7. Marah Soobin

352 72 3
                                    

"Bisa kau jelaskan?" pinta Soobin dingin.

Hyejin masih terdiam. Disaat dia ingin mengatakan semuanya, tiba-tiba saja  lidahnya mendadak menjadi kelu

"A-aku" ucapnya terbata

"Kenapa kau tidak memberitahuku atau Hueningkai?"

"Aku ingin memberi tahu kalian, tapi menunggu waktu yang tep--"

"Sampai kapan? Sampai kerajaan ini diserang? Atau sampai kau menikah?. Berapa banyak lagi rahasia yang kau sembunyikan? Berapa banyak lagi kebohongan yang ingin kau katakan?!" cerocos Soobin pedas

"Aku takut kalian marah" bahkan kini air mata Hyejin keluar begitu saja membasahi pipinya

"Kami tidak akan marah jika kau tidak berbohong, Hyejin. Kau tidak pernah sedikitpun mengecewakan aku, tapi apa kali ini? Kau benar-benar mengecewakanku." Air mata Hyejin semakin deras.

"Bahkan kau memiliki kekasih di luar sana. Apakah kekasihmu pria ini?" tanya Soobin sambil mengangkat lukisan wajah Jay. Hyejin terkejut melihat lukisan itu ada pada kakaknya.

"Bagaimana bisa ada padamu?" tanya Hyejin.

"Saat tidurmu pun kau memeluk lukisan ini." Hati Hyejin benar-benar sakit, ia tidak menyangka kalau akan terbongkar secepat ini.

"Sebenarnya aku sudah mencurigaimu dari awal. Semenjak tanganmu terluka. Tangamu terluka bukan karena palet kan? Melainkan karena serigala itu"

Flashback ON

Dua minggu yang lalu..

Soobin berjalan-jalan di koridor istana. Lalu tanpa tak sengaja ia melihat Hyejin yang masuk ke dapur istana. Soobin mengikuti adiknya dari belakang.

"Puteri, apa yang anda lakukan disini?" tanya juru masak

"Tolong kau masukkan beberapa roti itu dan juga itu" tunjuk Hyejin ke salah satu makanan yang ada di dapur

"Puteri ingin membawanya kemana? Akan hamba antarkan ke sana" tawarnya

"Tidak perlu, aku sendiri yang akan membawanya. Tolong kau siapkan saja" pinta Hyejin.

Soobin yang melihat dari kejauhan bingung melihat adiknya, "Tidak mungkin Hyejin memakan roti sebanyak itu" ucapnya pelan.

Setelah selesai, Hyejin langsung mengambil makanan itu dan berjalan keluar dapur. Soobin langsung bersembunyi agar tidak terlihat.
Hyejin memasuki kamarnya.
"Untuk apa dia membawa makanan sebanyak itu ke kamar?" tanya Soobin.

Soobin masuk ke kamar Hyejin bermaksud untuk bertanya. Tapi saat memasuki kamar, Soobin tidak menemukan Hyejin di dalam. Ia berulang kali memanggil Hyejin, tapi tak ada sahutan. Yang ada hanya pakaian Hyejin yang tergeletak di atas kasur.

"Kemana dia?" Soobin semakin penasaran.

Soobin POV

Ke esokan harinya, aku melihat Hyejin dari atas tengah melukis di taman. Karena jarak taman itu cukup dekat dengan kamarku, aku bisa melihat apa yang di lukisnya berhubung pena yang di gunakan Hyejin warnanya tebal.

"Wajah siapa itu?" gumamku. Karena penasaran aku langsung menemuinya

"Hai putri kecil, apa yang sedang kau lukis?" tanyaku yang sudah berdiri disampingnya. Terlihat ia terkejut dan langsung membalikkan halaman, memperlihatkan lukisan bunga disana.

"Bunga" jawabnya singkat.

Aku heran melihat sikapnya yang tidak seperti biasanya, rasa penasaran terus menghujani pikiranku.

Destiny || [✔] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora