🌻Dua puluh🌻

57 9 18
                                    

Jangan lupa vote+komen, jangan pelit pelit:v

Kalo ada typo tegur-in juga gapapa💛
***

Saturnus sampai di markas geng Zervanos. Ia memasuki markasnya, di sana sudah terdapat Raden, Raka, Galang, dan juga Alvian. Ia menduduki sofa sangat kasar. Teman-temannya melihat Saturnus, mereka saling pandang satu sama lain dan mengangkat alisnya sebelah.

"Kenapa lo Sat!? Mukanya lecek banget kaya kanebo kering." ujar Raka yang memperhatikan wajah cowok itu.

"Mungkin BangSat ada masalah sama si Rara." tebak Galang, dengan menghisap sebatang rokok.

"Ah masa baru pertama resmi pacaran langsung ada masalah, kan gak mungkin." Alvian ikut menyahut.

Saturnus hanya melirik tajam kearah teman-temannya.

"Ada masalah lo sama Rara?" Giliran Raden yang bertanya.

"Gak."

"Terus kenapa lo?"

Saturnus memutar bola matanya malas. "Males aja, ada orang baru yang tinggal di rumah gue." ucap Saturnus.

"Siapa?" tanya Galang.

"Anak teman Papa gue."

"Cewek cowok Sat!? Kalo cewek kan bisa gue deketin." ujar Raka sangat semangat. Dasar pakboi cap sikil!

"Wehweh... Lo kurang apa gimana!? Perasaan udah ada Lili sama Vira, masih aja mau gebet cewek lain." tutur Alvian.

"Kena kurma mampus lo Ka!" ketus Galang.

"Karma goblok! Kurma mah di Arab." sahut Raka nyolot.

"Emang ya otaknya Galang sedikit miring."

"Bersisik kalian!" kata Raden menaikan nadanya.

"Beringsik bego Den! Bukan bersisik, lo kira kita ikan apa!" sarkas Galang.

Raden beranjak dari duduknya, ia menarik kerah baju Galang. "Berani lo ngatain gue bego!" ucapnya.

Mampus! Sekarang Galang akan dijadikan perkedel oleh Raden. Jangan salah salah, Raden jika sudah marah. Beuh, melebihi Saturnus. Sementara Raka, dan Alvian mereka menahan tawa. Dan Saturnus, ia hanya memasang wajah datarnya. Ia tak peduli dengan bacotan teman-temannya.

"A-ampun Den," ucap Galang gelagapan.

Raden melepaskan kerah baju cowok itu dengan sangat kasar.

"Huh selamat gue dari malaikat maut." cicit Galang.

"Makanya jangan ngomong sembarangan sama Raden! Baru di tarik kerah bajunya aja udah ketakutan," cibir Alvian.

"Apalagi kalo di hajar, pasti langsung kritis." sahut Raka.

"Bukannya langsung kritis Ka, tapi langsung ada siaran di Masjid." ujar Alvian. Dua makhluk hidup itu pun langsung tertawa lepas melihat bagaimana malangnya si Galang. Sungguh, teman-teman laknat.

"Astagfirullah," ucap Galang mengelus dadanya. 

🌺🌺🌺

Di rumah yang cukup besar, yaitu rumah Rara. Gadis itu tengah duduk di sofa ruang tamu, sembari menunggu kepulangan kedua orang tuanya. Ntahlah, akhir-akhir ini orang tua Rara sangat sibuk. Sampai tidak ada waktu lagi buat gadis itu.

"Bunda sama ayah kemana sih!? Kok gak pulang-pulang." gerutu gadis itu. Rara pun beranjak dari tempat duduknya, ia mondar-mandir layaknya seperti setrika.

Saturnus [Baru Menetas]Where stories live. Discover now