2.4 Prasangka

Mulai dari awal
                                        

"Lah sapetu?"

"Damn! berapa kidos yang dia punya,"

"kidos apanya mark?" Tanya Hendery

"I feel dejavu, bukanya... weh weh rek! are u isabelaaa son??" Pekik Lucas, rupanya mengingat wajah Jambol Alsantang sewaktu kecil.

Taeyong meradukan telunjuk dengan bibirnya menandakan bahwa bobo tidak boleh berisik termasuk mahasiswanya yang tengah membicarakan putra kecilnya.

"Ayah bobo abiss bobo biang!"

Karena tidak segera mendapat pujian, dia melemparkan wadah bekas makan beserta sendoknya membuat suara yang terklontang klanting mengisi keheningan ruang. Memang dasar, bocil penjilat.

"Kental! Kena pala gua!" rintih mahasiswa disana dimana bekal upin bobo seharga 10 ribu 3 itu mengenai kepalanya

"Pala amuu ya pala amuu ja uma tatu pala amu butan dua!!" Marah bobo pada mahasiswa yang mendelik ke arahnya, Sungchan, yang murtad dari mipa sama seperti Mark.

"Guaaa bukan duaa! kecil kecil conge," umpat Sungchan dengan nada lirih tidak berani jika sampai terdengar bapaknya.

Di kelas ini hanya dua yang diketahui mirtad dari mipa, yang lain murni alumni kelas sosial.

"Maaf, silakan baca dulu slidenya, bagi yang merasa koordinator mata kuliah ini, bisa di next slidenya jika teman temannya sudah membaca," pamit Taeyong segera merengkuh tubuh kecil putranya yang menunjukkan gigi gigunya dan mengaum pada murid ayahnya. Akibat sering belajar ilmu mengaum dari buku buku audio visuak warisan kakaknya dia sering berperilaku seperti hewan di setiap kesempatan.

Lucas dan kawan kawan menjulurkan lidah mencoba mengelelewe bocil yang sempat mengamuk di depan kelas.

"Buset gambarnya upin nya kenapa lonjong gini?" Komen sungchan memamerkan wadah makan bobo pada Mark, Yangyang, Aheng, dan Lucas.

"Cukk pelecehan upin ipin ini!" Sahut Lucas

"Anjirr sejak kapan upin punya baju gambar dewabuana?" Heran Aheng mencoba mengamati lebih jelas

"Dewabuana apaan?" tanya Mark bingung

"Aktor sctv itu, cupu lo gak tau, mami lo ga nonton apa?" Komen yangyang turut ninbrung

"Gue taunya Aldebaran, andin manopo temen main papi gua," sombong mark pada rekan rekannya.

"Mendo kabeh kon! Gak baca apa ini tulisannya oppa, kalau oppa tu korea! ini bts pasti!" Jelas Lucas menggurui.

Sementara Taeyong membawa kembali bobo ke dalam kelas beserta tas kecil dan buku bukunya kemudian di dudukkan di kursi dosen sambil membawa botol minum meimei di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Taeyong membawa kembali bobo ke dalam kelas beserta tas kecil dan buku bukunya kemudian di dudukkan di kursi dosen sambil membawa botol minum meimei di tangannya.

"namanya siapa mas dosen? eh pak dosen,"

"namatu bobo!" teriaknya hampir tersedak air teh.

"kaga nanya lu," cibir Aheng pelan karena ia duduk di depan dekat dengan kursi bobotoh.

Script SwiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang