Airin mengehela nafas dengan dada naik turun sebab merasa lelah membopong tubuh Taehyung dari dalam, kini Taehyung berada di samping nya memejam kan mata, tapi bibirnya masi selalu memanggil nama gadis itu.

_______

Sudah tepat pukul 11 malam, airin berdiri di samping kusen jendela yang sedikit di buka, udara malam yang terasa sejuk menerpa rambut nya yang sudah tergerai, ia masi mengenakan mini dres karena tidak ada baju ganti di sini, Taehyung sudah terlelap di atas ranjang apartemen Jungkook dengan sepatu dan jas hitam yang sudah di buka oleh Airin terlebih dahulu membiarkan pria itu tidur dengan celana panjang dan kemeja putih saja.

Airin sudah menghubungi ibu nya dan mengatakan ia menginap di hotel untuk malam ini sebab sudah sangat larut dan tidak ada taxy atau bis yang melintas.

Tidak ada rasa kantuk yang membuat nya segera untuk terlelap, Airin begitu khawatir sebab melihat bagai mana kondisi Taehyung saat ini, bagai mana jika ia benar-benar akan berangkat ke new york ia tidak bisa memastikan Taehyung baik-baik saja.

Airin melangkah pelan menuju ranjang di mana kini Taehyung sedang tertidur, ia duduk tepat di samping Taehyung sembari mengamati wajah damai pria itu.

"Kenapa kau lemah sekali jadi laki-laki hmm?"

Dengan jemari yang menyisir rambut Taehyung yang sedikit acak Airin mengomeli pria itu, tak terasa bibir nya membentuk sebuah lengkungan ia tersenyum lalu mengecup bibir Taehyung sekilas.

"Good night Kim, jangan sakit lagi, aku mencintaimu"

Airin beranjak untuk merebahkan tubuhnya di atas sofa yang berada tidak jauh dari ranjang, sekedar untuk terlelap melepas lelah dan melupakan sejenak masalah yang tidak pernah usai.

Detik yang terus beganti begitu terasa cepat, apa yang mungkin terasa menyesakan akan bisa di lewati seiring berjalan nya waktu, keluh kesah pasti selalu saja ada ingin menyerah dari rentetan masalah yang silih berganti, Airin hanya ingin, ingin bahagia sersama Taehyung itu saja.

Ia tak menuntut apapun dalam hidup nya karena pusat kebahagiaan nya adalah Taehyung, Airin tidak bohong soal itu, cinta memang membuat orang buta segala nya.

Bingkai jendela yang sudah terbuka bahkan sinar matahari sudah memaksa masuk, Airin mengerjab beberapa kali sebelum kesadaran nya kembali, ia mengitari penjuru kamar tidak ada Taehyung di atas ranjang, yang ada hanya baju kemeja putih yang sudah tergeletak di lantai.

Ada suara gemericik air dari arah toilet, mungkin Taehyung sedang membersihkan tubuh nya, Airin tidak tahu harus berbuat apa, memanfaat kan waktu ketika Taehyung sedang berada di toilet untuk bergegas pulang adalah tindakan yang cukup jahat sekali.

Tapi tidak ada cara lain, ia harus segera pulang, bergegas meraih tas nya yang ada di atas meja lalu berjalan pelan ke arah pintu.

"Mau kemana?"

Airin terkesiap tubuh nya mematung, padahal sedikit lagi ia bisa keluar sebab jemari yang sudah memegang gagang pintu tapi belum sempat di buka sebab suara Taehyung terlebih dahulu mengintrupsi.

Airin tidak berbalik, ia takut sekali dan bingung untuk beraksi seperti apa, setelah dua minggu dan ini adalah pertemuan keduanya kembali, terasa sedikit berbeda dari biasa nya.

Nafas yang tercekat sebab Airin merasa bagai mana tubuh polos Taehyung terasa menyentuh punggung belakang nya, Taehyung memeluk nya dari belakang ikut menahan pintu agar Airin tidak segera membuka nya.

"Maafkan aku rin maaf, apapun itu aku minta maaf, jangan pergi"

Perihal Taehyung yang meminta maaf tanpa sebab seperti ini membuat Airin merasa bersalah, ia memaki diri nya sendiri dalan hati sebab tidak bisa berjuang untuk kebahagiaan nya sendiri ia juga merasa hiba melihat Taehyung demikian.

Hiraeth | Kth  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang