Taehyung mengangguk mengerti.
Gerakan tangannya berhenti, dia membuka ulang dari awal.
Im Jaebum : Direktu utama IB Grub
Yong Lia : Aktris; istri Im Jaebum
Anak : -
Saudara :
Bae Jinyoung : Adik Im Jaebum
Meninggal : Tgl. 15 Juni ****
Park Inha : Istri Im Jaebum
Meninggal : Tgl. 15 Juni ****
Bae Irene : Anak semata wayang Bae Jinyoung
Sekarang : Unknow
Bae Irene?
Taehyung berdiri dari duduknya dan berjalan menuju lemari putih yang tidak jauh darinya. Disana dia mengambil berkas yang ia inginkan.
Didalamnya tertulis :
Bae Johyun : 29 Maret 1991
Meninggal : 13 Ocktober ****
Penyebab : Operasi
Saat itu juga Taehyung menahan nafasnya. Taehyung semenjak sadar dari operasi itu dia tidak tahu kabar semua orang karena setelah ia di nyatakan dapat pulang ia langsung mengurus kepindahannya ke Kanada. Dan masalah Irene dia sama sekali tidak tahu kabar gadis itu.
"A-apa yang terjadi?—"
Namun ada pemikiran yang semenjak dulu ia pikirkan dan ia rasa ada yang ganjal.
Siapa yang mendonorkan jantung untuk dirinya? Sampai sekarang Taehyung masih ragu bila itu Jimin.
"Mingyu buat acara pertemuan dengan direktuk rumah sakit Yanghan nanti malam" titah Taehyung.
"Oke, dalam rangka apa?"
"Bilang saja Direktu utama rumah sakit Kroyakim ingin bertemu dengannya karena hal ini penting" ucapnya.
"Oke aku akan atur semuanya kau tinggal menunggu kabar dari ku"
Mingyu keluar dari ruang kerja Taehyung. Meninggalkannya dalam lamunan miliknya. Ada begitu banyak yang mengganjal dalam hatinya.
Sampai ketukan pintu membuyarkan lamunanya.
"Sia—"
Taehyung tertegun di tempat ketika mendapati dua orang yang begitu ia kenal yang juga ikut terkejut akan dirinya.
"Eomma, Appa?"
"Taehyung?"
;
Jungkook menunggu cukup lama di ruangan lab ini menunggu hasil yang ia minta. Kebetulan dokter ini adalah teman lamanya yang pernah tinggal di Thailand.
"Jung maaf lama, tadi ada sedikit kendala"
"Ya kau lama jadi kau harus menggratiskan diriku"
"Enak aja, nih hasilnya, kau akan sangat terkejut melihatnya"
"Kau jangan menakutiku Bambam"
Bambam mengangkat bahunya tidak peduli. Jungkook pun mengikuti saran Bambam dan membaca deret frasa di kertas itu.
Positif
"Ya Yoonki anak mu" kata Bambam
;
Jimin, Seokjin, Jihyun dan Seokjun mereka berempat menikmati makan ec krim di Everland setelah menaiki wahana anak-anak dan lari kesana kemari untuk menemani dua bocah.
"Jimin-ssi terimakasih sudah membawa kami pergi kemari" ucap Seokjin tulus.
"Tidak masalah, aku juga ingin sedikit berlibur"
"Ah"
Keduanya diam memperhatikan dua bocah yang tengah bermain bola di taman yang sudah ada.
"Jimin-ssi boleh aku bertanya?"
"Jimin saja, kau lebih tua dariku"
"Oke, Jimin kenapa kau repot-repot menjemput Jihyun? Dan mengapa kau repot-repot mengajaknya bermain ke Everland?"
Jimin terdiam tidak ada jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan Seokjin. Tidak mungkin juga dia mengatakan bahwa dia ingin bersama anaknya.
"h-hanya ingin"
"Tidak mungkin aku rasa kau memiliki tujuan lain. Aku mohon bila tujuanmu itu tidak baik tolong pergi dari kehidupan Taehyung ataupun Jihyun, sebab aku sangat tahu seperti apa mereka berdua. Tapi, jika memang kau tulus melakukannya tolong jangan lukai keduanya—
.
Taehyung dan Jihyun juga penting dalam hidupku. Dan aku ingin menjaga mereka" ucap Seokjin. Jimin dapat melihat tatapan tulus dan cantik milik Seokjin.
'Bagaimana mungkin aku melukai atau menyakiti suami dan malaikatku hyung? Aku melakukan semua ini karena terpaksa'
Jimin menunduk menyembunyikan rasa sedih di wajah dan hatinya. Karena sungguh ucapan Seokjin membuatnya berpikir penuh.
"Park Jimin!"
Jimin lantas mendongak dan berdiri ketika suara itu memanggil namanya.
Choi Seungcheol pria brengsek yang Jimin benci dan kenyataannya adalah dia Tunangannya.
"Sedang apa kau disini?" tanya Jimin.
"Aku juga ingin bertanya sedang apa kau disini? Kenapa malah disini dan tidak menemuiku untuk makan siang bersama?"
Seokjin mengernyit 'Park Jimin? Bukannya Im Jimin?'
"Eomma!"
Keduanya menoleh ke arah sumber suara. Jihyun dan Seokjun berlari menuju ibu mereka masing-masing.
"Jihyun" setelah Jihyun sampai padanya Jimin dengan sigap menyembunyikan dirinya di balik kakinya.
"Ikut aku sekarang" ucap Seungcheol penuh intimidasi. Dan Jimin tidak ingin dia menyentuh putranya.
"Seokjin hyung tolong bawa anak-anak pulang"
"T-tapi—"
"Kumohon"
Dan Seokjin tidak punya alasan untuk menolak.
"Anak-anak ayo kita pulang" ajak Seokjin.
"Ayo eomma" ajak Jihyun namun Jimin terdiam di tempat.
"Jihyun kali ini pulang bersama Seokjin eomma ya"
"Tapi kenapa? "
"A-aku ada rapat, pergila"
Jimin melepaskan tangan Jihyun dengan paksa. Membuat anak kecil itu menunduk sedih. Sedangkan Jimin telah pergi dari pandangan.
;
"Katakan padaku Min Yoongi bahwa Yoonki adalah anakku" Jungkook tidak lagi memiliki sisi lembut kali ini. Namun Yoongi menatapnya menantang tidak ada rasa ketakutan dimatanya.
"Diam! Dia bukan anakmu!"
"Lalu ini apa? Kau pikir dengan siapa terakhir kali yang menyentuhmu? Kalau di pikir-pikir umur Yoonki 11 tahun bila di hitung dari tahun itu, iyakan?"
"Diam Jeon Jungkook!!! Aku bilang diam! Dia hanya anakku Min Yoonki bukan anakmu bajingan!!" nafas Yoongi memburu cepat karena teriakan itu begitu memekakkan di telinganya.
"Kalau begitu benar, Yoonki memang anakku kan hyung?"
Yoongi terdiam tidak menjawab juga tidak mengelak. Karena pada dasar dan faktanya Yoonki adalah putra kandung Jeon Jungkook.
—
Tbc
Aku datang lagi karena aku juga kangen sama INU jadi update sekarang aja.
————
®Sabtu, 19 Juni 2021
YOU ARE READING
[REST] I Need U, Jimin! • vm
Fanfiction▶BxB▶Mpreg Summary : ||Baca Tears dulu biar paham|| Satu kata yang dapat Taehyung jabarkan dari isi hatinya. 'Penyesalan' Dan apakah tuhan masih mau memberikan satu kesempatan dalam hidupnya? Setelah sekian banyak orang yang ia sakiti? Warning!! ...
Chapter 12
Start from the beginning
![[REST] I Need U, Jimin! • vm](https://img.wattpad.com/cover/220421692-64-k367242.jpg)