EP 23

495 41 1
                                    

Sebelum baca saya menyarankan kalian untuk berpikir dua kali sebelum membaca story ini, karna di dalam nya terkandung banyak sekali unsur negatif, seperti.
Murder, violence, sexual.
Dan saya harap kalian (para pembaca bisa memahaminya).

******

      Sepulang nya dari rumah sakit,di sepanjang jalan,tak ada pembicaraan di antara dua pria tampan dan cantik itu, yang satu malas berbicara karna menahan kesal, dan marah, sedangkan yang satu lagi bingung untuk berbicara mengingat kesalahan apa yang membuat si manis mogok bicara.

Dengan tekad yang sudah terkumpul yibo berniat untuk memecahkan keheningan namun.
"Apa kau masih mencintainya?" Si pria manis yang duduk di sampingnya bertanya tampa menatap nya.
"..." Wang yibo tidak menjawab.
"Aku tanya apa kau masih mencintainya?" Kini xiao zhan sedikit menaikan nada suaranya.
"Karna kau tidak menjawab ku anggap itu iya" lanjut pria manis itu.
"Baiklah, jika kau masih mencintainya,kembali ke padanya,jangan menemui ku lagi,anggap saja tidak pernah ada yang terjadi di antara kita anggap saja kau dan aku tidak saling mengenal,aku cukup lelah dengan hubungan ini,itu menyiksaku sangat, aku lelah harus mencintai seseorang yang bahkan tidak mencintaiku,aku lelah harus memendam perasaan yang bisa menyiksa diriku sendiri,". Xiao zhan menghelas nafas sebelum akhirnya kembali berucap
"Aku mencintaimu, tapi sepertinya aku harus menyerah," lanjut si manis itu
"Aku...mphhhh"
      Ucapan nya terhenti saat sebuah bibir memblokir bibirnya.
"Aku akan memutuskan nya, jadi jangan tinggalkan aku." Ucap pria tampan sambil mengelus pipi xiao zhan
"Bohong"
"Zhan...tadi aku sungguh khilaf,aku minta maaf,aku sungguh terbawa nafsu,aku tahu aku salah, aku minta maaf" yibo memeluk tubuh xiao zhan,membawa tubuh kecil si manis ke dalam dekapan nya.
"Aku mohon aku minta maaf" lanjutnya lagi.
"Aku memaaf kan mu, dengan satu syarat" xiao zhan melepaskan pelukan sepihak itu lalu menatap wajah pria di sampingnya.
"Apa?"
"Jangan pernah menemui ku jika bukan aku sendiri yang memintanya" ucap xiao zhan.
"Tapi"
"Kalau kau tidak setuju, Jangan berharap bisa menemui anak mu nanti" ucap xiao zhan tegas membuat wang yibo hanya bisa menghelas nafas.

   Walau sebenarnya Xiao zhan sedang menahan tawa melihat raut wajah pria di sampingnya, bodoh! Janin di perutnya saja baru berusia 2 minggu sudah membuat peraturan.  Berasa pengen ngakak ama ff sendiri:v.

   Di tempat lain seorang  perempuan baru saja turun dari pesawat yang baru saja lading. Wanita itu berjalan ke luar airport, sebuah mobil lengkap dengan seorang pria yang berdiri di samping mobil berada tepat di depan pintu keluar airport.
"Selamat sore nona" sapa pria itu.
"Selamat pagi" jawab wanita itu.
"Nona ini sudah sore" ucap pria itu membuat orang di depan nya hanya mengerucutkan bibirnya.
"Kau tak pernah berubah, masih saja tak bisa di ajak bercanda luhan" ucap wanita itu membuat pria bernama luhan itu mengangkat kedua ujung bibirnya.
"Maafkan saya nona" ucapnya membungkuk.
"Ck sudahlah, aku ingin menemui xiao zhan bisa kau mengantarku ke sana?" Wanita itu masuk saat pintu mobil sudah di buka oleh luhan.
"Tentu" jawab singkat nan padat pria itu membuat wanita manis dengan rambut berwarna ungu juga bola mata yang berwarna seperti air laut itu menggelengkan kepala.

   Di sepanjang perjalanan tak ada pembicaraan, sama sama diam,namun tak bertahan lama.
"Luhan apa kau mendapatkan informasi dari xuan-ge?" Tanya wanita itu.
"Informasi yang di dapat,tuan muda xuan mengatakan,jika tuan muda sean sudah meluncurkan rencananya untuk membalas dendam atas kematian ibunya pada keluarga wang" tutur luhan.
"Lalu bagai mana perkembangan nya?" Tanya wanita itu lagi
"Cukup baik" luhan membelokan kemudinya ke arah yang di tuju.
"Apa maksudnya dengan kata cukup baik itu?" Tanya wanita itu.
"sekertaris wang cheng mengatakan jika rencananya sudah di ketahui oleh anak  sulung keluarga Wang,dan Tuan kris mengatakan jika tuan sean saat ini tengah mengandung."

Ohokk....ohokk ..

