"Aku keluar dulu kak" pamitnya pada Hendery saat melewati mereka. "Tunggu sebentar Celine"

Dirinya berhenti saat memegang knop pintu dan beralih menoleh kebelakang saat suara Taeyong berseru. "Saya mau bicara"

Setelah itu Taeyong berdiri dan menjabat tangan Hendery, meeting mereka telah selesai. "Silahkan bicara" suruh Hendery lalu lebih memilih masuk kedalam kamarnya.

Dihadapannya sekarang telah ada tubuh Taeyong, Celine harus mendongak karena pria itu yang jauh lebih tinggi darinya dan posisi mereka juga berdiri.

"Ada apa kak?" tanya Celine kebingungan. "Saya cuma sebentar"

"Saya mohon tinggalin Jaehyun"

Celine yang awalnya semangat mendengarkan Taeyong jadi hilang rasa dan ekspresi wajahnya yang datar. "Maksud kakak?"

"Dia tidak baik Celine, sebelum semuanya terlambat" setelah itu Taeyong keluar dari unit apartment dan meninggalkan Celine yang masih terbeku memikirkan perkataan dari sahabat karib kekasih tampannya itu.

Mood Celine telah berubah, keinginan untuk pergi keminimarket ia urungkan. Gadis kecil itu meninggalkan tempat berpijaknya dan kembali kedalam kamar, melempar tasnya kesembarang arah lalu menghempaskan badannya keatas ranjang.

"Apa maksudnya?" gumamnya sangat lirih dengan air mata yang mulai menetes.

Apa Jaehyun akan meninggalkan dirinya sendirian? Saking larutnya dengan memikirkan hal-hal yang membuatnya terpuruk sampai membuat gadis itu terlelap dalam tidurnya.

Sekali Celine mendapatkan doktrin dengan sebuah perkataan buruk akan selalu perkataan itu berputar dalam otaknya. Celine merupakan orang pemikir jika ada suatu masalah yang mendatanginya.

Toktok

Hendery mencoba mengetuk pintu kamar sang adik, dirinya tau kalau Celine tidak jadi untuk keluar. Hendery memang tidak peka jika dengan orang lain, namun jika dengan adik satu-satunya ia sungguh peka. Hendery rela menukar nyawanya demi melihat sang adik bahagia.

Ketukan yang ia berikan pada pintu itu tidak mendapatkan respon sama sekali, pria bermarga Suh itu memegang knop pintu lalu sedikit menekannya agar pintu itu berhasil terbuka.

Hendery menghela nafasnya saat melihat Celine tertidur dengan posisi tengkurap. Pria itu mendekat lalu duduk pada ujung ranjang, ia menggoyangkan sedikit lengan Celine yang berhasil membuat gadis itu terganggu.

"Ayo ikut kakak" ajaknya. "Ck kau ini menganggu"

"Cepatlah, kau mau membuat kakakmu ini hilang karena tidak tau jalan?" ucap Hendery sedikit mengancam. "Akan ku belikan ice cream nanti"

"Dua" pinta Celine sambil merentangkan jarinya membentuk angka 2. "Huh, baiklah"

"Cepatlah lelet"

Sekarang Hendery yang dibuat emosi telah mengajak Celine pergi kesuatu mall, dirinya ditinggal dibelakang oleh gadis itu karena Celine yang langsung memilih berlari menuju stand ice cream.

Hendery mempercepat langkah kakinya lalu memegang ujung kaos Celine agar gadis itu berhenti untuk berlari. "Cukup jalan saja, jangan berlari"

Sesampainya pada stand ice cream, gadis kecil itu lebih memilih duduk pada salah satu kursi disana dan membiarkan sang kakak yang mengantri.

Celine menggoyangkan kakinya dan kedua kakinya yang bertumpu pada sisi kursi tersebut, hal ini membuat dirinya terlihat seperti bocah tk yang tengah menunggu jemputan sopir.

"I get it" pekik Celine saat Hendery menaruh 2 cup ice cream didepan gadis kecil itu. Celine menyuapkan sesendok ice cream itu kedalam mulutnya, rasa coklat selalu sukses menjadi favoritnya.

"Slowly" suruh Hendery lalu mengusap ujung bibir Celine yang ada noda ice cream dengan ibu jarinya. "Kau tetap sama seperti dulu"

Celine selalu pintar untuk mendapatkan atensi banyak orang, sukses membuat orang-orang memekik gemas akibat kelakuannya. Celine yang menjadi anak emas kedua orang tuanya, anak yang sedari dulu diidam-idamkan oleh Mr and Mrs Suh.

Hendery tak masalah dengan itu, memang kenyataannya adik perempuannya ini menggemaskan.

"Sudah berani selingkuh gadis manis?"

Celine mendongak dengan perlahan saat mendengar suara barington Jaehyun, terlihat disana pria itu tengah berdiri tepat dibelakang Hendery sambil memasukkan kedua tangannya pada kantong celananya.

"Huh kenapa kamu bisa disini?" tanya Celine begitu terkejut. "Itu tidak penting sekarang, bagaimana bisa kamu berkencan dengan pria lain?"

"Berkencan apa maksudmu? Kamu saja mengurungku didalam kamar dan malah sekarang sudah berada disini? Sekarang aku bertanya, dengan siapa kamu disini?"

"Kalau aku bilang tengah berkencan sama seperti dirimu apa kamu percaya gadis kecil?"

Celine menaikkan sebelah alisnya dan bersikap tangan didepan dada. "Heol, apa kau tidak mengenalku?" tanya Hendery seraya bangkit dari duduknya dan menghadap Jaehyun.

"Dia kakakku Jaehyun"

"Maaf Suh, Celine tidak pernah menceritakaan apapun tentangmu" Sungguh Hendery tidak pernah membayangkan ini , ia mundur satu langkah sambil tangan kirinya ditaruh pinggangnya dan lidah yang berada pada dinding mulut.

"Huh adik dan calon ipar macam apa kalian?"

"Tidak penting menceritakan kehidupan pahitmu kak" setelah itu Celine meraih salah satu cup ice creamnya lalu beranjak pergi dari sana.

Jaehyun tidak tinggal diam, dirinya ikut beranjak dari sana dan mengejar Celine. Untung saja langkah pria itu lebar jadi sangat mudah untuk mengejar Celine yang mungil.

Jaehyun meraih tangan gadis itu yang langsung membuat tubuh Celine ikut berbalik kebelakang. Langsung Jaehyun mempertemukan bibirnya dengan bibir gadis mungil itu, sungguh tidak tau tempat.

"Manis, rasa coklat" Jaehyun memegang dagu Celine setelah pagutan mereka terlepas "Aku pulang nanti malam, tunggu aku dikamar"



✔ Celine | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now