Terpecahkan

62.8K 9.7K 1.1K
                                    

"Awas kamu jangan deket-deket!" titah Aizha, sarkas.

Shaka mengerucutkan bibirnya, yang harus disalahkan di sini itu Aizar, kenapa malah dirinya yang di ketus‘in?

Katanya Aizar akan menjamin semuanya baik-baik saja, eh nyatanya Aizha masih marah sampai sekarang, tadi ia menganggap Aizha hanya akting saja saat menamparnya, tapi rasanya sekarang anggapan itu salah.

Shaka melirik Aizar meminta bantuan, ah lebih tepatnya menuntuk Aizar memenuhi janjinya, tapi pria itu malah santai-santai saja sambil meminum cola di tangannya, apakah pria itu merasa tengah menonton drama suami istri yang selalu ditayangkan di indosiar?

"Zha, jangan marah sama aku dong, Zha," mohon Shaka, memelas.

"Harusnya kamu marahin kembaran kamu tuh, kan dia yang rencanain ini semua," tambahnya.

Aizar melirik Shaka dengan sebelah alisnya yang terangkat, seakan ia mengatakan "kenapa nama gue dibawa-bawa?"

"Gak usah nyalahin orang lain deh, yang peluk-peluk dia siapa? Yang dua-dua'an sama dia siapa? Kamu, kan? Mana gak pake baju lagi!" ketus Aizha, ia mendorong tubuh Shaka yang kini menempel di tubuhnya, persis seperti anak kucing baru lahir.

"Hus hus hus! Jangan deket-deket, tubuh kamu belum di sucikan."

Shaka melongo, malang benar nasibnya.

Ahh, apakah ucapan Aizar yang mengatakan jika Aizha tengah menyiapkan kembang tujuh rupa untuknya itu bukanlah candaam semata?

"Tapi kan aku nya gak sadar, Zha," bela Shaka.

"Nah, justru karena kamu gak sadar, siapa tahu kan dia sudah unboxing kamu," ujar Aizha asal jeplak.

Shaka mengelus dadanya, ia memasang wajah seakan telah tersakiti, ternyata mulut istrinya pedas juga yah, sebelas dua belas dengan Si Aiz.

"Engga, Zha, dia gak apa-apa'in suami kamu," timpal Aizar, ia cukup kasian dengan wajah adik iparnya itu.

Aizha mengangkat sebelah alisnya meminta penjelasan lebih, dirinya bukanlah tipe orang yang mudah percaya tanpa bukti yang jelas.

Aizar mengambil I-pad nya, menscroll nya dan memberikannnya pada Aizha.

Sebuah vidio ditampil kan.

"Itu rekaman kamera yang gue pasang di kamar hotel tempat suami kamu tadi," ujar Aizha.

Shaka mengembuskan napasnya panjang, akhirnya ia bisa bernapas lega, untuk hal ini ia akui jika Aizar baik hati karena membantunya, tapi cuma untuk hal ini saja yah.

Shaka dan Aizha menonton vidio yang berdurasi panjang itu, Aizha mempercepatnya, ia hanya melihat beberapa bagiannya saja, dan memang benar jika tidak terjadi hal yang ia pikirkan, bahkan yang membuka baju Shaka adalah anak buahnya Afra, wanita itu hanya datang di menit-menit terakhir.

Shaka bergidig ngeri di saat Afra membuka bajunya, baru beberapa detik melihatnya, eh Aizha langsung menutup matanya.

"Matanya di kondisikan!"

Aizar kembali tertawa, ia merasa lucu melihat pasangan di depannya ini, ternyata Shaka itu tipe-tipe suami takut istri, tapi jika di pikir-pikir itu wajar saja sih, toh istrinya saja Aizha, ia masih ingat betul bagaimana dulu mereka selalu berantem ketika bertemu,  tapi bukan berantem beneran.

"Mengenai cewek itu, gue sudah dapat latar belakangnya, dan ... gue sudah dapat jawaban kenapa dia mau hancurin hidup lo," ujar Aizar, lebih tepatnya hal itu ia tunjukkan pada Shaka.

Aizha dan Shaka saling berpandangan, mereka kemudian menuntut Aizar agar kembali menjelaskan kebenarannya.

Aizar memejamkan matanya, jujur saja ia sedikit stres menangani hal ini, apa yang ia temukan jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan, semuanya seperti benar merah yang saling berhubungan.

Kiblat Cinta ✓Where stories live. Discover now