"Sial.apa kau bilang mengandung? M-maksudmu hamil?" Tanya wanita itu setelah mengelap mulutnya dengan tisu.
"Benar,dan ayah dari bayi yang ada di dalam perut tuan muda itu adalah anak  dari keluarga wang" jelas luhan.
"M-maksudmu wang yibo? Pria berwajah datar sedatar triplek rumah ku?" Tanya wanita itu yang di angguki oleh luhan
"Astaga sebenarnya apa yang ingin di lakukan si bodoh itu" wanita itu mengusap wajahnya dengan kasar.

Sesampainya di kediaman pribadi milik xiao zhan, luhan segera menghentikan laju mobilnya saat melihat sebuah mobil yang berhenti tepat di depan rumah tuan muda sean.

"Dia bersama si triplek!" Ucap wanita itu menyadari siapa orang yang baru saja turun dari dalam mobil.
"Tapi sepertinya tidak kelihatan baik" ucap luhan, saat melihat sedikit percekcokan  antara dua kaum adam itu.
"Sebenarnya apa yang sedang di perdebatkan oleh mereka?" Tanya wanita itu
"Saya tidak tahu" jawab luhan.
"Ck kalau tak tahu tidak usah menjawab" dengus wanita di jok belakang.

   Akhirnya mobil yang di tumpangi oleh xiao zhan pergi,barulah luhan menghidupkan kembali mesin mobilnya.
"Sepertinya ada yang sedang patah hati" suara itu berhasil menghentikan langkah xiao zhan.
     Perempuan tadi turun dari mobil ketika luhan membukakan pintu mobil.
"Simponia.." xiao zhan menghampiri perempuan itu lalu memeluknya.
"Kapan kau pulang? Kenapa tidak memberi tahuku?" Tanya xiao zhan setelah melepaskan pelukan nya.
"Aku baru sampai, aku hanya ingin membuat kejutan" ucap wanita bernama lengkap simponia ley itu.
"Kejutan yang luar biasa, ayo masuk kita bicara di dalam" ucap xiao zhan mempersilahkan sang teman untuk masuk ke kediaman nya.

"Bagai mana kabar mu?" Tanya xiao zhan
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja" jawab simponia atau lebih di kenal dengan nama onia.
 " Bagai mana pekerjaan mu?" Tanya xiao zhan sambil menuangkan teh beraroma teratai ke dalam cawan di hadapan wanita bermanik biru laut itu.
"Berjalan dengan baik" jawab onia sambil mengangkat cawan berisi teh yang masih mengepulkan asap dan mendekatkan nya ke depan hidung mancung miliknya menghirup aroma teratai  yang sangat harus dan menenangkan.
"Baguslah, bagi mana kabar bibi dan paman?" Tanya xiao zhan
"Ah mereka baik-baik saja" jawab onia sambil mengedarkan pandangan menelisik ruang tamu milik pria manis dan cantik di hadapannya.
"Ku dengar kau sedang mengandung?" Pertanyaan yang di ajukan simponia berhasil membuat xiao zhan tersedak teh yang tengah dia minum.
"Ohok...ohok...ohok.." dengan sigap luhan segera mengambilkan air putih yang ada di meja juga tisu dan memberikannya kepada xiao zhan.
"Terimakasih lu" ucap xiao zhan saat dia sudah tenang dari acara tersedak ria nya itu.

  Tatapan xiao zhan beralih menatap wanita yang tengah berdiri sambil menatap ke dinding di mana sebuah photo besar terpajang di sana.
"Onia, dari mana kau tahu aku sedang mengandung?" Tanya xiao zhan menghampiri sepupunya itu.
"Gege tak perlu tahu dari mana aku tahu gege sedang hamil, tapi jika memang kau sedang hamil lebih baik jaga kondisimu" ucap onia menatap pria di sampingnya.
"Onia aku bisa menjelaskannya" ucap xiao zhan
"Tak perlu di jelaskan ge aku mengerti" jawab wanita itu sambil menepuk pundak xiao zhan.
"Apa kris yang memberi tahu mu?" Tanya xiao zhan yang di yang segera di gelengi kepala wanita cantik berdarah campuran itu.

"Maaf tuan muda, saya yang memberi tahu nona tentang kehamilan anda" suara luhan mengalihkan antes xiao zhan dari wanita di hadapannya menuju pria yang berdiri tidak jauh dari merek.
"Bagai- ah apa sekertaris jiang cheng yang memberi tahumu?" Tanya xiao zhan menyadari jika sekertaris kakak sepupunya itu adalah teman pria yang berdiri di sana.
" Bukan, tuan liu sendiri yang memberi tahu saya" jawab luhan membuat xiao zhan hanya bisa menghelas nafas.
"Sudah ku duga" gumam pria manis itu.
" Istirahat lah ge, aku kuga harus pergi menemui wu" ucap onia sambil beranjak mendekati meja mengambil tas selempang kecil miliknya.
"Baiklah hati hati di jalan" ucap xiao zhan di angguki kedua orang itu.

  Sekepergian para tamu. Xiao zhan berjalan ke kamar nya dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk besar milik nya.
"Huh aku tak menyangka akan ada kejadian seperti ini" ucap nya sambil mengelus perutnya.
"Sayang maaf papa harus menghukum daddy mu" ucapnya lagi sebelum akhirnya menutup kedua matanya.

*******

Sorry up nya lama...and maaf kalau terlalu pendek

about grudges and you ((XHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang