PROLOG

101K 9.3K 2.5K
                                    

INI UP VERSI REVISI, YA. MULAI BESOK, BAKAL UPLOAD 1 PART TIAP HARI.

Enjoy! 💙

Keluarga Valentino Gerrard baru saja memasuki ballroom tempat diadakannya pesta tahunan untuk merayakan ulang tahun Antonio, ayahnya sekaligus merayakan ulang tahun perusahaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keluarga Valentino Gerrard baru saja memasuki ballroom tempat diadakannya pesta tahunan untuk merayakan ulang tahun Antonio, ayahnya sekaligus merayakan ulang tahun perusahaan.

"Lucian, pergilah temui sepupu-sepupumu," titah Valentino. Lucian pun menurut, ia melangkah mendekati para sepupunya yang sedang berkumpul di sofa yang ada di salah satu pojok ruangan. Di belakang Lucian, seorang pelayan mengikuti bersama Alicia di gendongannya.

"Lucian!" sapa Titania, kakak sepupunya. Lucian hanya menoleh sekilas, sebelum duduk di sebelah Oliver. Sang pelayan pun mendudukkan Alicia di pangkuan Altair, atas permintaan laki-laki itu sendiri.

"Apakah hanya aku yang merasa acara ini terlalu membosankan?" tanya Titania tiba-tiba. Semua saudara laki-lakinya serempak mengangguk, tak terkecuali Lucian yang masih berusia sembilan tahun.

"Di mana Francis?" tanya Lucian. Semua sepupunya hadir, kecuali Francis yang sama sekali tak terlihat batang hidungnya.

"Pergi bersama Hazel. Banyak mata yang sejak tadi mencuri-curi pandang pada gadis itu," jawab Oliver. Lucian tak menjawab lagi. Hanya Francis yang sudah memiliki kekasih di antara mereka. Laki-laki itu benar-benar posesif, sama seperti keluarganya yang lain. Lucian sudah tidak terkejut lagi.

Percakapan ringan yang terjadi didominasi oleh Titania. Gadis sepuluh tahun itu benar-benar cerewet dari lahir, sampai Altair dan Oliver sering menyuruhnya untuk diam saja.

Lucian tersentak saat merasa kakinya dipeluk. Saat ia melihat kebawah, matanya langsung bertubrukan dengan sepasang iris abu tua cantik milik seorang gadis kecil.

"Dada Dadada!" racau gadis kecil itu sambil tertawa, menampilkan gusinya yang baru ditumbuhi tiga gigi susu.

"Astaga, lucu sekali!" Titania bersorak heboh. Ia mengangkat gadis kecil itu, lalu meletakkannya di pangkuan.

"Siapa namamu, adik kecil?" tanya Titania. "Kau pasti seorang Spencer."

Seorang pelayan berlari tergopoh-gopoh, menghampiri Titania. Ia menunduk takut saat para Gerrard yang lain memandanginya penuh selidik.

"M-maafkan saya, Nona. Apakah Nona Estelle mengganggu kenyamanan anda?" tanyanya dengan suara bergetar. Semua yang berada di posisinya pun pasti mengalami hal yang sama. Berurusan dengan keluarga Gerrard memang selalu menakutkan.

"Ah, tidak apa," balas Titania. "Jadi, nama gadis kecil ini Estelle?"

"Benar, Nona," jawab pelayan itu sambil mengangguk sopan.

"Estelle ... siapa nama panjangnya? Aku tebak, dia pasti dari keluarga Spencer. Hanya mereka yang memiliki rambut kemerahan seperti ini," kata Titania penuh percaya diri. Rasa percaya dirinya semakin meningkat saat pelayan itu kembali mengangguk.

"Estella Luna Spencer, Nona. Benar, Nona Estelle berasal dari keluarga Spencer."

Titania berdecak bangga. Ia mengusap rambut kemerahan Estelle yang sedang bertepuk tangan dengan riangnya. "Berapa umurnya?"

"D-dua tahun, Nona."

