[ 03 ] ― ❛ Malam Temaram ❜

511 113 409
                                    

Lantunkan; Payung Teduh - Berdua Saja.

Lantunkan; Payung Teduh - Berdua Saja

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Bandung, 02 Desember 2020.

Sea sedang bersemayam di beranda rumahnya dengan tampilan yang sudah rapi. Malam ini, Langit mengajaknya ke satu tempat yang Sea pun tak tahu di mana. Yang ia tahu, Langit akan membawanya melihat bintang dari sisi yang lebih indah, itu katanya di dalam surat yang ia berikan pada Sea tadi pagi.

Sea merogoh sling bag-nya untuk mengambil sepucuk kertas tersebut, membaca ulang isi surat yang hampir membuatnya sekarat.

Untukmu, wanita paripurna yang kutemukan di kala purnama.

Katanya, malam ini bintang akan saling bercumbu di antara konstelasi asterik.

Katanya, malam ini ada yang jauh lebih bersinar dari gemintang Alpha Centauri.

Awalnya aku tidak percaya. Jadi, bagaimana kalau kita membuktikannya bersama-sama? Berdua saja.

Kujemput pukul delapan malam, jangan dandan terlalu cantik. Nanti aku tambah sayang.

L

Sea tersenyum geli, Langit selalu punya cara untuk membuatnya merasa menjadi wanita paling beruntung di bumi. Ia tak tahu bagaimana cara Langit merangkai kata-kata yang langsung menikam di hati, mungkin saja ia menyonteknya dari surat kabar atau televisi.

Setelah sepersekian menit, Langit datang jua dengan mobil ayahnya. Sea lantas membukakan pagar untuk Langit. "Kok naik mobil? Nyuri mobil ayahmu, ya?" tanyanya dengan tatapan menilik.

Langit hanya cengar-cengir. "Iya, biar tuan putri nggak masuk angin," katanya.

"Ada-ada aja. Ya udah, mau masuk dulu nggak?"

"Bunda kamu ada di rumah?" tanya Langit balik.

"Ada, baru pulang. Mau ngobrol bentar?"

"Enggak usah deh, nanti kemaleman." Langit lantas membukakan pintu penumpang untuk Sea, agar terlihat seperti di film-film layar lebar, pikirnya.

Setelah seluruh tubuh Sea masuk dengan utuh, Langit menutup pintu dengan perlahan, lalu beralih pada pintu pengemudi. Ia menyetel lagu Payung Teduh cukup keras, menyalakan mesin mobilnya dan mulai melaju dengan kecepatan sedang.

Tidak ada percakapan selama perjalanan, hanya suara sayup-sayup Sea yang sesekali mengikuti lirik lagu yang teralun di dalam mobil. Netra sayunya menatap ke luar kaca jendela, lampu-lampu kota yang temaram menjadi penghias perjalanan mereka malam ini.

Langit & LautDonde viven las historias. Descúbrelo ahora