🌻Dua belas🌻

48 13 7
                                    

Hari telah pagi. Matahari pun sudah bersinar, saat ini Rara sudah ada di sekolah. Ia memang sengaja berangkat agak pagi. Karena ini adalah jadwal piket nya, yang telah di tentukan oleh si ketua kelas XII IPS-2.

Rara menyapu lantai mulai dari yang paling belakang. Gadis itu adalah gadis yang rajin, sejak kecil Rara sudah terbiasa menyapu, ngepel, mencuci piring, mencuci baju dan lain sebagainya.

Saat Rara sedang menyapu, tiba-tiba ada seorang yang melemparkan kulit kacang di lantai yang baru ia sapu. Rara melihat kearah orang yang melemparkan kulit kacang itu.

"Astagfirullah Saturnus. Kan itu ada kotak sampah, ngapain lo buang kulit kacang ini di lantai yang baru gue sapu sih!?" ujar Rara.

"Kan sekalian biar lo sapu dua kali." jawab Saturnus santai.

"Tapi kelakuan lo buat pekerjaan gue gak cepat selesai tau!" ketus gadis itu.

"Biarin."

Cowok itu terus melempar kulit kacang.

Rara menghela napas kesal.

"Berhenti buang kulit kacang di lantai yang udah gue sapu bangsat!" ujar Rara mulai emosi.

"Kalo gue gak mau, lo mau apa?"

"Gue akan pukul lo!" sahut Rara.

"Gui ikin pikil li." jawab Saturnus mengikuti kata-kata Rara.

"Pergi dari sini gak!?"

"Gak." jawab cowok itu.

"Saturnus!"

"Apa Rara?"

"Pergi dari sini!" usir gadis itu.

"Gak mau sih gak mau." tolak Saturnus.

"Cepat pergi lo dari sini setan!" lagi-lagi Rara mengusir.

"Gue akan pergi dari sini. Tapi ada syaratnya." ucap Saturnus.

"Syarat apa sih."

Cowok itu mulai mendekat ke Rara.

"Lo harus nurutin apa yang gue mau." tutur Saturnus.

"Gak bakalan gue mau!" tolak gadis itu.

"Ya udah. Gue akan terus buang kulit kacang di lantai yang udah lo sapu. Biarin lo gak selesai selesai piket nya. Terus lo di marahin sama guru, nanti di hukum lagi." cerocos Saturnus menakut nakuti Rara.

"Ya udah iya iya!" ucap Rara yang harus terpaksa mengikuti kemauan cowok menyebalkan itu.

"Oke. Dan sekarang, sini gue bantu lo piket. Kasian gak selesai-selesai dari tadi." ujar Saturnus yang ingin membantu gadis itu.

Ada apa dengan Saturnus? Dulu dia tidak mau membantu kaum hawa manapun. Dan sekarang? Cowok itu ingin membantu Rara menyapu? Apakah Saturnus ada rasa dengan Rara?

"Ehem," ucap Galang berdehem di depan pintu kelas.

Rara dan Saturnus pun melihat kearah pintu. Ternyata sudah ada Raka, Galang, dan Alvian.

"Acieeee, ada yang lagi berduaan nih." sahut Alvian.

"Gak baik berduaan di kelas yang sepi. Nanti ada orang ketiga, yaitu setan." sambung Raka.

"Iya setannya kalian bertiga!" jawab Saturnus.

"Raden mana?" tanya Rara.

"Ada di kantor, tadi dia di panggil sama Bu Dian." balas Alvian.

Kini pandangan Raka tertuju pada Saturnus yang tangannya memegang sapu.

"Sat, lo piket?" ucap Raka.

Saturnus [Baru Menetas]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora