20. With Jay

454 60 0
                                    

Kebesokan harinya...

"Aku akan segera kembali!" ucap Heeseung kepada istrinya. Hyejin mengangguk.

"Ibu, tolong kau jaga Hyejin. Jangan biarkan dia kelelahan" pinta Heeseung pada Ratu Jisoo.

"Kau tenang saja. Tanpa kau suruh pun, aku pasti akan menjaga istrimu dengan baik" jawab Ratu Jisoo seraya membelai rambut Hyejin.

"Berhati-hatilah" pesan Hyejin.

Heeseung tersenyum lalu mencium kening wanita itu. Hyejin tersenyum tipis, terbesit rasa hangat didalam dirinya, hal itu membuat Jay menghembuskan nafas. Sedangkan Mo Yeong menatapnya tak suka.

"Kami akan segera pulang, kak. Tunggulah dalam tiga hari" ucap Jake seraya menunjukkan angka tiga lewat jarinya. Hyejin mengangguk.

"Kami pergi dulu" pamit Heeseung dan Jake, lalu berbalik bersedia menaiki kuda. Sekilas Heeseung berbalik lagi dan menatap Hyejin. Ia tersenyum sambil tertawa kecil, lalu mulai melakukan perjalanan.

"Kembalilah ke kamarmu, jangan sampai kau kelelahan" suruh Ratu Jisoo. Hyejin mengangguk.

Jay yang melihat Hyejin pergi juga ikut meninggalkan halaman Istana.
Saat melewati koridor ingin kembali ke kamar, Hyejin mengerutkan keningnya, ia bingung kenapa banyak sekali penjaga yang berjaga di sekitar kamar itu. Hyejin mengangguk pelan saat mereka memberi hormat.

"Hana. Apa yang terjadi? Kenapa banyak sekali penjaga yang berjaga di luar?" tanya Hyejin pada Hana yang berada di kamarnya.

"Ahh itu, kau seperti tidak mengenal Pangeran Heeseung saja. Walaupun dia pergi, dia tidak akan membiarkan kau berkeliaran dengan bebas, mereka pasti akan mengikutimu" jelas Hana.

Hyejin menghembuskan nafasnya kasar, "Jadi dia mengekang ku?"

"Bukan seperti itu. Dia hanya ingin melindungimu." Jawab Hana mengindahkan pertanyaan Hyejin.

"Ini kan kerajaannya, tidak akan ada musuh disini. Lagipula mana ada yang berani menyerang apalagi melukaiku?" protes Hyejin.

Hana menggeleng-gelengkan kepalanya, menyerah dengan sikap keras kepala Hyejin.
"Terserah kau saja" pasrah Hana. Hyejin tertawa melihat wajah Hana.

"Aku kembali ke kamar dulu, jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja" ucap Hana, Hyejin mengangguk.

Hyejin bingung ingin melalukan apa, jadi dia pergi melukis. Setengah jam ia melukis, mendadak ia merasa ada yang datang dan tengah menatapnya sekarang. Dan ternyata itu..

"Sunoo" panggil Hyejin. Sunoo tertawa kecil saat melihat wajah kaka iparnya yang terkejut.

"Wajah mu sangat lucu saat terkejut" kekehnya.

"Ada apa? Kenapa kau kemari?" tanya Hyejin yang kembali melanjutkan lukisannya.

"Tidak apa, hanya ingin berkunjung. Lukisanmu sangat bagus. Tidak salah aku berguru denganmu" puji Sunoo.

"Terimakasih" jawab Hyejin singkat seraya tersenyum tipis.

°°°

Besok harinya, Hyejin yang sarapan sendiri merasa asing karena tidak ada Heeseung ataupun Jake. Karena biasanya ia berada diantara dua lelaki itu, tapi sekarang ia merasa aneh.

"Ada apa, nak?" tanya Ratu Jisoo yang menyadari sikap Hyejin. Sontak Jay juga menatap Hyejin.

"Tidak apa, ibu" jawab Hyejin memaksakan senyumannya.

"Apa kau merindukan Heeseung?" goda Raja Seojung. Jay langsung menatap ayahnya tajam serta kesal. Hyejin tersenyum kecil, hingga menimbulkan godaan dari para Pangeran.

Destiny || [✔] Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin