Saturnus [Baru Menetas]

🌻Dua🌻

Dapet salam dari bang Raden🌻

-Raden Gustama-

------------------

Hari ini adalah hari yang sangat sial bagi Saturnus dan Rara. Pasalnya, mereka berdua harus dihukum karena terlambat dan memanjat tembok. Sekarang ini, mereka berdua masih berdiri di tengah lapangan yang sangat panas karena sinar matahari.

"Huh, panas banget sih." keluh Rara kepanasan.

"Lebay banget sih. Gue hampir tiap hari kaya gini biasa aja tuh." sahut Saturnus.

Rara melirik. "Lo sama gue itu beda!" ketus Rara.

"Sama kok, sama sama bisa bernapas."

"Iya tapi jenis kelaminnya beda kan!?" tanya Rara.

"Ya kalo itu beda dodol!" jawab Saturnus.

Rara menghela napas gusar, rasanya ia ingin membuang cowok yang ada disampingnya ke laut biar dimakan hiu.

Saturnus melihat Rara yang kepanasan ia terkekeh.

"Dasar manja lo ya," ucapnya sembari membuka jaketnya dan meletakan di atas kepala Rara agar terlindung dari panas sinar matahari.

"Udah lumayan gak panas kan?" tanya Saturnus.

Rara melihat kearah cowok itu, Saturnus pun tersenyum.

"Dih ngapain lo senyum-senyum? Suka lo ya sama gue!?" ujar Rara.

"Apaan sih, gak usah kepedean! Gue gini-in lo karena kasihan liat lo yang kepanasan." jelas Saturnus.

"Halah gak mau ngaku!"

Saturnus hanya bisa menghela napas gusar. Ntah kenapa, Saturnus merasakan kenyamanan ketika dekat dengan gadis itu. Pasalnya, belum ada kaum hawa yang bisa membuat Saturnus seperti ini. Dan ini baru pertama kalinya Saturnus baik kepada kaum hawa. Biasanya juga, Saturnus akan cuek dan tak peduli. Akankah Rara bisa mengetuk pintu hati Saturnus?

Beberapa jam mereka berdua berdiri di tengah lapangan akhirnya bel istirahat pun sudah berbunyi. Kini Rara dan Saturnus bisa menghela napas lega.

Siswa-siswi pun sudah keluar dari kelas mereka masing-masing. Empat cowok baru keluar dari kelas XII IPS-2, salah satu dari mereka melihat kearah Saturnus dan Rara.

"Woy woy, liat. Itu si BangSat dihukum." ucap Alvian yang menunjuk ke arah Saturnus.

"Iya tuh kenapa dia?" tanya Galang.

"Bentar bentar, itu dia sama siapa? Kayanya asing muka cewek itu." sahut Raka.

"Anak baru kelas kita." timpal Raden.

"Hah serius? Boleh gue godain nih." ujar Raka.

"Hoooo... Pakboi cap gajah lo!"

"Samperin yuk." ajak Galang.