18. Last Day

7.7K 828 52
                                    

Ini chapter 3ribuan kata, semoga nggak bosan yaa~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini chapter 3ribuan kata, semoga nggak bosan yaa~

***

GUE mengerjap merasakan sinar matahari menerangi wajah gue. Gorden ternyata nggak ditutup sejak semalam, jadi kamar langsung terang benderang begini padahal baru jam setengah 7 pagi. Gue mengeliat di tempat tidur, lalu sadar bahwa lengan Gideon melingkar di sekitar pinggang gue. Laki-laki itu berbaring menyamping menghadap gue. Kayaknya tidurnya pulas sekali, mulutnya sedikit terbuka dan suara dengkuran halusnya bahkan terdengar.

Gue tersenyum. Tidak pernah sekalipun selama pengalaman gue bermain dengan laki-laki dan gue tertarik memperhatikan ketika mereka tertidur. Gue lebih suka bangun dan cepat-cepat mandi. Tapi pagi ini, gue nggak mau melewatkan kesempatan melihat betapa menawannya Gideon.

Mukanya halus dan bersih, pasti efek pakai skincare semalam. Alisnya tebal dan rapi. Gue baru sadar bahwa bulu matanya cukup lentik untuk seorang cowok. Di ujung hidungnya ada titik-titik keringat. Sementara rambutnya yang berantakkan mengusik gue. Gue suka menelusupkan jari gue ke rambutnya, atau hanya sekadar mengelusnya. Rambut Gideon emang nggak lembut, justru kasar dan tebal, tapi gue suka aja. Gue juga suka wangi rambutnya walau gue sendiri nggak tahu dia pakai shampoo apa.

Melihatnya dalam ketenangan seperti ini membuat gue tertarik buat mengabadikan gambar. Pelan-pelan gue bergerak mengambil ponsel di atas nakas. Gue ubah mode suaranya jadi getar biar dia nggak kebangun sama bunyi jepretan kamera. Gue tersenyum puas saat berhasil mengambil beberapa gambar. Selanjutnya, mata gue menangkap tangannya yang berada di atas bantal tepatnya gelang rantai titanium kecil yang melingkar di sana. Itu gelang yang dibeli Gideon di Tanjung Gelam kemarin, yang juga sekarang juga melingkar di tangan kiri gue.

"Nka, coba liat. Lucu nih. Mau nggak? Gue beliin." Begitu kata Gideon kemarin.

Gue memperhatikan bentuknya, tapi nggak begitu tertarik. "Nggak usah, gue nggak suka."

Bukannya mau sok atau gimana ya, tapi gue nggak biasa pakai gelang begitu. Kayak bukan selera gue aja.

"Ih lucu tauk. Coba deh sini tangan lo, gue pakein." Gideon menyambar tangan gue dan mulai memakaikan gelang itu. Gue biarin aja ketika dia ngasih beberapa lembar uang ke si penjual. Malas juga buat berdebat atas hal sepele begini.

Tapi sekarang kalau dilihat-lihat, ya..gelangnya lucu juga ternyata.

Dengan perlahan gue meletakkan tangan gue di permukaan tangan Gideon. Lalu mengambil gambar dengan ponsel.

Ketika Gideon mengeliat terbangun, gue buru-buru menarik tangan gue, menyembunyikan ponsel dan pura-pura tidur.

***

"Nka, lo liat Sammy komen di Instagram gue, nggak?"

Gerakan gue mengunyah La Tortilla mendadak terhenti. Gue meletakkan garpu ke piring dan buru-buru mengecek akun instagram Gideon.

Sweet Escape [SELESAI]Where stories live. Discover now