"Astaga, Alicia! Ini temanmu!" seru Titania antusias, membuat Altair dan Oliver mendengus. Adik mereka yang satu itu benar-benar cerewet. Semoga saat besar nanti, Alicia tidak seperti Titania.

"M-maaf, Nona. Bolehkah saya membawa Nona Estelle? K-kami harus kembali sebelum Tuan dan Nyonya Spencer mencari kami."

"Ah, silahkan." Titania membiarkan pelayan itu mengambil Estelle dari pangkuannya. Setelah menunduk hormat, pelayan itu segera pergi mencari keberadaan orang tua Estelle.

Lucian mengamati kepergian Estelle dan pelayan itu. Matanya tak lepas dari gadis kecil yang sedang tertawa riang sembari menunjuk setiap ukiran naga yang terdapat di setiap pilar yang dilewatinya. Ada perasaan asing yang tiba-tiba menyusup di dalam hati Lucian sejak matanya bertubrukan dengan milik Estelle. Otaknya terus menggumamkan nama gadis kecil itu.

Estella Luna Spencer.

***

"Dad, aku menginginkan seorang gadis."

Valentino mengalihkan pandangannya dari pada sang putra. Alisnya terangkat sebelah, mengisyaratkan bahwa ia membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

"Estella Luna Spencer, anak dari keluarga Spencer. Aku menginginkannya."

Valentino menatap Lucian dengan pandangan yang tak terbaca. Ia tak menduga Lucian akan menginginkan seorang gadis secepat ini.

"Dad akan jodohkan kalian," ucap Valentino setelah mengangguk.

"Aku menginginkannya di sini, Dad," ucap Lucian mutlak. "Aku ingin dia tinggal bersamaku di mansion ini."

"Anak itu masih memiliki keluarga, Lucian," balas Valentino. "Mereka tak akan semudah itu memberikan putri mereka di usia yang masih sangat muda."

"Aku tak peduli," balas Lucian. "Kalau sampai besok aku tak mendapati gadis itu di mansion ini, aku akan meminta pada Grandpa."

Tanpa menunggu jawaban, Lucian keluar dari ruang kerja sang ayah.

***

Lucian menyambut kedatangan Antonio Gerrard di mansion-nya. Pandangannya langsung tertuju pada gadis kecil berambut kemerahan yang berada di gendongan pelayan, tepat di belakang Antonio.

"Sesuai permintaanmu, Lucian," ucap Antonio. Lucian tersenyum tipis, dan memerintahkan sang pelayan untuk membawa Estelle ke kamarnya.

"Terima kasih, Grandpa."

Antonio tersenyum, mengacak rambut cucunya. "Apapun yang membuatmu senang, akan kuberikan. Pergilah, temui dia."

Lucian mengangguk. Ia melangkah menuju kamarnya, lalu mendekati Estelle yang sudah berbaring di atas ranjang.

Mata Lucian tak lepas dari Estelle. Ia mengusap pipi gembul gadis itu, lalu membubuhkan sebuah ciuman di sana.

Estella Luna. Miliknya.








⚠️ WARNING ⚠️

CERITA INI MURNI MERUPAKAN IMAJINASI PENULIS, TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENORMALISASI PENYIMPANGAN. SEMUA ADEGAN DALAM CERITA INI TIDAK UNTUK DITIRU.


Selamat datang di Imprisoned ❤️

Akhirnya 1 Juli 😭 Udah gatel bngt pingin up prolognya sejak kemarin2 😭

Semoga suka yah ❤️

Btw, cerita ini bakal up setiap mencapai target. Buat awalan, 1.200 votes & 1000 comments, bisa lah ya?? Hehehe

Yang masih gamon sama cerita Oliver, bisa mampir ke lapakku yang "One Shot Stories : If Only" yah, ada Vian dan Sienna di sana 🥰

See you!! 👋🏻👋🏻

Imprisoned.
1-7-2021.

IMPRISONED ✓ [TERBIT]Where stories live. Discover now