Neroin [Segera Terbit]

4 - Jealous Much?

Mami melapor pada Eirene pagi harinya, beliau bertemu Nyx, dan berkata pada Eirene bahwa cowok itu bisa bicara. Eirene juga sempat menjelaskan dengan menggebu-gebu bagaimana dia terkejut cowok itu ternyata bukan tuna wicara. Mami bilang Nyx sangat sopan dan baik, cowok itu sungguhan baru pulang setelah memastikan Mami ada di rumah bersama Eirene.

Sebelum menghadiri kelas olahraga-yang hanya digunakan untuk berolahraga bebas tanpa batasan materi, Eirene hadir di kelas Biologi. Mereka tidak praktik, hanya membaca satu bab materi, menandai bagian penting. Eirene bahkan dengan santai memakai earphone di dalam kelas, mendengarkan lagu milik Chase Atlantic, mengingatkannya pada Nyx.

Geez, Nyx sungguhan bentuk nyata dari betapa seksi Chase Atlantic terdengar. Eirene beberapa kali tersenyum miring samar-samar sepanjang pelajaran Biologi, kemudian bel berbunyi, dan dia segera mengemas buku untuk berganti mata pelajaran. Olahraga sekarang, kelas A dan B hari ini, besok giliran kelas C dan D.

Eirene mencari-cari Nyx di lapangan indoor, kemudian menemukan cowok itu bermain basket dengan teman sekelasnya. Eirene sempat agak heran karena Nyx tidak terlihat punya teman, ataupun akrab dengan orang lain. Tapi Eirene merasa ada hangat merambati hatinya karena Nyx tidak dikucilkan, itu kabar baik.

Nyx memakai sarung lengan pada lengan bagian kanan, tentu saja menutupi tato cowok itu. Eirene memperhatikan Nyx hampir tak berkedip, khawatir melewatkan satu gerakan saja dari cowok itu. Nyx menghindari lawannya dengan cekatan dan penuh trik, melempar bola dari jauh, tapi tetap masuk ke ring dengan sempurna. Nyx juga tidak lupa tentang kerja sama tim.

Percaya atau tidak, Eirene hampir menjatuhkan rahang pada betapa keren Nyx di setiap gerakan. Kemudian mereka berhenti setelah tim Nyx menang, dan cowok itu kembali menyendiri setelah diajak high five oleh timnya. Eirene terlalu mengabaikan sekitar beberapa hari ini, benar-benar tidak punya objek lain untuk diberi perhatian selain Nyx.

Eirene mendekati Nyx untuk duduk di samping cowok itu, di tribun. "You're the coolest," Eirene memuji, dan setiap kali dia mulai berhenti berbahasa Indonesia, itu adalah titik di mana dia bicara sangat serius dan tulus. Walaupun sebenarnya Eirene memang jarang bicara sembarangan, dia selalu serius dengan ucapannya.

Tersisa 15 menit jam olahraga, guru sudah meninggalkan lapangan setelah puas menggoda beberapa siswi yang entah kenapa menanggapi dengan senang hati. Eirene lebih baik diam di kelas sendirian daripada berada dalam radius satu meter dari guru olahraga kelas XII.

Nyx menarik ujung jersey basketnya, terbuka memperlihatkan perutnya yang berkilauan karena keringat. Yang Nyx lakukan adalah mengusap lehernya dengan ujung t-shirt. Dia lalu menghabiskan sisa air mineral di botol sedang yang ada di sampingnya. Nyx melirik Eirene lewat sudut mata, menangkap jelas telinga cewek itu mulai memerah.

Eirene tampak ingin bicara, tapi menutup mulut lagi karena kedatangan seseorang di antara mereka. Adalah seorang cewek cukup tinggi dengan rambut cokelat terang bergelombang, dan lesung pipi manis di kedua pipinya yang tampak jelas saat cewek itu tersenyum seperti sekarang. Oh, cewek itu tersenyum pada Nyx, bukan Eirene, dan sedang mengulurkan sebotol air mineral bersegel.

"Masih haus, 'kan?" tanya Asteria Calla; yang tertulis di dada kiri seragam olahraganya.

Sekali lagi Eirene mengamati cara Nyx menatap Aster, dan itu membuat rahangnya mengeras. Eirene tiba-tiba berdiri, dia menatap Nyx. "Well, break a leg, Dude," ucapnya pendek sebelum beranjak tanpa kalimat lain.

Pintu ruang olahraga dibanting Eirene sampai dia sendiri yakin kalau ada orang lain di sini, mereka pasti akan terkejut dan berpikir Eirene hendak menghajar salah satu bajingan lagi karena sudah menyentuh booty-nya. Tapi tidak, Eirene bersumpah dia tidak sedang berusaha menghajar seseorang. Eirene hanya ingin minum juga karena tidak ada yang menawarinya, atau membelikannya air mineral. Jealous much?