13.1. Senyuman [Repost]

2.1K 223 8
                                    

HAPPY READING^^

***

Sesampainya di panti asuhan. Noah segera turun dan mengeluarkan kursi roda Naira. Dengan cekatan pria itu mengangkat tubuh sang istri dan mendudukkannya di kursi roda tersebut. Sementara Denis mengeluarkan plastik-plastik berisi bahan makanan dan snack. Sementara kado-kado masih tersimpan di mobil.

"Di situ kantor Ibu panti," ucap Naira sembari menunjuk ke sebuah bangunan berukuran sedang yang terpisah dengan sebuah gedung bertingkat.

Noah mendorong kursi roda Naira menuju bangunan yang Naira tunjuk. Sedangkan Denis mengikuti dari belakang.

Tok... Tok... Tok...

Noah mengetuk pintu utama bangunan itu. Hingga tak berapa lama kemudian pintu terbuka.

"Oh god! Naira!!" pekikan seorang wanita paruh baya terdengar, disusul dengan suara-suara heboh dari beberapa wanita lainnya di dalam sana ketika mendengar nama Naira.

"Ibu Rieta" Naira merentangkan tangannya memeluk wanita paruh baya yang selama ini ia panggil Ibu.

Wanita bernama Rieta itu memeluk Naira dengan erat. Tak terasa airmata menetes dari kelopak mata wanita yang sudah berumur itu.

Naira melepaskan pelukannya dan menghapus airmata di pipi Rieta.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu di kursi roda?" tanyanya.

"Biarkan tamunya masuk dulu, Bu!" seru salah seorang wanita di dalam. Wanita yang tak lain adalah pengurus panti yang lain.

Rieta meringis. "Baiklah, kita masuk dulu."

Noah mendorong kursi roda Naira masuk. Denis mengikuti.

"Kalau Ibu boleh tau, mereka siapa?" tanya Rieta, menatap Noah dan Denis.

"Ini suami Naira, Bu. Namanya Noah, sedangkan yang itu Denis," ucap Naira.

Noah mengulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan Rieta.

"Ini ada sesuatu dari kami, Bu. Untuk anak-anak, mereka pasti suka." Naira menunjukkan plastik-plastik yang dipegang oleh Denis.

Denis langsung meletakkan plastik-plastik itu di sudut ruangan.

"Terimakasih banyak, kamu masih ingat pada anak-anak. Kamu tahu? Anak-anak sering menanyakanmu. Sudah berbulan-bulan kamu tidak datang," ungkap wanita itu.

"Aku minta maaf, Bu, baru bisa jenguk hari ini."

Rieta menatap Naira dengan sendu. "Apa yang terjadi? Kenapa kamu duduk di kursi roda?"

Noah yang duduk di sofa membuang pandangannya ke arah lain.

"Sesuatu terjadi, tapi Ibu nggak usah khawatir. Aku udah baik-baik aja," ucap Naira meyakinkan. Ia tidak ingin mengungkit kejadian itu lagi.

Tatapan mata Rieta masih terlihat tidak puas dengan jawaban yang diberikan Naira. Namun ia tidak berani bertanya lebih jauh, karena tidak ingin menyakiti hati gadis baik itu.

"Kamu mau lihat anak-anak?" tawar Rieta kembali memasang raut ceria.

Naira mengangguk antusias. "Mau! Aku udah kangen banget sama mereka."

Naira menoleh menatap Noah. "Ayo kita lihat anak-anak. Mereka lucu-lucu dan periang."

Noah tersenyum dan mengangguk, pria itu berdiri. Seperti sebelumnya, ia mendorong kursi roda Naira keluar dari ruangan tersebut.

Mereka dipandu oleh Rieta ke sebuah ruangan yang cukup lapang, di mana anak-anak sudah dikumpulkan oleh penjaga panti yang lain.

"Wah kak Naira datang!"

With You [Sequel Ex Husband]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora