29. Mulai Menyadari

292 53 2
                                    

Sejauh ini.. Masih sanggup buat baca?
Sanggup dong 😄

Happy Reading...

*
*
*

Heeseung dan Jay terus mencari keberadaan Hyejin. Bahkan kini pun Jake mengerahkan anak buahnya untuk melacak Hyejin. Karena rembulan sudah muncul, akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di sebuah desa.
Para penduduk desa itu terlihat senang karena desa mereka kedatangan Pangeran dari kerajaan besar. Mereka menyiapkan jamuan untuk menyambut kedatangan para Pangeran.

"Maafkan kami, Pangeran. Kami hanya bisa menyiapkan ini untuk kalian" ucap tetua desa itu.

"Tidak masalah" jawab Heeseung singkat.

Lalu mereka meninggalkan para Pangeran yang tengah duduk sambil melihat api unggun yang dibuat.

"Ah, melihat api unggun ini mengingatkan ku pada Raja angkuh itu!" celetuk Sunghoon. Sontak mereka menatapnya.

"Raja angkuh? Siapa dia?" tanya Jake.

"Raja Jaehyun, dia pemimpin kerajaan Xiolin. Kau tak mengenalnya? Dia datang saat perayaan ulang tahun ka Hyejin" jawab Sunghoon.

Heeseung berkata, "Bukankah itu Kerajaan yang pernah kau dan Jay kalahkan?"
Sunghoon mengangguk, lalu dengan spontan Jay dan Heeseung saling menatap, berbicara dari mata ke mata.

"Dia!" ucap mereka serempak, kemudian mengangguk.

"Apa?" tanya Jake.

"Kami tahu dimana Hyejin!" ucap Jay yang diangguki Heeseung.

Kedua saudara itu langsung membulatkan mata, "Dimana?!" tanya mereka juga serempak.

Jay menunjukkan mata elang nya sambil menatap kobaran api unggun yang hangat.

***

Besok hari, seorang utusan datang ke Kerajaan Xiolin. Utusan itu langsung dibawa keruang sidang.

"Siapa kau?" tanya Ratu pertama.

Utusan itu nampak mengedarkan pandangannya.
"Saya utusan yang dikirim oleh Pangeran Heeseung" jawabnya

"Pangeran Heeseung? Kenapa?" tanya Ratu yang kedua.

"Pangeran ingin bertemu dengan Yang Mulia Raja Jaehyun"

"Untuk apa?" tanya Ratu ketiga

"Saya tidak tahu. Beliau hanya meminta menyampaikan ini saja"

"Tapi Yang Mulia Raja sedang tidak ada di Istana" celetuk Ratu Ketiga, sontak Ratu pertama dan kedua menatapnya tajam.

"Begini, katakan kepada Pangeran Heeseung kalau Raja sedang mengurus sesuatu dan tidak bisa di ganggu" ucapnya.
Utusan itu langsung mengangguk lalu mundur meninggalkan ruang sidang dan pergi menyampaikan pesan ini kepada Heeseung.

***

Di lain tempat, kini Hyejin dibawa paksa ke meja makan. Jaehyun menatap wanita itu sinis.
"Makan!" perintahnya.

Hyejin tak menyentuh makanan diatas meja itu sedikitpun. Selama empat hari ini, pria tua kemarin yang memberinya makanan yang bukan berasal dari tempat ini.

"Aku tahu. Alasanmu menculik ku bukan untuk bersenang-senang, 'kan? Melainkan untuk hal yang lain. Jadi, katakan yang sebenarnya!" ucap Hyejin sambil menatap ke arah Jaehyun tajam.

"Ah kau sudah menyadarinya tenyata. Ya, kau benar. Aku menculikmu bukan karena itu, melainkan ingin balas dendam kepada suami angkuhmu dan saudara iparmu itu" terangnya.

Hyejin menutup matanya sebentar, lalu membukanya kembali, "Kenapa?"

"Karena merekalah semua kerajaan menganggap ku rendah! Jadi, untuk membuat mereka bersalah, hanya kau yang bisa melakukannya." Jaehyun meninggalkan Hyejin yang terdiam dan menutup pintu dengan kencang.
Hyejin menyentuh dadanya yang sesak, ia menahan rasa kesal di hatinya.

***

Utusan itu datang dan memberitahukan hal tadi.

"Kau yakin ka Hyejin ada di tempatnya?" tanya Jake

"Tapi bukankah Raja Jaehyun tak ada di Istana? Lalu dimana dia?" Sunghoon juga bingung.

Heeseung dan Jay nampak berpikir. "Kalau dia sudah memiliki banyak Ratu, dia pasti memiliki kediaman sendiri" sahut Heeseung.

"Maksudmu kediaman pribadi?" tanya Jay. Heeseung mengangguk, baginya ini hal biasa yang harus diketahui oleh Pangeran Mahkota.

"Jake, suruh anak buahmu untuk mencari tahu kediaman Raja Jaehyun! Secepatnya" perintah Heeseung, Jake langsung mengangguk dan pergi meninggalkan mereka.

"Aku masih tak mengerti, kenapa dia menculik ka Hyejin? Dan apa alasannya?" Sunghoon berujar.

"Apapun itu, dia sudah kelewatan" geram Jay.

***

Sore harinya, anak buah Jake datang dan memberitahukan letak kediaman Jaehyun. Tanpa membuang waktu lagi, mereka langsung bergegas menuju kesana.

"Apa kita perlu menyusun sebuah rencana?" tanya Jake sebelum pergi. Heeseung nampak berpikir.

"Jake benar. Akan bahaya jika kita langsung pergi kesana" Jay menyetujui hal itu.

"Baiklah, kalau begitu kita susun rencana dulu" ucap Heeesung.

Lalu mereka ber-empat mulai menyusun rencana.

"Aku harap kau baik-baik saja" batin Jay

"Hyejin. Aku akan datang, tunggulah" batin Heeseung.

........................

Next -->

Destiny || [✔] حيث تعيش القصص. اكتشف الآن