"Wait wait itu bukanya bang tiway ya? Mark mark lihat tuh," tuding Hendery anak manajemen kebijakan publik yang mengikuti kuliah umum dengan dosen pengampu Taeyong.
"Godness..."
Semuanya membicarakan dosen baru lulusan luar negeri itu.
Sungguh diluar ekspetasi, dari yang awalnya mengira dosen lulusan luar negeri itu berambut setengah pitak, keriput, dan tua, ternyata tampan, maskulin, dan membuat rontok jiwa dan raga.
Lee Taeyong dosen tanpa training itu gesit mempersiapkan perangkat belajarnya. Karena alumni SBU, dia juga pasti paham apa saja yang digunakan dosen disini termasuk mic portable yang ia pakai.
"Good morning everyone..."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Mo mo morning pak,"
"Morning sayang,"
"Eh.."
"Ey ey ey!!!" Sahut mahasiswa laki laki disana pada gadis gadis yang mencoba menggoda bapak dosen tampan ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mendengar godaan itu, Taeyong tak bergeming, ia tetap profesional membuka presentasi awalnya di mata kuliah umum pengantar politik. Memang tidak linier dengan jurusannya, tapi ia sudah diberi amanat untuk turut mengajar mata kuliah wajib bagi semua prodi di fisipol atau fakultas lain untuk menambah jam mengajar. Jadi mahasiswa disini teroplos bukan hanya daribsatu jurusan, tetapi berbagai jurusan yang mengambil mata kuliah wajib untuk fakultas ilmu sosial dan politik. Tak lain dari jurusan ilmu komunikasi, ilmu pemerintahan, manajemen kebijakan publik, kesejahteraan sosial, dan hubungan internasional.
Ditengah tengah presentasinya mencoba mengawali perkuliahan pertamanya, pintu tiba tiba dibuka namun mahasiswa disana tiba tiba merinding akibat pintu terbuka tanpa siapapun disana
"Ayah!" Teriak suara lantang khas bocil membuat mahasiswa disana yang semula duduk menjadi berdiri
Rupanya seekor anak kecil dengan tinggi seperti tuyul itulah pelakunya.
"Bobo dah abis!" serunya memamerkan bekal yang sudah kosong tanpa sebutir nasipun yang tersisa. Rupanya bobotoh benar benar lapar.
Bocil ini haus pujian, biasanya jika memamerkan makannya yang habis ibunya akan memuji muji nya membawanya tinggi membumbung angkasa.