10. Pilihan

367 63 6
                                    

Kerajaan Chilion mengalami kekalahan, kini mereka berkumpul di ruangan sidang. Sekarang tahta kerajaan telah di duduki oleh Heeseung. Semua anggota kerajaan dikumpulkan di ruangan itu.

"Pangeran, lepaskan kami. Kami tidak tahu apa yang terjadi!" Yeonjun mencoba melepaskan diri.
Dia menoleh ke arah ibunya yang kini tertunduk pasrah.

"Kalian minta lepaskan?" Smirk Heeseung, "Setelah apa yang dilakukan anggota keluarga kalian kepada pamanku!" tambahnya.

"Anggota Keluarga? Siapa itu?" tanya Soobin.

"Wah, kalian berpura-pura tidak mengetahuinya?" kali ini Jake yang mengatakannya.

"Kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, Pangeran" balas Ratu Hwangbo.

Soobin melihat sekitar, "Dimana Hyejin?" batinnya.

"Syukurlah Hyejin tidak ada disini" batin Hueningkai sambil tersenyum, lalu ia menatap Soobin yang kini juga tersenyum.

"Setidaknya Hyejin tidak tahu akan ini" gumam Soobin pelan.

"Pria yang bernama Daesun telah menyerang dan membunuh Panglima Kerajaan kami, sekaligus paman dari Pangeran Heeseung dan Pangeran Jake." Ucapan Perdana Menteri langsung membuat Yeonjun membelalakkan matanya.

Ia menyadari akan sesuatu...
"Tunggu. Pria itu bukan keluarga kami. Dia hanya memiliki keponakan disini" terang Yeonjun, sontak Soobin langsung menatapnya tajam.

"Ya, ka Yeonjun benar. Dia tidak memiliki hubungan darah dengan kami. Dimana gadis itu?" tanya Beomgyu seraya mengedarkan pandangannya mencari Hyejin.

"Gadis?" beo Heeseung.

"Iya, Pangeran" sahut Yeonjun. Heeseung dan Jake bingung dengan mereka.

"Cari Puteri Hyejin sekarang. Temukan dia, bawa dia kesini. Agar dia yang bertanggung jawab atas kesalahan pamannya!" perintah Yeonjun kepada anak buahnya.

"Kau gila?! Hyejin tidak ada hubungannya dengan ini. Dia tidak tahu apa-apa!" bela Soobin.

"Tentu saja ada hubungannya. Dia keponakan dari pria itu" timpal Ratu Hong Sim. Soobin langsung menatap ibunya marah.

"Ayah aku mohon bertindaklah" pinta Hueningkai kepada Raja yang kini menundukkan kepalanya.

"Aarrghh!" Soobin memekik frustasi.

•••

Di kamar Hyejin ketakutan karena tidak mendengar kabar sedikitpun dari luar. Ia sangat ingin keluar kamar, tapi selalu di larang oleh Hana.

"Aku tidak bisa berdiam diri saja, Hana" sahut Hyejin.

"Tidak, Puteri. Kau harus tetap disini, sangat bahaya di luar sana" pinta Hana.

Hyejin ingin menangis rasanya karena mengkhawatirkan keluarganya.
Tidak lama pintu kamar Hyejin yang awalnya tertutup kini terbuka lebar. Menampakkan beberapa pengawal datang untuk membawa Hyejin.

Hana menghampiri mereka...
"Berani sekali kalian masuk ke kamar Puteri tanpa izin. Keluar Sekarang!" perintah Hana.

Para pengawal itu tidak mendengarkannya, malah ia mendorong Hana hingga jatuh.

"Hana!" pekik Hyejin.

"Kenapa kalian kesini?" tanya Hyejin.

"Anda harus ikut dengan kami, Puteri" ucap salah satu pengawal.

"Tidak. Mau apa kalian?" tanya Hyejin ketika pengawal itu memegang tangannya.

"Lepaskan aku. Berani sekali kau menyentuh ku!" teriak Hyejin.

Destiny || [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang