Bagian 1

25 15 0
                                    

Happy reading my story!!!


1. Sang kapten futsal


Libur kenaikan kelas kini telah usai dan para murid sekarang dihadapkan dengan hari yang yang mungkin bagi sebagian pelajar tidak suka yaitu hari Senin.

Senin merupakan hari yang sangat dibenci bagi sebagian pelajar karena dihari Senin mereka semua akan memulai harinya dengan kegiatan upacara. Mungkin bagi sebagian orang upacara merupakan suatu hal untuk menghormati para jasa pahlawan Nasional yang telah membela bangsa Indonesia. Tapi tidak bagi cewek satu ini, Dara namanya. Entah mengapa ia sangat malas untuk mengikuti kegiatan upacara ini, bukan karena ia tidak menghormati para pahlawan tapi ia tidak suka kalo disuruh panas-panasan di pagi hari. Baginya panas-panasan di pagi hari membuatnya malas untuk melakukan kegiatan selanjutnya.

Dara baris dibarisan kelasnya yaitu kelas XII IPA 2 disebelah kanan karena disebelah kirinya adalah barisan untuk para cowok anak kelasnya. Cewek dengan tinggi badan kurang lebih 155cm itu berdecak untuk beberapa kali mungkin karena tubuhnya yang tidak terlalu tinggi jadi ia baris di bagian depan yang dimana panas matahari langsung menyorotnya.

"Lama banget sih amanat nya." Gumamnya pelan seraya menghentak-hentakkan kakinya karena pegal berdiri. Teriknya matahari yang mampu membuat seluruh murid di SMA Grahasa terasa seperti terbakar oleh panasnya sinar matahari tersebut.

"Sa, lo gak capek apa?" Tanya Dara pada sahabatnya didepannya. Sasa sahabatnya itu hanya mengangguk kepalanya sebagai jawaban.

"Baik itu saja amanat yang ingin bapak sampaikan sekiranya ada salah kata mohon maafkan wassalamu'alaikum."

"Siap gerak!"

Instruksi dari sang pemimpin upacara tersebut membuat para murid langsung bersikap siap. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional dan juga do'a.

Hampir 30 menit sudah upacara pun selesai para murid disuruh untuk menuju ke aula terlebih dahulu karena seperti biasa setiap habis upacara mereka semua pasti digiring untuk ke aula terlebih dahulu.

Dara dan Sasa-Sahabatnya itu berjalan bareng untuk ke aula. Mereka berdua terlihat seperti sepasang saudara lebih tepatnya bukan sepasang sahabat karena bagi Dara sahabatnya ini adalah orang kedua yang ia percayai setelah Mamah nya. Begitupun sebaliknya.

Sepanjang perjalanan ke aula mereka menghabiskan nya dengan mengobrol bercanda ria. Saat mereka lagi asik mengobrol Dara melihat tali sepatu nya terlepas kemudian ia berhenti dan berjongkok untuk mengaitkan tali sepatunya tersebut.

"Parah sih emang pesonanya Kim Taehyung tuh sungguh membuat hati ku berdetak kencang avv. Eh tapi my sunshine J-Hope tetap nomor satu di hati." Celoteh Sasa yang membanggakan bias nya. Ia menoleh ke arah kanannya tepatnya ke arah Dara tadi dimana mereka berdua jalan barengan tapi kok sekarang tidak ada? Kemana Dara?

Ia kemudian berbalik badan dan ternyata sahabat nya itu tertinggal di belakangnya lantas Sasa menghampiri Dara.

"Kesel gue tuh kalo pake sepatu tali begini mending pake flat-shoes gak sih. Lagian juga kenapa Bunda beliin sepatu tali sih."  Dumel Dara sambil menyimpulkan tali sepatu.

"Ya udah lah ya, tanggung udah kelas dua belas pake aja mungkin waktu itu Bunda belum tahu kalau boleh flat-shoes." Ujar Sasa.

Saat Dara hampir selesai dengan kegiatan mengikat tali sepatunya tiba-tiba saja ia terdorong kedepan sehingga posisinya seperti orang sedang melakukan sujud. Sasa pun kaget melihat sahabatnya telungkup seperti itu, ia segera membantu Dara bangkit. "Aw...," Ringis Dara membersihkan telapak tangannya yang kotor dan sedikit perih karena tertusuk batu kerikil.

Our FeelingDär berättelser lever. Upptäck nu