6. Terbongkar

374 72 2
                                    

Hampir di setiap harinya, Jay mengeluarkan senyuman, hingga membuat semua saudaranya bingung akan sikapnya.

"Kenapa sekarang saudaramu lebih sering tersenyum?" bisik Ni-ki

"Entahlah, aku juga tidak tahu" jawab Jungwon. Ia ingin bertanya, tapi dia sendiri takut akan sikap kakaknya itu.

"Kakak mu tidak gila kan?" celoteh Sunghoon yang diangguki Sunoo

"Sepertinya dia sedikit gila" tambah Jungwon

"Kalau begitu kita harus membawanya ke Tabib. Agar cepat di periksa" ucap Ni-ki dengan polosnya

"Separah itukah hingga harus di bawa ke Tabib?" tanya Sunghoon

"Sepertinya" jawab Sunoo. Mereka masih menatap Jay yang kini duduk di depan mereka sambil membaca buku.

"Sejak kapan saudara mu suka membaca buku?" tanya Heeseung yang tiba-tiba datang

"Aku tidak tahu, kak. Dia memang sedikit aneh akhir-akhir ini" jawab Jungwon

"Bukankah dia memang aneh setiap harinya?" celetuk Jake

"Dia memang aneh, tapi tidak separah ini" timpal Sunoo.

Jay yang merasa diperhatikan, menatap kearah saudara-saudaranya dengan tatapan tajam.

"Sekarang dia akan berubah menjadi elang" bisik Sunghoon

"Matanya sangat tajam" tambah Ni-Ki

"Kalian membicarakan ku?" tanya Jay ketika berdiri dihadapan mereka semua.

"Percaya diri sekali." balas Heeseung lalu pergi meninggalkan mereka tentunya diikuti oleh Jake.
Jay menaikkan sebelah alisnya, minta penjelasan kepada empat pangeran yang ada didepannya

"Kak, kau kenapa? Apa kau sakit?" tanya Jungwon

"Tidak, aku baik-baik saja" jawab Jay

"Kau pasti sakit. Tidak mungkin kau terus-terusan tersenyum kalau tidak sakit" timpal Sunghoon yang diangguki pangeran lainnya.

"Apa salah jika aku tersenyum?" Jay balik bertanya lalu meninggalkan mereka yang masih melongo.

***

Hyejin POV

Hari-hari ku kini menjadi sangat berwarna. Selain hubunganku dengan Hana membaik, kini aku memiliki hubungan lain. Vernon, pria itu sudah berhasil masuk ke dalam hatiku. Sudah satu bulan kami bersama, terkadang aku menemuinya dan terkadang kami hanya bertukar surat melalui merpati peliharaan Hana.

Aku duduk di taman istana sambil melukis wajah Vernon. Tiba-tiba ka Soobin datang, aku terkejut dan langsung membalikkan halaman yang sudah terisi dengan lukisan.

"Hai puteri kecil, apa yang sedang kau lukis?" tanya ka Soobin yang sudah berdiri di sampingku

"Bunga" jawabku singkat sambil melukis bunga di kertas itu.

Aku belum bisa mengatakan yang sebenarnya kepada ka Soobin atapun kepada ka Hueningkai. Memang berulang kali Hana meminta bahkan memaksa ku untuk mengatakan kepada mereka. Akan tetapi aku terlalu takut.

"Hyejin, akhir-akhir ini kau sangat jarang keluar kamar. Apa yang kau lakukan di dalam?"

"Eum tidak ada, aku hanya malas keluar saja" jawabku ragu

"Kau bosan berada di istana?" tanyanya

"Iya, sedikit" jawabku tanpa melihat ka Soobin

"Aku akan membawamu keluar" ajaknya, tapi langsung ku tolak dengan alasan aku ingin menyelesaikan lukisan ini.

Destiny || [✔] Where stories live. Discover now