27. Perang Menjelang Hari Natal

7.4K 826 58
                                    

KELAB malam ini lebih padat dari kali terakhir gue datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KELAB malam ini lebih padat dari kali terakhir gue datang. Meja-meja penuh, yang menari di lantai dansa juga terlihat bersesak-sesakan, tapi gue nggak tahu DJ dari mana yang perform malam ini karena sayang musiknya nggak berhasil membangkitkan semangat gue.

Gue menggoyangkan gelas bening di tangan dengan mata yang fokus memindai segala tempat. Orang-orang emang pada gila. Ini malam natal tapi tempat ini malah penuh sesak. Bukannya ke gereja dan bertobat, eh malah asik bikin dosa. Well, gue lagi ngejelekin diri sendiri emang.

Tadi gue nggak berniat mampir ke sini, tapi Sammy ngajak. Katanya gue udah jarang masuk kelab karena terlalu sibuk persiapan menjelang syuting. Pas juga karena sejak hari ini gue libur sampai akhir tahun. Beberapa kerjaan udah selesai ditanganin jadi gue bisa pakai jatah libur untuk senang-senang. Tapi boro-boro senang-senang. Yang gue butuhkan sekarang adalah istirahat karena badan gue rasanya remuk banget.

Gue emang maksa latihan fisik akhir-akhir ini sih. Kata Sammy, gue fitness udah kayak orang gila. Hah, dia tuh yang sekarang persis babi gila lagi joget. Gue mencibir melihat aksinya di lantai dansa lalu seseorang tiba-tiba sudah mengisi ruang kosong di sofa yang gue tempati.

"Hai, Bianca kan?" tanyanya. Kalau nggak salah cowok ini namanya Bastian, anak Direktur Perusahaan apa gitu. Gue nggak kenal dekat sih, cuma sebatas tahu karena dia pernah jalan sama salah satu temen gue sesama model.

Bastian cukup ganteng dengan muka tirus dan rahang tegas. Tubuhnya kurus, nggak berisi berotot menggoda begitu, enggak, tapi dia selalu tampil stylish di setiap kesempatan. Selain itu sudah bisa dipastikan isi rekening bank-nya membludak, secara dia sultan dari brojol.

"Iyaa." Gue menyahut tidak begitu antusias sama kehadirannya. Tapi rupanya dia tertarik untuk deket-deket gue lebih lama.

"Kok sendiri aja?"

Dia sedikit berteriak karena kalo enggak suaranya pasti teredam oleh musik yang memekik di telinga. Sial, si DJ mainnya jelek banget.

Gue cuma angkat bahu lalu kembali menegak minuman.

"Mau gue temenin nggak?" tanyanya lagi.

Gue menatapnya sebentar. Well, udah lama sih nggak main-main sama cowok lain. kapan terakhir kali gue bebas ngegoda cowok-cowok? Udah lama banget kayaknya. Pas banget juga gue masih sebel sama Gideon yang hilang tenggelam dengan segala kesibukannya di Vietnam. Sialnya dia kayak emang udah lupa sama gue. Dia balas chat gue udah malam banget hari itu karena katanya dia lagi ke daerah perbukitan dan di sana nggak ada sinyal. Sampai detik ini nggak ada lagi kabarnya. Jelas dia bohong banget. Dia kayaknya seneng-seneng sama sih Anne Hathaway dan nggak pengen gue ganggu. Jadi nggak salah dong kalo gue juga seneng-seneng sama cowok lain?

"Pacar lo ke mana emangnya?" tanya gue ke Bastian. Aturan masih tetep aturan. Anti jalan sama pacar atau parahnya suami orang.

Dia menggeleng dengan kedua tangan tersilang di depan dada. "Enggak ada!"

Sweet Escape [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang