terdalam di relung jiwanya.
"gue ngasih tau painting Jaemin, biar lo lebih baik, bukan nangis kaya gini."
"Lo semakin buat gue nyesel. Nana tersiksa karena gue Jen... wanita yang dilukis itu gue! Wanita yang menghancurkan Nana di suratnya."
Go Eunbelle mencoba mengingati surat, surat yang ditulis Na Jaemin di halaman terakhir buku berbandul stroberi, buku alter miliknya. Halaman terakhir yang diberi judul khusus oleh Nana, satu buku sebelum aku pergi.
"kenapa dia bentuk gue kalau akhirnya gue menderita... gue kehilangan Nana karena dia!"
"nggak ada kata abadi, kehilangan itu yang pasti." Jeno memeluk tubuh saudara tirinya yang menangis penuh amarah.
"Setidaknya aku bisa menunda kehilangan terbesarku, kalau sebelumnya aku tahu."
"..."
"Kapan alter itu pulang lagi di tubuh ini? Gue mau pergi.."
"Lo nggak sayang anak-anak lo? Suami lo juga udah berjuang banyak, jangan egois cuma karena masa lalu lo yang paling sakit, suami lo memang memberi rasa sakit, tapi lo gatau kalau di masa masa itu dia mencoba menutup sakitnya sendirian."
"alter gue udah menang, kenapa dia malah pergi dan tinggalin gue dengan semua keinginannya? Dia udah punya kak Taeyong, lalu bunuh Nana, gue seolah mati rasa, bertubi tubi gue kesiksa.."
ESTÁS LEYENDO
Script Swift
Ficción GeneralKita memang terlihat bahagia, tapi... Hai naskah, aku sudah sampai rumah. Go Eunbelle From: Script Swift (2021) ????cover by: naa.graphic
2.4 Prasangka
Comenzar desde el principio
